SEDIKIT BICARA, BANYAK TINDAKAN ? lebih baik


“Talk Less, Do More”

Sepertinya ini yang harus dilakukan masyarakat Indonesia pada jaman sekarang. Bukannya malah berantem dan melakukan tindakan bodoh seperti perang, pembunuhan maupun tindakan rasis lainnya.

Budaya seperti ini yang seharusnya mengakar kuat dalam kehidupan kita sekarang. Banyak para pejabat pemerintahan, politikus, para pengusaha, aktivis mahasiswa serta anggota masyarakat yang mencita-citakan lingkungan hidup yang bersih dari sampah, bebas dari polusi, serta jauh dari bencana dan banyak hal lainnya. Namun, semua itu masih sebatas retorika belaka tanpa tindakan yang nyata. Padahal, ada banyak  tindakan-tindakan sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya. Tindakan sederhana tetapi berdampak luar biasa bagi lingkungan, masyarakat dan termasuk sumber-sumber daya yang ada di Indonesia.

Bayangkan, pada saat negara-negara lain menciptakan sesuatu yang berharga dan berbeda serta meningkatkan segala sesuatunya demi bangsa dan negara, tetapi negara Indonesia dan masyarakatnya malah melakukan banyak tindakan bodoh yang seharusnya tidak dilakukan.

Misalnya, Korupsi.

Mengapa orang-orang yang diberikan kepercayaan kepada masyarakat malah menggunakan kepercayaan tersebut untuk kepentingan diri sendiri ??
JANJI yang telah mereka ucapkan sepertinya hanya ada pada saat pengucapan janji saja tanpa mereka lakukan.
Bagaimana Indonesia bisa maju jika menciptakan sumber daya yang seperti itu?
sebagai pembaharu bangsa, kita seharusnya berusaha untuk merubah itu semua sedikit demi sedikit dari sekarang.
 
Bagaimana caranya ?
 
Dengan cara yang sangat mudah sebenarnya. Kita harus berusaha menjadi mahasiswa dan siswa yang mempunyai kekuatan tinggi dalam hal yang positif dan berusaha untuk merubah hal yang buruk dan memanfaatkan hal-hal yang mampu menambah kreativitas kita dalam menciptakan segala sesuatu.
Selain itu banyak hal, tapi cari dan pikir sendiri agar otak kita saling mencerna.
 
 
Sudah saatnya kita merevolusi tingkah kita. 
Demi bumi tercinta.

EKSISTENSI DAN ESENSI


Hey jumpa lagi nih sama Arwen Whendie disini, . . . . .
Lagi pada nyimak kan?
Yukzz dilanjut, . . .
 
Jaman sekarang adalah jaman dimana semua manusia tidak bisa membedakan antara “eksistensi dan esensi”.
 
Manusia selalu memikirkan hanya eksistensi saja tanpa mengenal yang namanya esensi.
Pada semua makhluk kecuali Tuhan, kedua hal tersebut (esensi dan eksistensi) diperlukan agar individu benar-benar merasa ada. 
 
Masing-masing makhluk berbeda satu sama lain, perbedaan itu nyata dan bukan hanya sekedar logika. Manusia terbentuk atas esensi dan eksistensi. Esensi adalah arti hidup manusia, maka termasuk didalamnya tujuan dan proses hidupnya. Eksistensi adalah keberadaan manusia, termasuk dirinya sendiri dan lingkungan serta norma sekitar. Eksistensi juga dapat diartikan cara berada di dunia. Cara berada manusia berbeda dengan cara berada makhluk lain di dunia. Ada sebuah aliran dalam ilmu filsafat yang memandang semua gejala yang terjadi berasal dari sebuah eksistensi yang disebut eksistensialisme. Eksistensialisme berpandangan bahwa pada manusia eksistensi mendahului esensi. Manusia dapat menentukan dirinya sendiri dengan pandangan mereka sendiri, sedangkan benda-benda lain bertindak menurut esensi atau kodrat yang tidak dapat dielakkan. Esensi adalah masalah, sedangkan eksistensi adalah kesepakatan.
 
Permasalahannya adalah, manusia tidak pernah berpikir positif mengenai kata “EKSISTENSI”
 
Kita hanya selalu memikirkan bahwa eksistensi adalah orang-orang yang hanya mengejar terkenal dan ingin disanjung. Selain itu selalu berpikir bahwa eksistensi adalah hal yang buruk.
 
Apakah kita pernah mendalami apa yang dimaksud dengan eksistensi ??
TIDAK. Kita SAMA. Kita sama-sama kurang mendalami hal tersebut, namun SOK TAHU dengan hal itu.
 
Sama dengan pepatah mengatakan : “TONG KOSONG NYARING BUNYINYA”
 
Kita banyak bicara namun tidak tahu artinya. SAMA KAN ??
 
Daripada berpikir seperti itu, mending kita sama-sama mempelajari cara berpikir orang yang membuat sebuah kata-kata untuk Rokok Class Mild “TALK LESS DO MORE”.
 
Sekarang gini aja, kita saling jujur aja, bener kan apa yang saya katakan ??
 
Ketika manusia dilahirkan, ia tidak membawa apa-apa yang bisa dibanggakan dan manusia juga terlahir tidak berdaya. Namun manusia dibekali dengan akal pikiran yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan bahkan mereka gunakan untuk menguasai dunia. Terkadang manusia hanya memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhannya, hanya memikirkan eksistensinya dan berusaha mempertahankan eksistensinya tersebut yang kemudian mengakibatkan mereka lupa dengan esensi diri mereka sendiri. Seharusnya mereka menyadari bahwa hidup yang dijalani tidak hanya berusaha mempertahankan eksistensi mereka, namun lebih dari itu manusia juga harus dapat mengetahui esensi diri mereka. Cara seseorang untuk mencari esensi diri mereka berbeda-beda, hal ini disebabkan latar belakang pengetahuan dan kehidupan yang berbeda. 
 
Mengapa pada akhirnya mereka hanya akan berusaha mempertahankan eksistensinya saja tanpa menemukan esensinya? Karena dalam proses mememukan esensi dirinya, mereka hanya menggunakan panca indra dan akal pikiran saja. Sebenarnya dalam menemukan esensi manusia jika kita berpikir dengan akal sehat, dapat diwakili dengan pertanyaan-pertanyaan yang menghantarkan kita untuk menemukan essensi manusia yang seutuhnya, yaitu :
 
1. Siapa aku ini ?
2. Darimana aku ini ?
3. Sedang dimana dan mau apa aku ini ?
4. Tujuan dan akhir hidup aku ini apa ?

“KAMI BUKAN PECUNDANG”


Perjuangan hidup itu memerlukan pengorbanan, “No pain no gain”- Jer basuki mawa bea”. “No Free Lunch” —–Tak ada yang “gratis” dalam hidup ini, semuanya harus diperjuangkan dengan kerja keras, kerja cerdas serta kerja ikhlas, selama hayat masih dikandung badan.

Untuk yang kesekian kalinya, kini kami berada diantara mereka yang didalam dirinya terdapat sebuah kobaran semangat juang dan helaan nafas optimis untuk bisa meraih gelar yang bernama “Pemenang”,

Yah.. gelar pemenang adalah sebuah gelar yang dengannya mampu menjadikan seseorang menjadi manusia yang mulia dengan segala macam pujian dan mampu menjadikan manusia yang hina dengan segala macam caci maki.

Bagi kami, arti Pemenang itu sendiri adalah sebuah kata yang ambigu, mereka mengatakan :
“Pemenang adalah yang mampu berdiri di atas podium pertama dan mampu menyingkirkan rival yang lainnya”

Namun bagi kami, Pemenang bukan hanya sampai disitu dan bukan hanya itu saja. Melihat kenyataan perjuangan, terbunuh dan membunuh sudah menjadi suatu kepastian, maka jika disandarkan pada sebuah kompetisi/perlombaan, menang dan kalah adalah sebuah kepastian. Mereka yang menang adalah pemenang, lantas apakah mereka yang kalah adalah seorang Pecundang ?

Sekali lagi, bagi kami pemenang bukan hanya mampu berdiri dipodium pertama, tapi pemenang adalah mereka yang mampu menerima kenyataan apapun dengan jiwa yang diselimuti dengan sifat yang Arif dan Bijaksana, menerima kenyataan bahwa kita mampu menjadi yang terbaik disaat semua beburu sebuah gelar dan menerima kenyataan bahwa kita berada pada tempat yang katanya tempat tersebut adalah tempat yang terpuruk karena tidak mampu meraih harapan yang dicanangkan semula. Semua adalah pemenang hanya saja terkadang gelar itu adalah sebuah gelar yang dibuat sebagai penghibur lara.

 
Kini kami sedang merajut sebuah harap, harapan yang kan membawa kami terbang bersama dengan mereka yang disebut dengan pemenang sejati.

“PARA PEMBERONTAK” (Julukan Kami) adalah ajang yang kini sedang kami raba kekuatannya dan kami jajal dengan segala kekurangan dan kekuatan yang kami miliki sekarang. Semua kawan yang ikut serta adalah mereka yang kini sedang berada pada posisi terbaiknya.

Ah, ini hanya sebuah baris kata disela kesibukan kami yang sedang melakukan persiapan besar. Semoga harapan yang dicanangkan semula mampu kami capai dan doa dari semua adalah sebuah kekuatan terbesar yang saat ini kami nanti. Doakan, semoga kami jaya dan mampu menjadi pemenang yang sebenarnya dan mampu memberikan yang terbaik dalam perjuangan kami dan mampu mengatakan : “KAMI BUKAN PECUNDANG”

 
kami ini pemenang,. bukan pecundang
selamat tinggal pecundang,..
tim yang solid akan membawa kemajuan,..

 

Arwen Whendie, Sang Penakluk Dunia
Ruang Semedi, Kamar Tercinta
30 Juni 2013

 

Bahan UAS semester IV : FILSAFAT ILMU


FILSAFAT ILMU

 

BAB I: PENGANTAR

 

Tak disangkal bahwa manusia tahu sesuatu (dunia sekitarnya, dirinya sendiri, orang lain, yang baik dan yang buruk, dan yang indah dan tidak indah). Tetapi bagaimana manusia itu bisa tahu? Dan apa itu tahu?

Gejala Tahu:

Tidak dari lahir manusia itu tahu, tetapi ia tahu sejak ia berinteraksi dan bertanya tentang sesuatu. Manusia TAHU sejak indra dirangsang oleh segala sesuatu. Ia berusaha menjawab dan menyelidiki segala sesuatu. Makin bertambah usia makin bertambah banyak hasil tahunya. Rasa ingin tahu berlangsung seumur hidup. Tampak gejala bahwa tahu yang memuaskan adalah tahu yang benar; sedangkan tahu yang tidak benar disebut KELIRU. Keliru seringkali lebih jelek daripada TIDAK TAHU. Karena tahu yang benar menjadi dasar tindakan, maka tahu yang keliru akan menjadi malapetaka. Contoh: Manusia dapat meninggal karena minum obat yang keliru.

Jelas bahwa pemuas ingin tahu adalah kebenaran karena manusia ingin tahu yang benar.

            Jika manusia ingin tahu, apakah yang ingin diketahui atau apakah obyek tahu itu?  Obyeknya adalah: yang ada dan yang mungkin akan ada.

Manusia dirangsang oleh alam sekitarnya untuk tahu. Yang dirangsang adalah Indra: penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan lidah dan perasaan badan. Persentuhan indra dengan alam disebut pengalaman. Dari pengalaman manusia mengambil keputusan bahwa dirinya tahu atau tidak tahu sesuatu. Jadi TAHU adalah hasil interaksi dan bertanya melalui Indra.

Kesimpulan:

ü  Manusia ingin tahu

ü     Manusia ingin tahu yang benar

ü     Obyek tahu ialah yang ada dan yang mungkin ada

ü     Manusia tahu bahwa ia tahu atau tidak tahu.

 

 

 

 

 

 

BAB II: PENGETAHUAN

  1. A.      PUTUSAN:

Orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan. Pengetahuan tidak lain dari hasil tahu. Tahu menghasilkan pengetahuan. Pengakuan sesuatu terhadap sesuatu disebut keputusan. Orang yang tidak tahu tidak dapat mengadakan putusan. Kekuatan putusan terletak pada kepastian.  Orang yang tahu adalah orang yang sadar. Kesadaran mutlak bagi pengetahuan, karena orang yang tak sadar adalah orang yang tidak tahu. Tidak sadar akan dirinya sama dengan tidak tahu akan dirinya.Dengan kata lain, putusan merupakan cetusan daripada pengetahuan. Dasar pengakuan disebut subyek dan yang diakui oleh subyek disebut predikat. Sebuah keputusan tidak selalu tercetus dengan kata-kata tetapi tersesapi dalam hati.

  1. B.       DUA MACAM PENGETAHUAN:

Ada Pengetahuan khusus dan pengetahuan umum. Pengetahuan khusus hanya mengenai yang satu saja. Contoh: “segitiga itu lancip” hanya berlaku hanya utnuk segitiga itu saja.

Pengetahuan umum berlaku untuk seluruh macam dan masing-masing dalam macamnya. Contoh putusan: “segitiga itu jumlah sudutnya 180

Berlaku bukan hanya segitiga tertentu tetapi untuk seluruh segitiga.

Harus dicatat bahwa pengetahuan umum ini agak aneh, karena yang bersentuhan langsung dengan manusia adalah yang khusus.

 

  1. C.      KEBENARAN:

Pengetahuan yang tidak sesuai dengan obyeknya adalah pengetahuan yang salah. Sebaliknya, pengetahuan yang sesuai dengan obyeknya adalah pengetahuan yang benar. Jadi kebenaran adalah kesesuaian antara tahu/pengetahuan dan obyek. Kebenaran disebut juga obyektivitas. Jadi pengetahuan benar adalah pengetahuan obyektif/logis.

 

  1. D.      KEPASTIAN-KEYKINAN:

Bila manusia berkeyakinan ada cukup alasan bahwa pengetahuannya sesuai dengan obyekya, maka ia mempunyai kepastian.  Tidak Ada keraguan dan memiliki cukup bukti  tentang obyeknya. Mencapai kepastian yang mengandung kebenaran amat memuaskan disebut berkeyakinan. Keyakinan tidak selalu mengandung kebenaran logis. Keyakinan menunjuk sikap manusia yang tahu bahwa pengetahuannya benar. Contoh: sudah lama orang berkeyakinan bahwa matahari dan bintanglah  yang mengedari bumi.

 

  1. E.       SANGSI:

Harus dibedalan antara sangsi dan ragu-ragu. Sangsi adalah sikap mental terhadap kebenaran, terhadap suatu pengetahuan  yang belum dapat diyakini kebenarannya.. Sangsi mendorong orang untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.  Ragu-ragu berarti tidak berani  mengadakan suatu putusan untuk bertindak. Ragu-ragu melemahkan motivasi untuk penyelidikan/penelitian.

 

  1. F.       KEPERCAYAAN:

Kepercayaan adalah menerima kebenaran demi kewibawaan, sikap mental atas dasar kepastian bahwa ada kebenaran tetapi kebenaran yang diselidiki sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III: TINGKATAN PENGETAHUAN

 

  1. A.      PENGETAHUAN BIASA

Pengetahuan yang dipergunakan orang terutama untuk hidupnya sehari-hari tanpa mengetahui seluk-beluk sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Contoh: saya tahu kalau air dipanasi mendidih, maka pengetahuan itu saya pergunakan jika hendak memasak. Orang tidak tahu benar mengapa air  mendidih kalau dipanasi, syarat mana yang harus ada kecuali api.

 

  1. B.       ILMU

Ilmu adalah pengetahuan yang mendalam tentang suatu obyek, tahu sebabnya dan mengapa demikian. Sifat-sifat ilmu: berobyektvitas (sesuai dengan aspek kebenaran), bermetodos (cara untuk mencari kebenaran dalam ilmu), Universal (Umum/menyeluruh), bersistem (terususun, saling terkait).

 

  1. CARA KERJA ILMIAH

Filsuf Perancis bernama Rene Descartes (1596-1649), sering disebut bapak ilmu modern, merumuskan pedoman penyelidikan agar orang tidak tersesat untuk mencapai kebenaran:

  1. Jangan menerima kebenaran bila masih sangsi dan membuang segala prasangka.
  2. Membagi kesulitan sesempurna mungkin dan mencari jawabannya
  3. Mengatur pikiran dan pengetahuan  untuk memulai dari yang paling mudah, setapak demi setapak sampai yang paling sulit/ruwet.
  4. Mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya sampai tidak ada yang tertinggalkan.

 

  1. D.      TUGAS PENYELIDIK

Tugas ilmiah yang harus dilakukan penyelidik untuk mencari kebenaran adalah:

  1. Pengumpulan fakta
  2. Deskripsi fakta
  3. Pemilihan dan klasifikasi
  4. Analisa
  5. Pengambilan Kesimpulan dan perumusan.

 

  1. E.       INDUKSI DAN DEDUKSI

Bukti yang diambil dari hasil pengalaman disebut bukti A Posteriori (sesudah ada pengalaman). Putusan yang diambil sebagai konklusi bersifat umum, sedangkan putusan yang diambil setelah pengalaman disebut khusus. Dua pembuktian: deduksi dan induksi. Jalan pikiran sampai keputusan umum dari putusan yang sifatnya khusus disebut Induksi (dari khusus ke umum). Jalan pikiran  kepada yang khusus dari yang umum disebut Deduksi (dari umum ke khusus).

 

D. MACAM-MACAM ILMU

      Filsuf Jerman, Wihelm Dilthey (1833-1911) membagi ilmu menjadi dua bagian: Naturwissenchaften (ilmu alam) dan Geisteswissenchaften (ilmu sosial). ILMU ALAM ialah ilmu yang berobyek fakta alam yang mempunyai tujuan untuk mencari hukum yang umum dan pasti. Yang termasuk dalam kelompok ilmu alam ialah: ilmu alam, kimia, fisika, biologi, falak, dst. Ilmu alam disebut juga ilmu Exakta (Latin: exactus=pasti): keseluruhan ilmu yang hasilnya dirumuskan secara pasti. Dalam bahasa Inggris ilmu exacta itu disebut sciensces dari kata Latin scio yang berarti tahu.

      Adapun ILMU SOSIAL adalah ilmu yang mnyelidiki fenomena yang dalam terjadinya sedikit banyak dipengaruhi oleh kehendak manusia sehingga kepastian dan keumumannya berlainan dengan yang dicita-citakan ilmu alam. Yang termasuk ilmu sosial ialah: ilmu pendidikan, psikologi, sejarah, hukum, ilmu bangsa-bangsa. Ilmu sosial adalah hasil kebudayaan manusia. Itulah sebabnya ada yang menyebut ilmu social sebagai ilmu budaya (cultuurwetenschappen).

 

  1. E.       OBYEK MATERIA DAN OBYEK FORMA

Pengelompokkan ilmu ditinjau dari obyeknya. Misalnya, ilmu ukur yang menjadi obyeknya  benda terukur: ilmu ukur ruang, ilmu ukur bidang dan ilmu ukur sudut. Dalam obyek yang sama maka lapangan penyelidikan itu disebut OBYEK MATERIA.  Sedangkan sudut dari mana obyek material itu disoroti disebut OBYEK FORMA. Ilmu yang mendasarkan pembuktian atas pengalaman manusia disebut ilmu empiris/ilmu pengalaman/evaringswetenschappen.

 

 

D.   FILSAFAT

       Kebanyakan ilmu mendasarkan pembuktiannya pada pengalaman. Tetapi pengalaman hanya berlaku khusus, hanya yang satu itu saja; sedangkan ilmu merumuskan yang umum. Hal yang universal/umum tidak mungkin dijawab oleh pengalaman karena pengalaman hanya menyentuh yang khusus, yang umum itu justru di luar pengalaman.  Ilmu ingin tahu apa sebab demikian dan mengapa demikian. Tetapi ilmu tidak mampu menjawab tuntas adanya sebab pertama dan sebab terakhir karena ada sebab yang tidak tersebabkan, walaupun ada jalan yang dapat merumuskan sebab tersebut yaitu jalan pikiran.

Ada keinginan manusia memiliki pengetahuan yang kebenarannya  tidak dapat dibuktikan secara langsung melalui pengalaman. Ada pengetahuan yang tidak membatasi diri pada pengalaman dan tidak termasuk ilmu alam dan ilmu sosial; tetap bercita-cita mencapai kebenaran, bermetodos, bersistem dan universal. Itulah yang disebut PENGETAHUAN SUPRA ILMIAH, yaitu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya sampai di atas pengalaman. Tidak puas hanya mengetahui apa sebab fakta itu berdasarkan pengalaman.  Ia hendak mencari yang lebih umum daripada keumumannya yang tercapai oleh ilmu’ ia mencari sebab yang seumum-umumnya.

       Obyek ilmu adalah yang ada dan yang mungkin ada. Ada itu bersifat umum karena di luar ada hanya ada ketiadaan. Itulah sebabnya bahwa ada merupakan dasar yang sedalam-dalamnya bagi bagi semua yang ada, sebab di luar ada hanya ada kekosongan. Menyelidiki ada inilah yang disebut mencari sebab yang sedalam-dalamnya. Itulah yang disebut FILSAFAT, yaitu ilmu yang mencari sebab sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.

 

  1. A.       Sejarah Filsafat  X

Filsafat dari kata Yunani, filosofia. Filein yang berarti cinta dan sofia yang berarti kebijaksanaan.  Filsafat berarti ilmu yang cinta kepada kebijaksanaan. Plato (422-347) menyebut filsafat sebagai pengetahuan sejati, pengetahuan yang benar. Aristoteles (342-322) menyebut filsafat sebagai Prima Filosofia,yaitu filsafat pertama karena kebijaksanaan berusaha mencari sebab pertama yang manjadi dasar segala sebab. Epikuris dan Stoa menyebut filsafat sebagai ilmu untuk mencapai ketenangan hidup atau kebahagiaan. Kerajaan Romawi: obyek filsafat adalah agama karena filsafat mencakup kebenaran illahi dan manusiaw; tugas filsafat menyelidiki hal yang duniawi dan surgawi.

 

  1. B.        Nama Lain Filsafat

Di kalangan ilmiah, filsafat sering disebut dengan Metafisika (sesudah fisika) yang menyelidiki bukan alam, kebenarannya tidak didasarkan atas pengalaman melainkan mengatasi pengalaman. Dengan kata lain, Metafisika adalah ilmu yang mendasarkan pembuktian kebenaran tidak berdasarkan pengalaman melainkan di atas sesudah pengalaman.

 

  1. C.       Bagian Filsafat

Obyek materia dan obyek forma filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada. Yang dipelajari oleh filsafat adalah ada, sebab Ada adalah dasar dari semua yang ada adalah adanya itu, semua yang ada bertemu pada adanya yang umum. Yang termasuk bagian filsafat adalah: Ontologi. Ontologi (on=ada) adalah filsafat yang mempelajari tentang ada. Metafisika adalah filsafat ada umum. Theologi Naturalis/Theodicea: menyelidiki Ada-mutlak/Tuhan melalui akal budi. Theologi supranaturalis: menerima kebenaran Ada-mutlak melalui jalan adikodrati, menerima kebenaran melalui wahyu. Cosmologi=filsafat alam, adanya ada yang bersentuhan dengan alam. Antropologia: filsafat manusia, segala yang ada yang paling penting ialah manusia. Ethica: filsafat tingkah laku, tindakan-tindakan yang dinilai baik atau buruk. Logica/filsafat budi:  manusia mempunyai daya pikir/budi, ilmu menalar secara logis.

Kesimpulan ADA:

 Ada Umum: filsafat ada umum=ontologi, metafisika, theologi, theodicea.

 Ada Khusus/tidak mutlak/filsafat ada khusus=cosmologi, antropologia,ethica, logica.

Tiga tingkat pengetahuan: pengetahuan biasa, ilmu dan filsafat.

  1. Pengetahuan Biasa: tidak mengutamakan kebenaran, tidak mencari sebab tetapi mengutamakan kegunaan.
  2. Ilmu: mengutamakan kebenaran, mencari sebab-sebabnya dan keterangan menyeluruh, serta ilmiah.
  3. Filsafat: mencari keterangan sedalam-dalamnya, mengatasi pengalaman manusia.

 

 

 

 

BAB IV: ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA

  1. A.    Fisafat dan Ilmu:

Filsafat dan ilmu bertemu pada obyek material, dan yang membedakan adalah obyek formanya. Yang diselidiki sama: ada; dan yang menyelidiki juga sama: manusia. Batasan ilmu adalah deskripsi data pengalaman secara lengkap dan dipertanggungjawabkan  dalam rumusan-rumusan yang sesederhana mungkin.  Misalnya  ahli ilmu hayat, memberi keterangan arti batang, dahan dan keseluruhan hidup bagi tumbuhan. Tetapi apakah arti hidup, adakah nilai hidup, adakah maksud dan tujuannya? Yang memberikan arti hidup adalah filsafat. Pendek kata, batasan ilmu adalah deskripsi/rumusan/uraian; sedangkan batasan filsafat adalah makna dan arti.

       Cara berpikir manusia juga membedakan ilmu dan filsafat. Ilmu berkisar pada fakta. Fakta itu khusus namun ilmu harus berlaku umum, sedangkan realitas yang dihadapi ilmu itu selalu yang khusus, satu per satu (individual). Bermacam-macam individual disebut konkrit. Yang konkrit itu selalu tertentu, yang berlainan satu sama lain. Bermacam-macam hewan atau tumbuhan dapat dimasukan dalam jenis binatang dan tumbuhan. Aspek yang umum itulah yang disebut konkrit, sedangkan yang tidak  konkrit disebut abstrak. Ilmu membatasi diri pada fakta atau pengalaman. Sifat keumuman ilmu demi kemampuan manusia untuk mengetahui aspek obyek yang sama. Itulah daya atau kemampuan manusia  untuk mengadakan abtraksi.  Walaupun ilmu hendak mencapai yang umum namun tidak akan sampai yang seumum-umumnya. Titik pertemuan dari segala realitas yang menjadi obyek pengetahuan adalah adanya. Apapun yang ada, baik yang ada maupun yang tidak ada bahkan yang mungkin ada, semuanya bertemu dalam adanya. Sebab di luar ada hanyalah ketiadaan. Ilmu yang mengadakan abtraksi ada sampai yang sedalam-dalamnya, seumum-umumnya dan tak terbatas disebut filsafat. Hubungan Ilmu dan Filsafat:  Ilmu menerima kebenaran bahwa pikiran manusia itu ada dan mampu untuk mencapai kebenaran. Filsafat memerlukan data dari ilmu. Untuk mengetahui gejala tindakan manusia, filsafat memerlukan ilmu psikologi.

Perbedaan: terletak pada cara berpikir

Ilmu:                                                                Filsafat

Dskripsi                                                           Makna dan arti

Bersifat khusus                                               Bersifat umum

Berdasarkan fakta/realitas/konkrit                  Berdasarkan abstraksi

Persamaan:

Obyeknya ada

  1. B.       Filsafat dan Agama:

Obyek forma filsafat adalah mencari sebab yang sedalam-dalamnya. Alat dan kemampuan berfikir filsafat adalah pikiran atau budi, atau kodrat manusia yang berbudi. Adakah alat penerangan lain kecuali pikiran atau budi?. Ada, yang dalam agama disebut wahyuAgama menurut filsafat adalah keseluruhan pendapat tentang Tuhan, dunia, hidup dan mati, tingkah laku serta baik buruknya yang berlandaskan wahyu. Sedangkan Wahyu adalah penerangan Tuhan secara istimewa kepada manusia, entah langsung atau tidak langsung (melalui wakil atau manusia). Kebenaran wahyu karena difirmankan Tuhan, bukan dicapai melaui ilmu, pikiran/budi. Manusia percaya kepada Tuhan. Itulah sebabnya agama sering disebut/dinamai kepercayaan. Dengan daya insaninya manusia merenungkan yang bukan alamiah dan manusiawi tetapi yang Ilahi karena wahyu Tuhan.  Segala sesuatu yang diwahyukan adalah benar dan kebenaran. Usaha manusia untuk merenungkan kebenaran yang diwahyukan dalam agama disebut Theologia. Jadi agama juga diilmukan.  Pengetahuan filsafat tentang Tuhan yang dipahami melalui akal budi disebut Pengetahuan Kodrati; sedangkan pengetahuan filsafat yang diterima dari wahyu Tuhan dan diatas kodrati disebut Pengetahuan Adikodrati. Hubungan Filsafat dan Teologi adalah bagaikan perahu dan mercu suar. Perahu mempunyai kemudi menuju pelabuhan yang ditunjukkan oleh mercu suar (sebagai penunjuk kebenaran). Mercu suar hanya menunjuk, bukan mengemudikan. Perahu dan kemudi itu yang harus berusaha sendiri menuju tujuan. Agama difilsafatkan: ditinjau dari ilmu filsafat. Filsafat diilmukan: bermacam ilmu yang obyeknya agama (psikoligi agama, sosiologi Agama, fenomenologi agama). Kalau orang berfilsafat dengan dasar kebenaran agama dan agama dijadikan alat pembuktiannya, maka aliran itu disebut Dogmatis (dogma:ajaran agama).

Karena semua pengetahuan bertujuan untuk mencapai kebenaran, maka dalam prinsip tidak akan terjadi konflik antara ilmu, filsafat dan teologi. Masing-masing harus tahu benar jalan pembuktiannya.

 

 

 

 

 

BAB V: PERSOALAN PENGETAHUAN

Kita akan mempelajari hasil tahu dan cara tahu. Hasil tahu adalah pengetahuan. Masih harus diselidiki  persoalan kebenaran pengetahuan dan bagaimana manusia mencapai pengetahuan. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran logis, itulah pengetahuan yang benar.

Persoalannya adalah: fakta bahwa ada dua macam pengetahuan: pengetahuan khusus dan pengetahuan umum. Pengetahuan khusus mengenai yang khusus, satu per satu, berubah-ubah dan tidak tetap. Sedangkan pengetahuan umum: menyeluruh, tetap, tidak berubah-ubah.

Dua pengetahuan itu amat bertentangan sedangkan yang tahu (manusia) dan yang diketahui (obyek) sama. Pertanyaanya, pengetahuan manakah yang benar sesuai obyeknya?

 

Pendapat Filsuf Herakleitos (535 – 475)

Satu-satunya kebenaran ialah perubahan dan gerak karena yang ada di alam semua tidak tetap, panta rhei (semua mengalir). Maka yang benar adalah pengetahuan khusus yang dicapai melalui indra.

 

Pendapat Parmenides (540 – 475)

Pengetauhan khusus (indra) bukanlah pengethuan sebenarnya karena indra tidak dapat dipercaya, banyak putusan salah karena kekeliruan indra. Maka yang benar adalah pengetahuan umum, pengetahuan budi. Alam ini tetap, yang terdapat adalah ada, bukan menjadi, perubahan hanya nampaknya. Sebab apakah yang terdapat di luar ada, bukankah hanya ketiadaan/nihil mutlak? Gerak itu tidak ada.

 

Pendapat Sokrates (469-399)

Ia sangat mementingkan pengamatan. Pengamatan indra yang baik akan menimbulkan pengetahuan sejati, yaitu pengetahuan yang benar dan sifatnya tetap dan berlaku umum. Pengamatan melalui indra merupakan jalan untuk mencapai pengetahuan sejati.

 

Pendapat Plato (427-347) murid Sokrates (469-399):

Ia mengakui bahwa manusia mencapai pengetahuan melalui pengamatan indra yang sifatnya khusus dan. Ada juga pengetahuan yang sifatnya umum, mutlak dan tidak berubah yang disebut IDEA. Idea tidak terdapat di dunia ini tetapi ada di dunianya sendiri yaitu dunia idea. Manusia ada di dua dunia: dunia pengamatan indra/dunia nyata dan dunia idea/abstrak. Dunia idea itu baka dan tidak berubah dan sempurna, sedangkan dunia nyata/pengamatan indra itu fana dan berubah. Dunia nyata ini merupakan gambaran dunia idea. Manusia teridiri dari dua hal: Badan dan Jiwa. Jiwa dahulu ada di dunia idea dan suatu saat  meninggalkannya sehingga bersatu dengan badan, itulah MANUSIA. Aliran Plato disebut idealisme realistis/ idea sungguh ada, realistis.

 

Pendapat Aristoteles (384-322) murid Plato

Pada zaman ini ilmu dan filsafat berkembang pesat dan menjadi terkenal. Ia menerima bahwa ada dua pengetahuan. Ia menerima adanya idea tetapi lain sekali pemahamannya. Yang sungguh ada adalah dunia konkrit, satu per satu dengan sifatnya yang tertentu. Dunia idea itu tidak ada. Hal yang konkrit/dunia nyata ini mempunyai dua macam sifat: yang satu dengan yang lain ada perbedaan dan persamaan. Idea adalah hasil kemampuan manusia untuk menanggalkan yang bermacam-macam dan berubah-ubah sehingga hanya tinggal yang sama, umum dan mutlak. Itulah yang disebut pengabstrakan/abstraksi. Idea (yang abstrak) adalah sifat inti dari dunia kongkrit.

 

Pendapat Abaelardus (1079-1142) filsuf Perancis:

Ia sepakat dengan gagasan Aristoteles. Idea untuk Aristoteles menjadi Universale/conceptus/inti untuk Abaelardus. Idea bukanlah sekedar nama dan realitas tersendiri, melainkan sifat yang bersama-sama dimiliki oleh hal yang semacam, umum keharusan dan mutlak.

 

Pendapat Rene Descartes ( 1596-1650).

Ungkapannya yang amat masyhur adalah Cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada). Yang pasti, konkrit dan terang benderang tercapai karena kesadaran  manusia berpikir. Hanya idea yang terang benderanglah yang pasti dan benar. Satu-satunya sumber kebenaran dan kepastian adalah rasio/kesadaran berpikir. Ia disebut bapak aliran rasionalisme dan bapak ilmu modern. Budi/pikiran  adalah penunjuk jalan untuk mencari kebenaran dan kepastian, bukan dogma yang lain. Kesulitan besar idea Descartes: apakah jaminan kebenaran? Descartes menjawab: idea itu diberikan oleh Tuhan sebelum manusia lahir , idea bekal hidup bagi manusia. Idea benar karena diberikan Yang Maha Benar. Descartes menyebut Ideae Innatae, idea yang dibekalkan kepada manusia sebelum lahir.

 

 

 

Pendapat Empirisme:

Ideale innatae itu tidak ada. Waktu manusia dilahirkan tidak punya suratan, ia merupakan tabula rasa (kertas kosong. Idea diperoleh setelah manusia punya pengalaman. Aliran empirisme ini mengatakan: Hanya pengalaman satu-satunya sumber pengetahuan, persentuhan indra dengan yang lainnya. Salah satu pengikut empirisme adalah David Hume (1711-1776) ahli piker/filsuf Ingrris. Terus-menerus terjadi pertentangan antara pengetahuan umum (budi) dan pengetahuan khusus (indra).

 

Pendapat Immanuel Kant (1724-1802)

Ia mengadakan penyelidikan kebenaran pengetahuan manusia. Ada factor ruang dan waktu dalam pengenalan. Bentuk ruang dan waktu bukan dari obyek, obyek hanya menyajikan gejala yang tidak teratur, tetapi dari subyek yang mengenal (manusia). Gejala yang tidak teratur itu diatur/dibentuk oleh subyek sebelum ada pengamatan atau pengalaman apapun yang disebut a priori. Benruk a priori ruang dan waktu yang menjadi bagian manusia dalam peranannya untuk mencapai pengetahuan khusus/pengetahuan indra.

Bagaimana manusia dapat mencapai pengetahuan umum/pengetahuan budi? Bentuk subyektif untuk pengetahuan umum disebut Kategori. Ada empat kategori : kuantitas, kualitas, relasi dan modalitas. Bagi Kant pengamatan syarat mutlah bagi budi. Sintesis Kant adalah Rasionalisme dan empirisme (ratio-pikiran-budi dan pengalaman indra). Alanisa Kant disebut Idealisme subyektif:  kebenaran idea bentuknya dari subyek.

 

Pendapat J.G Fichte (1762-1814)

Yang ada adalah subyek yang berpikir. Aku yang berpikir berhadapan dengan yang bukan aku sebagai obyek. Adanya obyek sangat tergantung terhadap aku/subyek yang berpikir. Keduanya bertentangan. Obyek itu ada hanya karena dipikirkan.  Pendapatnya disebut subyektivisme:  obyek itu ada demi subyek.

 

Pendapat F.W.J Schelling (1775-1854)

Subyek dan obyek adalah sama/satu.

 

G.W.F Hegel (1770-1831)

Ia hanya mengakui bahwa idea itu ada. Idea dan ada itu sama. Idea/ada adalah dunia seluruhnya dan manusianya. Perkembangan idea/ada menurut aturan/hokum dialektika: idea sadar akan dirinya sehingga muncul  tiada sebagai anti-tesis. Tesisnya adalah ada, anti-tesisnya adalah tiada. Tesis dan anti-tesis berpadu dan berubah. Hasil perubahan disebut sintesis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

cerita Hansel dan Gretel


 

Gambar

Sekali waktu seorang penebang kayu yang sangat miskin tinggal di sebuah pondok kecil di hutan dengan dua anaknya, Hansel dan Gretel. Istri keduanya yang sering menyakiti anak-anak dan selalu mengomeli penebang kayu.

“Tidak ada makanan yang cukup di rumah untuk kita semua. Ada terlalu banyak mulut untuk diberi makan! Kita harus menyingkirkan dua anak nakal itu,” kata dia. Dan dia terus berusaha untuk membujuk suaminya untuk meninggalkan anak-anaknya di hutan.

“Bawa mereka jauh bermil-mil dari rumah, sejauh bahwa mereka tidak pernah dapat menemukan jalan untuk mereka kembali! Mungkin seseorang akan menemukan mereka dan memberi mereka sebuah rumah”. Penebang kayu tertunduk tidak tahu apa yang harus dilakukan. Hansel, yang suatu malam, telah mendengar percakapan orang tuanya, menghibur Gretel.

“Jangan khawatir! Jika mereka meninggalkan kita di hutan, kita akan menemukan jalan pulang,” katanya. Dan menyelinap keluar rumah dan dia mengisi kantong dengan kerikil putih yang kecil, lalu kembali ke tempat tidur.

Sepanjang malam, istri penebang kayu berbicara banyak dan pada saat suaminya sampai, saat fajar, ia membawa Hansel dan Gretel pergi ke hutan. Tapi saat mereka pergi ke kedalaman pohon, Hansel menjatuhkan kerikil putih kecil di sana-sini di tanah hijau berlumut. Pada titik tertentu, kedua anak menemukan mereka bahwa benar-benar sendirian. Penebang kayu telah memetik cukup keberanian untuk meninggalkan mereka, menggumamkan alasan dan pergi.

Malam telah turun tetapi penebang kayu itu tidak kembali. Gretel mulai menangis pahit. Hansel juga merasa takut tapi ia berusaha menyembunyikan perasaannya dan menghibur adiknya.

“Jangan menangis, percayalah! Aku bersumpah aku akan mengantarmu pulang bahkan jika Ayah tidak datang kembali untuk kita!” Untungnya bulan penuh pada malam itu dan Hansel menunggu sampai cahaya dingin disaring melalui pohon-pohon.

“Sekarang berikan tanganmu!” katanya. “Kita akan pulang dengan selamat, kamu akan melihatnya!” Kerikil putih kecil berkilau di bawah sinar bulan, dan anak-anak menemukan jalan pulang. Mereka merayap melalui jendela yang terbuka setengah, tanpa membangunkan orang tua mereka. Dingin, lelah tapi bersyukur telah sampai dirumah lagi, mereka menyelinap ke tempat tidur.

Hari berikutnya, ketika ibu tiri mereka menemukan bahwa Hansel dan Gretel telah kembali, dia menjadi murka. Menyesakkan kemarahannya di depan anak-anak, ia mengunci pintu kamarnya, mencela suaminya karena gagal melaksanakan perintahnya. Lemahnya protes penebang kayu, terkoyak karena ia merasa malu dan takut tidak mematuhi perintah dari istrinya yang kejam. Ibu tiri jahat membuat Hansel dan Gretel terkunci sepanjang hari dengan tidak ada makanan untuk makan malam melainkan hanya seteguk air dan roti keras. Sepanjang malam, suami dan istri bertengkar, dan ketika fajar datang, penebang kayu membawa anak-anak keluar ke hutan.

Hansel, bagaimanapun juga, tidak memakan rotinya, dan saat ia berjalan di antara pepohonan, ia meninggalkan jejak remah-remah di belakangnya untuk menandai jalan. Tapi anak kecil itu sudah lupa tentang burung lapar yang hidup di hutan. Ketika mereka melihatnya, mereka terbang di sepanjang belakang dan dalam waktu singkat sama sekali, memakan semua remah-remah. Sekali lagi, dengan alasan yang lemah tak berdaya, penebang kayu meninggalkan dua anaknya sendiri.

“Aku sudah meninggalkan jejak, seperti terakhir kali!” Hansel berbisik kepada Gretel, menghibur. Tapi ketika malam tiba, mereka melihat dengan ngeri, bahwa semua remah-remah telah hilang.

“Saya takut!” Gretel menangis getir. “Aku kedinginan dan lapar dan aku ingin pulang!”

“Jangan takut. Aku di sini untuk menjagamu!” Hansel mencoba untuk mendukung adiknya, tapi ia juga menggigil ketika ia melihat bayangan menakutkan dan mata jahat di sekitar mereka dalam kegelapan. Sepanjang malam kedua anak berkumpul bersama untuk kehangatan di sebuah kaki pohon besar.

Ketika fajar menyingsing, mereka mulai mengembara hutan, mencari jalan, tapi semua harapannya segera memudar. Mereka benar-benar hilang. Pada mereka berjalan dan berjalan, sampai tiba-tiba mereka tiba di sebuah pondok yang aneh di tengah-tengah rawa.

“Ini adalah cokelat!” Hansel tersentak saat ia mematahkan benjolan plester dari dinding.

“Dan ini lapisan gula!” seru Gretel, menempatkan sepotong di mulutnya. Kelaparan tapi senang, anak-anak mulai makan buah permen yang patah dari pondok.

 

“Bukankah ini enak?” kata Gretel, dengan mulut penuh. Dia belum pernah merasakan sesuatu yang begitu enak.

“Kita akan tinggal di sini,” kata Hansel, mengunyah sedikit nougat. Mereka baru saja untuk mencoba sepotong pintu biskuit ketika diam-diam terbuka.

“Wah, wah!” kata seorang wanita tua, mengintip keluar dengan tampang licik. “Dan kamu tidak memilikinya anak-anak yang manis-manis?”

“Masuklah! Datanglah, kalian sudah tidak perlu takut!” ucap wanita tua. Sayangnya bagi Hansel dan Gretel, bagaimanapun, pondok gula milik seorang penyihir tua, adalah sebuah perangkap untuk menangkap korban yang tidak waspada. Kedua anak itu datang ke tempat yang benar-benar jahat.

“Kau hanyalah kulit dan tulang!” kata si penyihir, mengunci Hansel ke kandang. Saya akan menggemukkan kamu dan memberi kamu makan! “

“kamu dapat melakukan pekerjaan rumah tangga,” katanya, Gretel muram, “maka saya akan membuat makananmu juga!” Seperti yang terlihat, penyihir memiliki penglihatan yang sangat buruk, suatu saat Gretel diolesi mentega pada kacamatanya, dia bisa melihat namun kurang.

“Biar saya merasakan jari Anda!” kata si penyihir ke Hansel setiap hari untuk memeriksa apakah dia sudah gemuk atau belum. Sekarang, Gretel telah membawakan kakaknya tulang ayam, dan ketika penyihir pergi menyentuh jarinya, Hansel mengulurkan tulang.

“Kau masih terlalu kurus!” keluhnya. Kapan kamu akan menjadi gemuk? “Suatu hari penyihir tumbuh lelah menunggu.

“Nyalakan oven,” katanya Gretel. “Kita akan memiliki anak laki-laki panggang yang lezat hari ini!” Beberapa saat kemudian, karena lapar dan tidak sabar, dia melanjutkan: “lari dan lihat apakah oven sudah cukup panas.” Gretel kembali, merintih:”Saya tidak bisa mengatakan apakah itu cukup panas atau tidak” Dengan marah, si penyihir berteriak pada gadis kecil, “anak bodoh. Baiklah, aku akan melihat sendiri!.” Tapi ketika penyihir membungkuk untuk mengintip ke dalam oven dan memeriksa apakah sudah panas, Gretel ,mendorong dengan luar biasa dan membanting pintu oven. Penyihir tua itu berakhir. Gretel berlari untuk membuat kakaknya bebas dan mereka membuat yakin bahwa pintu oven tertutup rapat di belakang penyihir. Memang, hanya untuk berada di sisi aman, mereka mengikat dengan kuat dengan gembok besar. Kemudian mereka tinggal selama beberapa hari untuk
makan lagi, sampai mereka menemukan barang-barang milik penyihir, telur cokelat besar. Di dalamnya tergeletak peti koin emas.

“Penyihir kini terbakar menjadi abu,” kata Hansel, “jadi kita akan mengambil harta ini untuk kita.” Mereka mengisi keranjang besar dengan makanan dan berangkat ke hutan untuk mencari jalan pulang. Kali ini, keberuntungan ada di pihak mereka, dan pada hari kedua, mereka melihat ayah mereka keluar dari rumah menuju ke arah mereka, (dengan) menangis.

“Ibu tirimu sudah mati. Ayo pulang denganku sekarang, anak-anakku sayang!” Dua anak memeluk ayahnya.

“Berjanjilah kau tidak akan pernah meninggalkan kami lagi,” kata Gretel, melemparkan lengannya di leher ayahnya. Hansel membuka peti mati.

“Lihat, Ayah! Kita kaya sekarang … kamu tidak akan pernah memotong kayu lagi.”

Dan mereka semua hidup bahagia bersama selamanya.

 

 

 

Anggota Kelompok :

Fransiska Liliana                  (110.111.421)

Fidelis Prawindi. S                (120.112.899)

Baron Febri Fredyanto        (120.112.898)

BUNGA (Gadis Manis Penakluk Playboy)


Gambar

Entah kenapa udara malam yang dingin ini tidak membuatku nyaman dan segera tidur. Kulepaskan selimutku dan bangkit dari kasur, menyalakan kembali lampu kamar setelah sebelumnya hanya menyalakan lampu tidur yang redup. Kulihat jam dinding telah menunjukan pukul setengah dua. Suara tiang listrik yang dipukul petugas ronda malam terdengar sayup, hanya satu kali kemudian sepi lagi. Hanya suara daun-daun dari pohon palem didepan rumah kontrakan kedengaran berderik ditiup angin yang sedikit kencang, kemudian sepi lagi. Harusnya saat ini aku sedang pulas atau sedang dibuai mimpi seperti hari-hari sebelumnya. Menguap dan duduk diatas ranjang yang sedikit bergoyang karena menahan tumpuan berat badanku atau mungkin memang ranjangnya sudah tua dan reyot, maklum ranjang kayu yang sudah mengisi kamar ini belum diganti walau entah sudah berapa orang yang pernah mengisi kontarakan ini. Hanya kasurnya memang sudah ku ganti beberapa bulan lalu karena sudah terlalu lapuk dan kebetulan ada temanku yang menjual kasur busanya dengan harga murah. Beberapa kali menguap namun kantuk belum juga menyerangku. Kuhabiskan air putih dalam gelas yang tinggal setengah lagi. Lumayan sedikit segar dan sepertinya sebagian beban yang menggelayut di dalam kepalaku menghilang. Tapi badan yang terasa lelah setelah siang tadi kuliah menyelesaikan tugas kampus tetap tak membuatku bisa memejamkan mata.

Dari jam sebelas tadi sebenarnya aku sudah siap tidur dan berbaring diatas ranjang ini setelah bosan nonton film yang melulu diisi dengan sinetron atau film yang sudah sering aku tonton di laptop berhargaku. Berharap segera tidur dan bangun pagi dengan tubuh segar. Berangkat kuliah dan mengisi hari-hariku dengan hal yang tidak menjemukan. Menelpon Chacha kenalan lamaku, mengirim SMS sedikit mesra pada Leni atau misscall ke Ririn dan pasti tak akan lama lagi menelponku bermenit-menit sekedar menceritakan pekerjaannya yang menjemukan sampai menceritakan tentang cowok-cowok teman kerjanya yang menyebalkan. Belum lagi Rina cewek teman SMA-ku yang selalu memaksa untuk makan siang bareng. Sedikit agresif memang cewek ini terlihat dari cara ia berbicara padaku, tapi bagiku tak masalah dan kadang hal itu malah menambah kebanggaanku sebagai lelaki. Girls around me, selalu tiada hari tanpa gadis dalam kehidupanku.

Tapi temanku heran karena begitu mudah aku mendapatkan cewek, bukan hanya satu tapi berganti-ganti dan gak terhitung, katanya sambil memperlihatkan semua jari tangannya di mukaku. “Sampai saya mesti hati-hati bila mendekati cewek, jangan-jangan bekas kamu atau jangan sampai aku kenalin ke kamu, bisa-bisa berpindah tangan jadi boncenganmu!” ujarnya lagi sambil tertawa. Aku hanya nyengir sambil bergurau mengatakan bahwa aku sudah diberkahi dan ditakdirkan untuk menjadi penakluk cewek-cewek cantik. Tentu sebenarnya bukan hanya itu modalku, sebagai lelaki pecinta sejati lawan jenis aku telah mengasah bakatku dan menambah ketajaman feelingku dalam menarik simpati cewek. Dari mulai buku puisi karya Kahlil Gibran, koleksi buku Puisi karya…., buku 1000 taktik menaklukan hati wanita cantik, majalah remaja, buku primbon, buku palmistry, buku 1005 kelemahan cewek, pokoknya semua buku yang berhubungan dengan cewek pasti kubaca.

Masih belum ngantuk juga padahal entah sudah berapa kali aku menguap. Sementara jarum pendek di jam dinding kamarku sudah bergeser satu angka. Otakku masih terus berkelana menjelajah alam lamunanku. Ada keresahan yang bergelayut menunggu jawaban dari ruang benaku yang lain. Dughh…. seperti ada yang menghantam ulu hatiku ketika aku ingat sesuatu, tepatnya seseorang. Ya… beberapa tahun lalu ada seorang cewek yang satu kampus denganku. Akhirnya aku dapat berkenalan dengan gadis yang ternyata bernama Bunga, setidaknya itulah katanya saat kusodorkan tangan untuk berkenalan. Tak kusangka gadis pemalu yang kost di dekat kost-an aku itu seperti nenek lampir yang galak. Tak seperti gadis lain yang begitu gampang kuajak jalan atau nonton film, Bunga menolak dengan cara yang halus. Dan aku jadi penasaran bukan saja oleh penolakannya tapi ada rasa yang lain yang muncul begitu saja dan berbeda dengan semua cewek yang pernah ku pacari atau menjadi teman dekatku bahkan cewek yang menjadi teman sedikit mesraku. Berbeda pula dengan perasaanku pada Ririn cewek manja alumnus MAN MODEL, salah satu sekolahan yang ada di Bandar Lampung, sungguh tidak sama dengan Novi cewek yang masih sekolah dan sering minta dibuatkan puisi padaku. Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta pada Bunga, cewek sederhana yang bertemu tiap hari ini. Dan itu terasa aneh bagiku.

Tiba-tiba ada hal lain yang menyentuh sisi jiwaku, dan baru terpikir saat ini. Sesuatu yang unik telah terjadi dalam rentang kehidupanku. Dan mungkin sangat jarang orang mengalaminya. Sungguh bila ada bukti tertulis aku berpikir diriku pantas masuk Guinnness Book of Records atau setidaknya tercatat di Musium Record Murinya Jaya Suprana. Sungguh baru kusadari ternyata semenjak aku mulai mengenal cinta terhadap makhluk yang bernama cewek, sejak cinta monyet sampai cinta gombal, semuanya mempunyai kemiripan yang identik bahkan sama. Ya…. sekali lagi baru kusadari bahwa semua cewek itu baik yang masih ku pacari atau telah menjadi mantan pacarku jelas semuanya berakhiran hurup I atau setidaknya kalau dibaca akan berbunyi i walau berakhiran konsonan Y. Selain yang tadi kusebutkan, telah banyak cewek lain yang pernah mengisi daftar manisku. Jadi jangan terkejut kalo pacar atau istri anda yang punya nama hampir sama atau berakhiran hurup seperti yang kusebutkan, mungkin mengenalku atau bahkan pernah jadi pacarku.. …. hehehehehe. Hampir semua tipe cewek pernah kupacari. Dari yang cerewet, pendiam, manja sampai yang jual mahal pernah kutaklukan. Dari yang hitam manis, sawo matang, kuning langsat, sampai putih pucat pernah ku gaet. Dan semua keunikan serta keanehan itu kini akan lenyap karena satu nama, Bunga. Dan mungkin sudah menjadi takdir hal ini terjadi dan kusadari disaat aku seminggu lagi akan berulang tahun. Tepat… seminggu lagi aku kan merayakan hari jadi ku yang ke 23. Biasanya aku akan merayakan bersama semua temanku, baik cowok ataupun cewek, dan akan ada perayaan istimewa setelahnya, bersama cewek-cewek pacarku atau cewek teman lumayan mesraku, tentu saja bergantian dan pakai cara yang jitu agar tidak terjadi cemburu dan perang jambak-jambakan cewek karena cemburu. Dan selama ini semuanya selalu sukses ku jalani.

Kulirik kalender bergambar kampusku tentunya. Kuyakinkan kembali tanggal dan bulan ulang tahunku. Kuhitung kembali umurku. Ada sedikit kekhawatiran yang menyeruak dalam hatiku. Kini sebentar lagi dalam hitungan beberapa hari kedepan usiaku akan menginjak tepat tiga puluh tahun. Usia yang cukup rawan bagi sebagian laki-laki single. Teman-teman ku di kampung hampir banyak semuanya sudah menikah dan mempunyai anak. Sedangkan aku yang banyak dikelilingi cewek dan pacar sebenarnya masih belum yakin dan pasti akan apa yang ku perbuat. Karena sepertinya semua itu hanya sekedar untuk menjaga imej ku saja agar tidak dikatakan jomblo. Namun perasaan cinta ku yang sesungguhnya tumbuh pada saat ini dan hanya pada satu nama yaitu Bunga. Aku berjanji akan mengakhiri semua kekonyolan ini dan akan kuberjuang mati-matian untuk mendapatkan Bunga. Lega rasanya akhirnya mengetahui semua ini. Akan kuakhiri petualanganku sebagai playboy dengan satu kado manis. Dan itu hanyalah berupa sesosok Bunga. Rasa kantuk akhirnya menyerangku menjelang dinihari.

Sedikit mengantuk rasanya saat kuliah hari ini. Namun kesibukan dan secangkir kopi kental telah membuat semuanya berjalan dengan baik. Pada Endro dan Warno kuceritakan bahwa sekarang aku telah menemukan seseorang yang akan kuperjuangkan untuk menjadi isteriku. Belum kuberitahu pada mereka siapa cewek yang menjadi target ku, namun Sasmi dan Barto hanya tertawa. “Aku sungguh-sungguh kali ini sobat, aku telah memikirkan hal ini semalaman. Sebagai bukti kesungguhanku akan ku umumkan secara resmi pada semuanya termasuk semua pacar dan mantan ku pada saat syukuran ulang tahunku nanti” kataku dengan raut yang serius. Sasmi dan Barto terkejut juga mendengar kataku kali ini. “,Syukurlah sobat, rupanya pintu tobat telah terbuka, aku tunggu buktinya!” kata Sasmi sambil menjabat tanganku. Lalu kuceritakan rencanaku pada mereka dan mengharap mereka membantuku nanti pada saat syukuran ulang tahunku.

Cuma aku tidak tahu apakah semua berakhir dengan manis ataupun pahit. Semua itu aku serahkan padanya, Bunga yang akan menjawab teka-teki yang memang harus dijawab.

YES or NO??????????

SANGAT MEMBINGUNGKAN. . . . . .

Bandar Lampung, 07 April 2013

 

Arwen Whendie

Kisah Cinta Seorang Pelacur


Gambar

(HANYA FIKTIF BELAKA, . . . .)

Walau kisah ini udah banyak tersebar di internet, tapi tak ada salahnya di tampilkan kembali. Karna saya yakin masih banyak orang-orang baru di fb bahkan yang belum pernah baca.

Kisah yang diangkat dari sebuah kisah nyata cinta seorang pria dengan PSK

Malam itu, seharusnya bukan jadi malam milik gua. Malam yang sesungguhnya bukanlah yang gua harapkan. Adit, temen kecil gua. Entah harus bagaimana gua mengatakan? Tiba-tiba ketika habis pulang dari hang out di kafe, mengarahkan motornya ke sebuah tempat yang mungkin baru dalam hidup gua. Tempat pelacuran, ya.. semua juga tau kalau daerah yang sedang gua injakkan kaki ini adalah daerah protistusi. Gua sempat protes sama Adit, kenapa tiba-tiba ngajak gua ke tempat kayak ginian. Umur gua kan masih 17 tahun dan baru aja dapat ktp resmi seumur-umur hidup gua.

Gua gak bisa ngelarang teman gua untuk menyalurkan apa yang dia inginkan walaupun harus dengan cara seperti ini. yang terbaik buat gua adalah tidak ikut dalam permainan dia. Akhirnya kita berdua memarkirkan motor di sebuah rumah. Banyak cewek-cewek cantik yang berdiri sambil menggoda. Adit masuk, dan gua memutuskan untuk tunggu di luar. Sesekali dia nanya ke gua,
“ yakin loe gak mau coba? Gua bayarin deh!”
“ ogah, gua masih tahan iman, loe aja sana! Jangan pakai lama! Entar kalau digrebek polisi, disangka gua lagi yang mau!”
“ iya-iya, anteng aja loe disana.. “

Dengan wajah cemburut dan tatapan beberapa perempuan gua seperti orang bego yang nunggu diluar sambil megangan helm gua. Adit uda memilih cewek yang harus jadi teman dia malam itu. Gua menunggu di luar dan tiba-tiba salah satu cewek di dalam rumah itu keluar sambil menghisap rokok. Dia ngeliat gua, lalu menawarkan rokok kepada gua.
“ Enggak makasih, gua gak ngerokok “ kata gua menolak dengna harus.
“ Hah, jaman gini masih ada yang gak ngerokok.. aneh..” Tanya cewek itu dan gua hanya senyum-senyum.
Dia duduk disebelah gua, menatap mata gua dengan tajam sambil sesekali membuang asap rokok ke langit-langit atap.
“ Kok nunggu disini, ga ikutan aja sama temen kamu!”
“ Enggak , biarian aja si adit yang pengen,.. Cuma nemenin aja”
“ uda, loe sama gua aja mau? “
Gua memandang cewek disamping gua, sejujurnya dia cewek yang cantik, putih dan idaman gua. Tapi ketika dia menawarkan dirinya ke gua, tiba-tiba gua jadi ilfell. Kenapa cewek secantik ini harus menjadi seorang pelacur, dunia ini memang gak adil.
“ enggak mbak ,makasih”
“ uda maulah, gua kasih diskon.. “ tawar dia lagi.
“ beneran mbak, saya gak mau..” tolak gua dengan halus.
“ apes deh gua, daritadi gak ada yang mau ama gua..”
“ loh mbak kan cantik, kok ga ada yang mau..!”
“ ya nasib lah, namanya juga jualan, kadang laku, kadang kagak, malah gua lagi ada masalah lagi,,.”
Entah mengapa gua jadi merasa ingin tau masalah dia.
“ masalah apa mbak?” Tanya gua
“ umur loe berapa?” Tanya dia ke gua
“ masuk 17 tahun ini,., “
“ yailah, masih brondong, masih belum tau namanya dunia dewasa..” ledek dia.
“ kata siapa.. setiap orang punya masalah, gak mandang gede atau kecil umurnya..”
Dia melihat gua, mungkin dia merasa gua pinter merangkai kata-kata.
“kayanya loe bukan cowok brengsek ya.. beda sama cowok-cowok yang suka kesini Cuma pengen cari cewek buat kesenangan sesaat’
Gua tersenyum manyum dipuji dia.
“ Hehe, ga semua cowok brengsek kok mbak..
“ mungkin aja… hm.. gua lagi butuh duit..” kata dia tiba-tiba.
Dalam hati gua, mungkin ini masalah klasik. Kalau ga butuh duit, buat apa dia kerja sebagai pelacur.
“ Maaf kalau boleh tau, duit buat apa ya?”
“ nasib jadi orang miskin, selalu kena masalah, nyokap gua tiba-tiba ada benjolan di perut, kemarin sempat dibawah ke puskemas, kata dokter sih tumor ringan. Mesti cepat-cepat di operasi kata dokter, tapi ya tau sendiri Negara kita, apa-apa butuh duit. Ujung-ujungnya duit buat operasi. Makanya gua lagi sial, semingguan ini jarang dapat pelanggan. Apes..”
Entah mengapa, gua merasa, ada kejujuran dari apa yang cewek ini ngomongin. Dia gak seperti lagi sandiwara.
“ namanya mbak siapa?”
“ panggil gua Eva aja! Loe?”
“ Gua, Rasya.. “
Tiba-tiba kita terdiam, melihat wajahnya yang tampak sedih sehabis cerita kehidupan dia, gua merasa iba dan menawarkan dia setulus hati.
“ kalau eva emang butuh duit, gua ada, tapi gak banyak, kali-kali aja bisa bantuin nutupin kekurangan.”
Dia ngeliat gua.
“ loe kan masih 17tahun, mau dapat duit dari mana 1,5 juta kekurangang gue..”
“ oo, jadi kurangnya 1,5juta. Tenang aja Va, gua ada kok kalau segitu, tapi kalau sekarang.. gua ga bawa duitnya.. kalau besok gimana?”
Dia tertawa kecil.
“ gua sih uda biasa digombalin sama pelanggan. Tapi kalau digombalin berondong sih baru kali ini..” ledek dia.
“ sumpah gua ga bohong, gini aja, nomor hendphone loe berapa? Nanti besok gua telepon dan kasih duitnya, tapi jangan disini ya.. soalnya gua ga nyaman..”
“ terserah mau dimana, neh nomor gue..” kata dia sambil ngasih kertas dengan angka nomor telepon dia.
” inget loe, gua ini bukan orang baik. “
” gua juga bukan orang baik. tapi juga bukan orang jahat, gua dan loe hanya terlahir di dunia yang keduanya gak bisa kita hindari..”

Tiba-tiba adit selesai, dan dia langsung menuju gua. Sebelum adit ngajak gua pergi, gua pamitan sama eva. Dia tersenyum. Dari wajahnya gua tau, dia pasti berharap banget apa yang gua katakan ke dia itu benar. Walau sebenarnya gua sendiri ga punya duit sebanyak yang dia mau. Duit yang gua punya Cuma ada 900 ribu dan masih kurang 600 ribu buat ngasih ke eva. Akhirnya gua mesti nunggu seminggu hingga terkumpul 1,5 juta. Bermodalkan duit yang sesungguhnya hasil uang jajan gua. Akhirnya gua nelepon dia. Sebelum memastikan apa eva benar-benar sungguh-sungguh atau bohong, gua sempet survey ke psk sekitar tempat kerja eva dan hasilnya positif dia ga bohong makanya gua usahain duit terkumpul cepat.

Eva terkejut ketika gua nelepon dia, gua meminta janjian ketemu sama dia di kafe yang telah gua tentukan. Seumur-umur dalam hidup gua, baru kali ini gua beramal cukup besar untuk orang lain. Gua masukan duit itu dalam tas gua. Mungkin bonyok gua akan marah besar kalau tau duit jajan gua habis untuk dia. Tapi gua cukup beruntung terlahir dari keluarga yang mampu, jadi gua yakin. Bonyok gak akan tega biarin gua hidup tanpa duit sedikitpun andai gua bilang, gua butuh duit.

***
Eva muncul dengan pakaian yang lebih tertutup kebanding pertama kali gua lihat. Kita makan dan sesekali gua jelaskan kenapa gua baru hubungi dia dengan alasan sibuk ujian, padahal sesungguhya sibuk nabung untuk bantu dia. Eva mungkin gak pernah kepikiran kalau gua ngajak dia ketemu untuk bantu keuangan dia, dia lebih berpikir kalau gua ini ketemu dia sebagai seseorang yang membutuhkan dia seperti laki-laki lainnya.
Kita sempat jalan-jalan sebentar sampai akhirnya motor gua membawa dia ke pantai. Kebetulan mal di kota gua selalu dekat dengan pantai. Gua duduk disamping dia.

Dia langsung menyodorkan pertanyaan.
“ sebenarnya, loe manggil gua untuk make gua? Atau temenin loe jalan sih?”
“ coba tebak?” Tanya gua.
“ dua-duanya juga ga masalah, gua uda lama gak jalan sama cowok. Terakhir pacaran juga apes. Dari sekian cowok yang nembak gua, Cuma dia yang gua terima. Ujung-ujungnya cowok emang brengsek. Cuma mau tidur sama gue.. makanya sejak sekarang gua mati rasa sama yang namanya cinta.. !”
“ loh kayaknya loe dendam banget ya sama cowok. Maaf loh kalau lancang, Cuma ngerasa gitu”
“ ngapain minta maaf, emang nasib gua kok. Terlahir sebagai cewek hina, miskin, keluarga berantakan. Lonte..” tiba-tiba eva nangis dengan kalimat terakhir itu.
“ loe nangis..” Tanya gua jadi ikut sedih.
“ lonte.. gua uda sering denger kalimat itu dari mulut orang lain buat gua, rasanya nyakitin banget. Asal loe tau , kalau aja dunia ini lebih indah dari yang gua mau. Gua juga gak mau jadi lonte.. siapa sih di dunia ini yang mau jadi pelacur, lonte. Ini karena terpaksa. Masih ada adik sama keluarga yang butuh gua untuk bertahan hidup..”
“ eva.. jangan nangis dong. Tujuan gua kesini, Cuma pengen ngasih ini..” kata gua sambil ngasih duit ke dia.
“ gua emang masih berondong seperti yang loe bilang, tapi gua juga punya hati. Walau hidup gua cukup, tapi gua mengerti perasaan loe.. mungkin Tuhan Cuma lagi kasih ujian buat hidup loe. Kalau pun itu berat saat ini, gua harap bantuan dari gua, bisa bantu meringankan beban loe..”
“ loe.. kenapa sih mau bantu gua.. kan gua ini bukan siapa-siapa loe, bukan temen loe. Bahkan bukan orang yang pantes kenal sama loe..” kata dia sambil menangis.
“ gua juga gak tau. Yang jelas, kita uda ditakdirkan buat jadi orang yang mengenal.. gua senang kok kenal sama loe. Sekarang pakai duit ini buat operasi nyokap loe ya,. Biar cepat sembuh dan loe bisa kerja yang lain.. bukan seperti sekarang..”
Dia terdiam sambil merenung.
“ kalau pun gua gak kerja kayak gini, gua juga uda pasti gak ada yang mau. Palingan laki-laki berengsek yang mau sama gua..”
“ kata siapa gak ada yang mau..”
“ ya kata gua lah.. mana ada sih yang mau sama bekas pelacur!! Bekas lonte…”
“ gua mau..”
Eva terdiam mendengar kalimat gua.
“ umur loe masih muda, belum tau yang namanya cinta. Ya sudah, terima kasih buat bantuan loe. Kelak kalau gua ada duit. Gua akan balikin duit ini.. sekali lagi, terimakasih”
“ sama-sama eva..”

Selang beberapa hari, eva sempat sms dan memberi kabar ke gua kalau nyokapnya sukses dengan operasi dia. Kita jadi rutin saling sms dan telepon hingga akhirnya dia ngundang gua ke rumah dia untuk bertemu nyokap dia. Gua menerima tawaran dia sekaligus ingin tau apakah benar kalau nyokap dia habis dioperasi. Ketika gua sampai kerumah, nyokapnya berlinang air mata ngucapin terima kasih, gua bersyukur ternyata eva jujur apa adanya. Dan yang paling gua senang, dia bilang ke gua, kalau dia lagi cari kerjaan buat hidup sebagai orang bersih.

Saat itu, tanpa sepengetahuan eva. Bokap tirinya tiba-tiba minjem duit ke gua, dia bilang buat bayar utang. Karena gua gak enak nolak, akhirnya gua kasih duit ke bokapnya tanpa sepentahuan eva. Gua juga sering bantuin ngaterin eva untuk cari kerjaan yang baik. Sampai akhinya dia dapat kerjaan sementara. Selama ini, keluarga dia gak tau kalau eva kerja sebagai pelacur, eva berusaha nutupi dan akhirnya lembaran gelap itu terkubur dengan sendirinya.

Tanpa kita sadari, gua dan eva samakin dekat. Setelah pendekatan itu, akhirnya kita menjadi sepasang kekasih. Mungkin cinta itu memang buta ya, baru kali ini gua merasakan cinta yang begitu dalam dari seorang perempuan di usia gua yang masih muda. Ketika dulu gua punya cinta monyet. Gua gak pernah ngerasa sebahagia ini selain bersama eva. Walaupun dia punya masa lalu kelam, cinta berhasil membuat gua menghapus semua pandangan buruk itu. Seminggu setelah jadian, dengang uang jajan yang gua kumpulin, gua membeli cincin yang sama untuk kita pakai sebagai lambang cinta. Buat eva mungkin ini aneh, tapi dia sadar, gua masih berondong dan pasti gaya pacarannya juga kayak sinetron di tv jadi dia maklumin.
Tapi sepanjang waktu kami pacaran, gua merasa eva semakin hari semakin kurus dan tubuhnya jadi lemes gitu, ketika gua Tanya ke dia, dia Cuma bilang kalau dia mungkin kecapean. Tapi sebenarnya ada hal yang gua takutkan dengan kondisi dia. Gua masih ingat, untuk memastikan kalau eva ga bohong pas bilang butuh duit, gua sempat kembali ke tempat pelacuran dia kerja, dan iseng-iseng gua ngobrol sama cewek disana tentang dia.
“ loe siapanya eva?”
“ temen aja mbak, kalau boleh tau, dia kan cantik, kok bisa ga ada pelanggan sih?”
“ nasib mas, eva kena penyakit sifilis( penyakit kelamin). Kayaknya banyak pelanggan yang uda tau dia itu kena penyakit gituan, makanya ga ada yang mau sama dia! Disini kan pesaingan ketat, ada yang bocorin gitu, makanya kasihan dia..”
“ kenapa ga berobat aja dia..?”
“ maunya sih gitu! Tapi nyokapnya kan sakit, jadi dia mati-matian cari duit buat nyokap dia dulu, baru nanti mikirin sembuhin penyakit dia.. “
“ kasihan ya..”
“ iya mas, susah hidup sekarang. Saya yang dulu anterin dia ke dokter aja jadi sedih kalau bayangin hidup dia..”

Dari apa yang teman dia bilang, gua jadi yakin kalau eva jadi kurus ini pasti karena penyakit dia dulu. Walau dia ga pernah mau cerita ke gua, mungkin karena dia takut. Kalau dia penyakitan maka gua akan ninggalin dia. Padahal gua gak pernah peduli dengan sakitnya dia. Sakit eva makin buruk sampai akhirnya dia ga kerja. Gua akhirnya nyamperin ke rumah, dan dia ga bisa bangun karena tiba-tiba tubuhnya jadi kayak lumpuh gitu.
Saat itu juga gua putuskan untuk bawa dia ke rumah sakit, dia sempat menolak.

“ Rasya, rumah sakit itu mahal, orang miskin kayak gua kalau sakit itu ga ada keadilan, jadi biarin aja gua minum obat biasa, nanti juga sembuh”
“ loe itu uda gak bisa bangun. Gak usah pikirin duit. Gua ada tabungan, yang penting sekarang kita ke rumah sakit.”
Dengan penuh kesedihan, akhirnya eva gak bisa nolak kemauan gua. Gua menggendong dia sampai ke rumah sakit, dia dirawat dan dokter mengatakan ke gua dengan berat hati kalau eva sudah kenapa sifilis akut dan seluruh tubuhnya uda terkontiminasi sama sel-sel neurosifilis yang kemungkinan sembuhnya kecil. Dengan penuh air mata gua memohon kepada dokter untuk sembuhin dia. Gua dan nyokap serta adiknya saling bergantian jaga dia. Saat itu lagi ujian akhir kelulusan sekolah, gua harus bertahan dalam dua hal. Konsetrasi ke ujian dan konsetrasi ke eva.

Mungkin kedua cobaan itu berat tapi akhirnya gua berhasil mengerjakan semua ujian yang datang silih berganti bersamaan dengan waktu gua menjaga eva. Eva semakin kritis. Dia gak banyak bicara lagi seperti sebelumnya. Sepertinya dia tau, hidup dia tidak akan lama lagi. Dia nyerahin sebuah diary ke gua. Dimana disana dia bilang hanya boleh dibaca setelah tiba saatnya nanti.

“ jangan dibuka ya sampai nanti kalau gua uda ga bisa bangun lagi..”
“ kok loe ngomong gitu..”
“ Sya, mungkin.. selama ini gua gak pernah jujur tentang panyakit gua, tapi gua Cuma ga mau kalau loe tau gua punya penyakit ini, loe ninggalin gua. Ternyata gua salah, loe benar-benar hadiah paling indah dalam hidup ini yang dikasih Tuhan buat gua. Gua pikir.. Tuhan gak akan pernah ngasih kebahagiaan buat gua karena memang gua ga pantes. Ternyata gua salah, Tuhan itu adil. Dan keadilan itu dia tunjukkan lewat loe..”
“ jangan ngomong gitu eva.. gua yang harusnya bersyukur punya pacar seperti loe dalam hidup gua, loe benar-benar anugrah..loe harus kuat ya, kita sama-sama berjuang untuk kebahagiaan kita..”
Eva hanya menangis mendengar gua bicara begitu. Gua pun menangis. Entah mengapa, gua seperti merasa ini adalah ujung dari akhir kisah kami.
“ sya, gua mau minta tolong satu hal lagi sama loe. .boleh?”
“ ngomong aja eva, kita kan pacaran, terbuka aja..”
“ gua gak punya apa-apa untuk ngasih loe sebagai balasan atas kebaikan loe, tapi gua Cuma punya ini.. bisa loe ambil kalung ini dari leher gua, soalnya.. tangan gua uda gak bisa bergerak lagi..”
“ kenapa bicara begitu.?”
“plz.. ambill” dengan berat hati gua melepas kalung itu dan mengambilnya.
“ disimpan ya.. sama buku harian yang gua tulis itu..”
“ iya eva.. tadi kamu bilang mau minta tolong, kenapa gak dilanjutkan?”
“ kalau gua mati, tolong jangan kubur gua di sini, gua mau dikubur di tanah kelahiran gua.. bisa..”

Mendengar kalimat itu dari mulut dia. Hati gua hancur. Gua gak tau harus bagaiman mengungkapkan kata-kata yang pantas untuk membuat gua bangkit dan percaya kalau dia akan sembuh. Gua hanya bisa menangis dan mengiyakan permintaan dia. Karena ada ujian lagi di besok. Gua pamitan sama dia. Gua mencium kening dia dan dengan berat hati saat itulah gua merasa ini terakhir kalianya gua akan melihat dia.

Dengan penuh tangis, gua pulang dan berharap Tuhan sekali lagi memberikan keadilan untuk hidup dia. Besoknya gua ujian terakhir dan ketika gua ingin jenguk dia, gua melihat sudah banyak orang di kamar dia di rawat. Semua menangis dan disitulah gua tau, eva telah pergi untuk selamanya. Gua hanya bisa tertunduk lesuh dan menangis dalam hati. Berat rasanya harus melepas kebahagiaan sesaat yang ada dalam hidup gua. Permintaan terakhirnya untuk di makamkan di tanah kelahirannya gua lakukan sebagai tanda cinta terindah dalam hidup gua untuk dia.
Kini, gua menyadari bahwa. Hidup itu sesungguhnya tidak pernah memihak kepada siapapun di dunia ini. tapi hidup itu membuat kita hanya bisa memihak kepada satu hal, bertahan untuk hidup dengan segala cara apapun. Eva mungkin telah berjuang hidup dengan ketidakberpihakan hidup tapi ia berhasil membuktikan kepada gua kalau disaat akhir hidupnya, dia benar-benar merasakan keadilan hidup sesungguhnya. Dengan cinta dan kasih sayang murni tanpa air mata penderitaan. dia mampu mengubah dirinya yang dulu adalah makluk hina menjadi seorang bidadari , walaupun itu hanya di hati gua, tapi gua percaya kelak semua orang akan setuju dengan apa yang gua bilang kalau dia adalah bidadari terakhir yang hidup di dunia ini.

Saat hanya bisa mengenangnya , hanya buku harian ini yang tersimpan dan membuat hati gua merasa mungkin jalan terbaik dalam hidup kita adalah seperti saat ini. 30-april 2010, itulah hari paling memilukan dalamn hidup gua dimana saat itulah gua memiliki kesempatan untuk membaca
tulisan terakhir eva untuk gua..

To : My Lovely…..

Dear, makasih kamu udah mau jadi pendamping aku selama ini…makasih juga udah mau jadi malaikat penyelamat untuk ibu aku…
Andaikan kamu tau aku punya penyakit gini, aku yakin kamu pasti kecewa trus tinggalin aku, yakin banget makanya aku ngerahasiain ini semua…maaf ya? Dear, Kamu Laki-laki paling baik yang pernah aku temuin, kamu mau terima aku apa adanya.. Aku perempuan kotor, miskin, keluarga semrawut, tapi kamu tetep mau deket ma aku
Dear, andaikan aku udah gak hidup lagi di dunia ini, kamu jangan sedih ya ? masih banyak perempuan yang lebih baik dari aku..kamu orang baik, harus punya pendamping yang baik juga :’)Inget, jangan lagi datang-datang ke tempat kotor gitu. setebal apapun iman kamu, pasti bisa runtuh ama yang namanya perempuan.
Dear, walau dunia kita udah beda, aku tetep ada dihati kamu kan? janji? aku akan slalu disamping kamu, aku akan jaga kamu…….Maaf andai slama ini aku & keluarga udah nyusahin kamu :* Goodbye…….

Semoga kamu bahagia disana eva, aku selalu ada untuk kamu walau kita telah berbeda dalam dunia ini. dan percayalah loe adalah bidadari terakhir dalam hidup gua,

ga selamanya menunggu itu sulit


terkadang q pengen banget loh ngomong sama kamu kalo q tuh sayang banget sama kamu. .
cuman q nyadar banget kalo mungkin banyak banget waktu yang ga pas, . . .
mungkin kita sama,…banyak bareng karena tugas yang sama dan kegiatan yang sedikit kurang lebih sama, . . .
q juga ga pengen banget nyakitin perasaan kamu, .
banyak orang bilang kalo q playboy. cuma apa mereka tahu apa itu playboy???
terkadang salah mengetahui dan mengartikannya juga bisa jadi masalah dan berabe, . .

inilah q, . .inilah diriku yang sbenernya
diriku yg memang bener sayang sama kamu,..
diriku yang memang ga pernah bisa boong sama kamu, . .
diriku yang cuma pengen kamu bisa “BAHAGIA”
bersama siapapun dan dalam keadaan apapun, . .

q gakkan pernah dan ga akan mungkin memaksa kamu untuk membalas rasa ini, . .
q cuma pengen kamu tau kalo yah inilah q, . .
diri yang mencintaimu, bukan orang lain.

17 oktober adalah pertama kali kita berkenalan di facebook, walaupun kita sudah berteman di kampus, . . .
1 tahun menunggu kamu, . . . .gapapa, . .
kan q yang nunggu,bukan orang lain, . . .
jadi ga masalah buat q, . . .

untuk sementara cuma bisa ngomong ini dulu aja dah, . .
udah ngantuk buanget ini, ..
besok kudu bantu ayah ama bunda, . .
takut ga bisa bangun pagi, . . .

bye semua, . .
luph u (F.L)