SOAL Asas Hukum Dalam Ekonomi


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

GENTIARAS LAMPUNG

POGRAM STUDI AKUNTASI DAN MANAJEMEN

Tahun 2012

 

S O A L  –  U A S   SUSULAN

                        MATA KULIAH      : Asas Hukum Dalam Ekonomi

                       

Jawablah semua soal dibawah ini dan kirimkan melalui email:  matzo_lib@yahoo.co.id

  1. Mengapa dalam perekonomian bangsa indonersia diperlukan hukum?
  2. Pasal  berapa , isinya apa,  Undang undang nomor berapa , tentang apa , yang mengatur dan mendasari sistem hukum perekonomian yang tertinggi di Indoensia?
  3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan Perusahaan dengan koperasi?
  4. Mengapa dalam dunia usaha memerlukan hukum?, apa tujuannya?
  5. Apa perbedaan sistem hukum liberal dan sistem hukum  Pancasila?
  6. Apa perbedaan antara Perusahaan Swasta dengan BUMN  jelaskan?
  7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Yayasan?, apa tujuan yayasan ?, berilah contohnya?
  8. Mengapa setiap perusahaan harus membayar pajak?, apa fungsi panjak?
  9. Bahwa  dalam penyelenggaraan Negara  harus didasari oleh system hukum nasional yang berdasarkan dari sumber hukum formil dan materiil. Sebutkan dan jelaskan Sumber-sumber hukum formil apa saja?
  10. Jelaskan mengapa dalam mendirikan usaha (perusahaan) harus ijin pemerintah, apa tujuannya?

–       Bacalah dengan benar soal di atas

–       Untuk menjawab soal di atas,bacalah terlebih dahulu, buku, cari informasi buku dan  (artikel, e-book, e-jurnal) di interne.

–       Tidak membaca berarti tidak bisa menjawab?

–       Ikan sepat ikan gabus >>>> semakin cepat semakin bagus..!

 

—SELAMAT MENEGERJAKAN—

Nama : Fidelis Prawindi Sutejo

NPM : 110.111.449

Akuntansi

Semester II

JAWABAN SOAL

  1. 1.        Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat. Mengapa diperlukan hukum dalam ekonomi : karena Indonesia merupakan bagian dari masyarakat global sehingga Indonesia pun tidak terlepas dari hukum, termasuk yang menyangkut ekonomi. Tugas hukum yang utama, khususnya bidang hukum ekonomi, adalah senantiasa menjaga dan mengadakan kaidah-kaidah pengamanan, agar pelaksanaan pembangunan ekonomi tidak akan mengorbankan hak-hak dan kepentingan-kepentingan pihak yang lemah. Hanya dengan cara-cara serupa ini, hukum tetap mempunyai peranan dalam pembangunan ekonomi.

 

  1. 2.        Pasal 33 UUD’ 45 berbunyi :

1.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.

2.Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.

3.Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4.Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5.Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.           

 

Selain Pasal 33, terdapat pula UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

 

  1. 3.        Perbedaan Koperasi dengan Perusahaan :

–     Dilihat Dari Tujuan Pendiriannya

Koperasi didirikan oleh para anggotanya atas dasar kesamaan cita-citanya, serta atas dasar kesamaan hak dan kewajiban para anggota dengan tujuan menyelenggarakan usaha bersama guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota dan masyarakat umumnya. Perusahaan; untuk mengorganisasikan modal dan sumber daya lainnya dalam melakukan usaha tertentu, dengan menekankan pada upaya pengaokasian modal dan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

 

–      Dilihat Dari Keanggotaannya

Koperasi beranggotakan orang-orang yang bergabung dengan menyerahkan sumbangan modal dalam bentuk simpanan pokok; hubungan antara koperasi dengan para anggotanya bersifat langsung.

perusahaan; hubungan antara kegiatan perusahaan dengan para pemilik (pemegang saham) sifatnya tidak langsung dan tidak jelas, karena memang secara konsepsional dan hukum ada pemisahan yang tegas antara fungsi pemilikan dan fungsi manejerial.

 

–     Dilihat Dari Permodalannya

Koperasi melakukan usaha dengan modal awal koperasi yang diperoleh dari simpanan pokok para anggotanya.

Modal awal perusahaan berasal dari penyertaan pertama yang dilakukan oleh para pemiliknya. Jumlah modal perusahaan telah ditetapkan pada saat awal pendiriannya

 

–     Dilihat Dari Pemegang Kekuasaan Tertinggi

Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terletak di tangan rapat anggota, dimana anggota mempunyai hak dan kedudukan yang sama untuk mengemukakan pendapat, perumusan kebijakan, yang dilaksanakan oleh pengurus dan harus dipertanggungjawabkan secara periodik.

Kekuasaan tertinggi pada perusahaan ada ditangan pemilik (pemegang saham). Pemegang saham yang menentukan kebijakan yang dijalankan oleh manajemen perusahaan

 

–     Dilihat Dari Pembagian Keuntungan

Koperasi menggunakan istilah SHU, SHU ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya tertentu. Jasa anggota diukur berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing terhadap pembentukan SHU itu. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi pembelian anggota kepada koperasi selama periode tertentu.

Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan ditentukan berdasarkan jumlah pemilikan saham oleh masing-masing pemegangnya.

 

–     Dilihat Dari Bunga Atas Modal

Mengenai pembatasan bunga atas modal, dilihat secara ekonomis bahwa koperasi semakin kuat modal dan semakin besar kemampuannya dalam meningkatkan usaha serta dapat memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat umumnya.

Sementara dari segi psikologis, bahwa koperasi melibatkan diri dalam usaha dengan harapan dapat bekerjasama dengan para anggota lainnya secara sukarela untuk perbaikan nasib bersama.

 

Sedangkan beban bunga atas modal dalam perusahaan akan mengikuti suku bunga pasar.

Dengan adanya pemisahan antara pemilik dengan manajemen perusahaan maka kemampuan membayar pokok pinjaman dan bunga atas modal adalah ukuran efesiensi dan kemampuan manajerial pengelola perusahaan.

Pembatasan bunga atas modal tidak pernah berlaku karena pemenuhan kebutuhan modal dilakukan melalui pasar uang atau pasar modal.

 

–     Dilihat Dari Manajemen Usahanya

Manajemen usaha koperasi bersifat lebih terbuka karena semua anggota koperasi akan terlibat secara aktif dalam merencanakan kegiatan yang akan dilakukan oleh koperasi.

Manajemen perusahaan cenderung bersifat tertutup karena ada pemisahan antara pemilik saham dengan manajemen.

 

 

–     Dilihat Dari Oreintasi Usahanya

Pendirian koperasi berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan para anggota. Koperasi bisa melakukan perluasan usahanya ke bidang lain tetapi berkaitan dengan usaha utamanya.

 

  1. 4.        Dalam kegiatan dunia usaha, kedudukan hukum menjadi semakin penting dan signifikan. Tidak lagi dipandang hukum hanya menjadi faktor pelengkap dalam suatu kegiatan bisnis di perusahaan, tetapi sebaliknya hukum telah memegang peranan dan menjadi faktor yang sangat penting, sangat dominan dalam suatu manajemen perusahaan modern. Selain itu juga, ada UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN. Disini dapat terlihat bahwa dunia usaha sangat membutuhkan hukum karena terdapat beberapa tujuan yang sangat penting bagi dunia usaha, antara lain : menjaga adanya keadilan, ketertiban, kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Sebagai sarana penggerak pembangunan, sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin serta Sebagai fungsi pengayoman.

 

  1. 5.        Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi. Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada Abad Pencerahan oleh penggagas teori kontrak sosial seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau. Pada zaman sekarang demokrasi konstitusional umumnya dibanding-bandingkan dengan demokrasi langsung atau demokrasi partisipasi. Konstitusi yang dipakai dapat berupa republik (Amerika Serikat, India, Perancis) atau monarki konstitusional (Britania Raya, Spanyol). Demokrasi liberal dipakai oleh negara yang menganut sistem presidensial (Amerika Serikat), sistem parlementer (sistem Westminster: Britania Raya dan Negara-Negara Persemakmuran) atau sistem semipresidensial (Perancis).
    Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
    Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas.

 

  1. 6.        Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.

Manfaat BUMN:

  • Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
  • Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan kerja.
  • Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal kuat.
  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber devisa,baik migas maupun non migas.
  • Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya dipergunakan untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.

Perusahaan Swasta, yaitu perusahaan yang modal seluruhnya dimiliki oleh swasta dan tidak ada campur tangan Pemerintah. Perusahaan swasta ini ada tiga macam, yaitu :

  1. Perusahaan swasta nasional, yaitu perusahaan swasta milik warga Negara Indonesia.
  2. Perusahaan swasta-asing, yaitu perusahaan swasta milik warga Negara asing.
  3. Perusahaan swasta campuran (joint-venture), yaitu perusahaan swasta milik warga negara Indonesia dan warga negara asing.
  4. 7.        Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

Contoh yayasan adalah Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia

 

  1. 8.        Karena sudah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKANbahwa semua wajib pajak harus membayar pajak termasuk dalam PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25 dan PPh 26

Fungsi pajak :

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

  • Fungsi anggaran (budgetair)

Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

  • Fungsi mengatur (regulerend)

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

  • Fungsi stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

  • Fungsi redistribusi pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

  1. 9.        Sumber hukum formal adalah sumber hukum dari mana secara langsung dapat dibentuk hukum yang akan mengikat masyarakatnya. Dinamai dengan sumber hukum formal karena semata-mata mengingat cara untuk mana timbul hukum positif, dan bentuk dalam mana timbul hukum positif, dengan tidak lagi mempersoalkan asal-usul dari isi aturan-aturan hukum tersebut. Sumber-sumber hukum formal membentuk pandangan-pandangan hukum menjadi aturan-aturan hukum, membentuk hukum sebagai kekuasaan yang mengikat. Jadi sumber hukum formal ini merupakan sebab dari berlakunya aturan-aturan hukum. Yang termasuk Sumber-sumber Hukum Formal adalah :

1.Undang-undang :

Undang-undang di sini identik dengan hukum tertutlis (ius scripta) sebagai lawan dari hukum yang tidak tertulis (ius non scripta). Pengertian hukum tertulis sama sekali tidak dilihat dari wujudnya yang ditulis dengan alat tulis. Istilah tertulis di sini dimaksudkan sebagai dirumuskan secara tertulis oleh pembentukan hukum khusus (speciali rechtsvormende organen).

Undang-undang dapat dibedakan atas :

  • Undang-undang dalam arti formal, yaitu keputusan penguasa yang dilihat dari bentuk dan cara terjadinya sehingga disebut undang-undang. Jadi undang-undang dalam arti formal tidak lain merupakan ketetapan penguasa yang memperoleh sebutan undang-undang karena cara pembentukannya.
  • Undang-undang dalam arti materiil, yaitu keputusan atau ketetapan penguasa, yang dilihat dari isinya dinamai undang-undang dan mengikat setiap orang secara umum.

2.Kebiasaan

Dasarnya : Pasal 27 Undang-undang No. 14 tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman di Indonesia mengatur bahwa: hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
Dalam penjelasan otentik pasal di atas dikemukakan bahwa dalam masyarakat yang masih mengenal hukum yang tidak tertulis serta berada dalam masa pergolakan dan peralihan, hakim merupakan perumus dan penggali nilai-nilai hukum yang hidup di kalangan rakyat. Untuk itu ia harusterjun ke tengah-tengah masyarakatnya untuk mengenal, merasakan dan mampu menyelami perasaan hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Dengan demikian hakim dapat memberikan putusan yang sesuai dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat.

3.raktat atau Perjanjian Internasional

Perjanjian Internasional atau traktat juga merupakan salah satu sumber hukum dalam arti formal. Dikatakan demikian oleh karena treaty itu harus memenuhi persyaratan formal tertentu agar dapat diterima sebagai treaty atau perjanjian internasional.
Dasar hukum treaty: Pasal 11 ayat (1 & 2) UUD 1945 yang berisi :

  1.                                            I.         Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain;
  2.                                         II.         Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luasdan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan Negara, dan /atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan DPR.

 

4.Yurisprudensi

Pengertian yurisprudensi di Negara-negara yang hukumnya Common Law (Inggris atau Amerika) sedikit lebih luas, di mana yurisprudensi berarti ilmu hukum. Sedangkan pengertian yurisprudensi di Negara-negara Eropa Kontinental (termasuk Indonesia) hanya berarti putusan pengadilan. Adapun yurisprudensi yang kita maksudkan dengan putusan pengadilan, di Negara Anglo Saxon dinamakan preseden. Sudikno mengartikan yurisprudensi sebagai peradilan pada umumnya, yaitu pelaksanaan hukum dalam hal konkret terhadap tuntutan hak yang dijalankan oleh suatu badan yang berdiri sendiri dan diadakan oleh suatu Negara serta bebas dari pengaruh apa atau siapa pundengan cara memberikan putusan yang bersifat mengikat dan berwibawa. Walaupun demikian, Sudikno menerima bahwa di samping itu yurisprudensi dapat pula berarti ajaran hukum atau doktrin yang dimuat dalam putusan. Juga yurisprudensi dapat berarti putusan pengadilan.

5.Doktrin

Doktrin adalah pendapat pakar senior yang biasanya merupakan sumber hukum, terutama pandangan hakim selalu berpedoman pada pakar tersebut. Doktrin bukan hanya berlaku dalam pergaulan hukum nasional, melainkan juga dalam pergaulan hukum internasional, bahkan doktrin merupakan sumber hukum yang paling penting.
Begitu pula bagi penerapan hukum Islam di Indonesia, khususnya dalam perkara perceraian dan kewarisan, doktrin malah merupakan sumber hukum utama, yaitu pendapat pakar-pakar fiqh seperti Syafii, Hambali, Malik dan sebagainya.

  1. 10.    Karena Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris ) yang telah disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Dan itu semua sudah ditetapkan dalam Perundang-undangan dan diatur pemerintah.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan sarana perlindungan hukum, sarana promosi, Bukti kepatuhan terhadap aturan hukum, Mempermudah mendapatkan suatu proyek, dan Mempermudah pengembangan usaha.

Jurnal Khusus


 

7

 

 

 

 

7.1.      Jurnal Khusus

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu

Bila dalam jurnal umum semua transaksi dicatat ke dalam satu jurnal, lain halnya dengan jurnal khusus, transaksi yang terjadi dapat dikelompokkan dan dicatat kebeberapa buku (jurnal), sehingga memungkinkan adanya pembagian tugas pencatatan kepada beberapa orang.

Jurnal khusus akan lebih baik digunakan apabila jumlah transaksi yang terjadi jumlahnya relatif cukup banyak, sehingga akan lebih efisien menggunakan jurnal khusus dibanding dengan menggunakan jurnal umum, begitu juga saat melakukan pemindahan ke buku besar, dengan menggunakan jurnal khusus pemindahan bisa dilakukan sekaligus selama satu periode (biasanya dalam bulanan)

 

7.1.1.    Macam-macam Jurnal Khusus

Jurnal Khusus terdiri dari :

1.        Buku Penerimaan Kas (cash receipt journal)

          Digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas, antara lain :

  1. Investasi / penanaman modal berupa uang tunai
  2. Hasil penjualan barang / jasa secara tunai
  3. Hasil penagihan dari debitur
  4. Hasil pendapatan lain-lain berupa uang tunai

 

2.        Buku Pengeluaran Kas (cash payment journal)

          Digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas, antara lain :

  1. Pengambilan prive pembayaran deviden
  2. Pembelian barang secara tunai
  3. Pembayaran kewajiban kepada kreditur
  4. Pembayaran macam-macam biaya

3.        Buku Penjualan (sales journal)

          Digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang secara kredit

4.        Buku Pembelian (purchases journal)

          Digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang secara kredit

*          Buku Memorial / Jurnal Umum

Selain itu Jurnal Umum atau Buku Memorial tetap digunakan untuk mencatat beberapa transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam jurnal khusus di atas, seperti antara lain :

  1. Adanya retur penjualan dan retur pembelian secara kredit
  2. Adanya penerimaan dan penyerahan promes
  3. Digunakan untuk membuat ayat jurnal penyesuaian, penutup dan pembalik, dll.

 

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh untuk masing-masing buku seperti di bawah ini :

1.        Contoh Transaksi Penerimaan Kas :

Des     02  Tuan Aryo pemilik PD Aryojaya menginvestasikan uang tunai Rp 5.000.000,00

05   Dijual barang dagang secara tunai sebesar Rp 750.000,00

18  Diterima tunai dari debitur Tn. Budi di Telukbetung atas faktur 9 hari yang lalu. Jumlah dalam faktur Rp 600.000,00 denga syarat pembayaran 2/10, n/30.

26   Dijual perlengkapan secara tunai Rp 100.000,00, harga pokoknya Rp 80.000,00

29     Dijual barang dagang sebesar Rp 1.300.000,00, diterima tunai Rp 300.000,00 sisanya dengan termijn 2/10, n/30

 

Buku Penirmaan Kas

TGL

KETERANGAN

Ref

K R E D I T

D E B E T

SERBA/I

PIUTANG

PENJUALAN

POT PENJ

K A S

Des

02

 

Modal Aryo

 

Rp

5.000.000

Rp

Rp

Rp

Rp

5.000.000

05

Penjualan

 

750.000

750.000

18

Tn. Budi,Telukbetung

 

600.000

12.000

588.000

26

Perlengkapan

Laba penj perlengk

 

80.000

20.000

100.000

29

Penjualan

 

300.000

300.000

 

Jumlah

 

5.100.000

600.000

1.050.000

12.000

6.738.000

 

2. Contoh Transaksi Pengeluaran Kas :

  Des          03  Dibeli barang dagang per kas sebesar Rp 1.500.000,00

08   Dibayar sewa gedung sebesar Rp 200.000,00

20   Dibayar utang Rp 500.000,00 kpd Tk Sabar dengan mendapat potongan tunai 2%

21   Dibeli perlengkapan toko sebesar Rp 50.000,00 per kas dan pada saat yang sama

pemilik mengambil uang tunai untuk pribadi sebesar Rp 100.000,00

22   Dibeli barang dagang dari PD Terang Indah di Tanjungkarang sebesar Rp 800.000,00 dibayar tunai Rp 200.000,00 dan sisanya per 30 hari

 

 

 

 

 

Buku Pengeluaran Kas

TGL

KETERANGAN

Ref

D E B E T

K R E D I T

SERBA/I

UTANG

PEMBELIAN

Pot Pem

K A S

Des

03

 

Pembelian

 

Rp

Rp

Rp

1.500.000

Rp

Rp

1.500.000

08

Beban sewa

 

200.000

200.000

20

Tk. Sabar,Tanjkarang

 

500.000

10.000

490.000

21

Perlengkapan toko

Prive Tn. Aryo

 

100.000

50.000

100.000

50.000

22

Pembelian

 

200.000

200.000

 

Jumlah

 

350.000

500.000

1.700.000

10.000

2.540.000

3. Contoh Transaksi Pembelian Barang Secara Kredit :

            Des 13. Dibeli barang dagang Rp 700.000,00 per 30 hari dari Toko Sabar, Tanjkarang

                17.  Dibeli barang dagang Rp 1.600.000,00 dan inventaris Rp 400.000,00 per 30 hari dari PT  Deka

  1. Dibeli perlengkapan Rp 600.000,00 secara kredit dari Toko Jaya di Metro
  2. Dibeli barang dagang dari Toko Sabar di Tanjungkarang sebesar Rp 800.000,00 dibayar tunai Rp 200.000,00 sisanya dengan termijn 2/10, n/30

 

BUKU PEMBELIAN

TGL

Keterangan

REF

UTANG USAHA

PEMBELIAN

SERBA-SERBI (DEBET)

KREDIT

DEBET

NAMA PERK

REF

JUMLAH

Des

 

 

Rp

Rp

 

Rp

13

Toko Sabar, Tk

 

700.000

700.000

 

17

PT Deka

 

2.000.000

1.600.000

Inventaris

 

400.000

19

Toko Jaya, Metro

 

600.000

Perlengkapan

 

600.000

22

Toko Sabar, TK

 

600.000

600.000

 

 

Jumlah

 

3.900.000

2.900.000

 

1.000.000

 

 

4. Contoh Transaksi Penjualan Barang Secara Kredit :

 

Des  04  Dijual barang dagang kepada Tuan Alan di Telukbetung secara kredit Rp 700.000,00   (faktur no. 120)

09   Dijual barang dagang dengan termijn 2/10 n/30 sebesar Rp 600.000,00 kepada Tuan Budi di Telukbetung.

12  Dijual sebuah barang dagang Rp 700.000,00 dan perlengkapan Rp 300.000,00 secara kredit kepada Tuan Adi di Tanjungkarang (faktur no. 122).

29   Dijual barang dagang sebesar Rp 1.300.000,00 kepada Tuan Budi di Telukbetung, atas penjualan ini diterima tunai Rp 300.000,00 sisanya per 30 hari (faktur no. 123)

 

BUKU PENJUALAN

TGL

NO

FAK

Keterangan

REF

PIUTANG USAHA

PENJUALAN

SERBA-SERBI (KREDIT)

DEBET

KREDIT

NAMA PERK

I.                                REF

JUMLAH

Des

 

 

 

Rp

Rp

 

 

Rp

04

120

Tn. Alan, TB

 

700.000

700.000

 

09

121

Tn. Budi, TB

 

600.000

600.000

 

12

122

Tn. Adi, TK

 

1.000.000

700.000

Perlengkapan

 

300.000

29

123

Tn. Budi, TB

 

1.000.000

1.000.000

 

 

 

Jumlah

 

3.300.000

3.000.000

 

300.000

 

 

8.1.1.       Buku Besar

 

Pada dasarnya sama dengan buku besar yang dimaksud dalam jurnal umum, hanya saja   ada perbedaan dalam memindahkan dari jurnal khusus ke buku besar, seperti :

 

1.  Posting dilakukan perjumlah akhir bulan dengan menggunakan tanggal akhir bulan, kecuali untuk perkiraan yang masuk ke kolom serba-serbi menggunakan tanggal terjadinya transaksi.

  1. Setelah dilakukan posting menuliskan nomor perkiraan di Buku Jurnal sebagai bukti telah dilakukan pemindahan ke Buku Besar.

 

Cara memindahkan ke Buku Besar :

Contoh diambil dari Buku Penerimaan Kas

 

 

 

 

Buku Penirmaan Kas

TGL

KETERANGAN

REF

K R E D I T

D E B E T

SERBA/I

PIUTANG

PENJUAL

Pot.Penj

K A S

Des

02

 

Modal Aryo

 

Rp

5.000.000

Rp

Rp

Rp

Rp

5.000.000

05

Penjualan

 

750.000

750.000

18

Tn. Budi, T.Btg

 

600.000

12.000

588.000

26

Perlengkapan

Laba penj perlkp

 

80.000

20.000

100.000

29

Penjualan

 

300.000

300.000

 

Jumlah

 

5.100.000

600.000

1.050.000

12.000

6.738.000

                                                                    (112)                             (412)          (111)

 

BUKU BESAR

 

 Piutang                              112         Pot. Penjualan                  412            K a s                                   111

 

 31 Des   Rp 600.000

 

 31 Des   Rp 12.000

 

 

31 Des  Rp 6.738.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Modal Aryo                         311          Perlengkapan                  114            Laba Penj. Perlengkapan        711

 

 

 02 Des   Rp 5.000.000

 

 

26 Des     Rp 80.000

 

 

26 Des         Rp 20.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.2.      Buku Besar Pembantu

Buku Besar Pembantu adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat secara terperinci tentang informasi yang terdapat di buku besar.

 

8.2.1. Buku Besar Pembantu Piutang (account receivable subsidiary ledger)

Buku Besar Pembantu Piutang adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat secara terperinci tentang PIUTANG perusahaan kepada masing-masing debitur / langganan.

Format Buku Besar Pembantu Piutang :

 

Nama           :

Alamat          :

 

TGL

KETERANGAN

REF

DEBIT

KREDIT

D/K

SALDO

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan :            1.    Banyaknya buku besar pembantu piutang yang dibuka disesuaikan dengan

                             banyakanya nama debitur yang ada (lihat buku penjualan).

                      2.    Data dapat diperoleh dari :

–          Buku Penjualan

–          Buku Penerimaan Kas

–          Buku Memorial (bila ada)

Contoh :

Data diambil dari PD Aryojaya di atas, maka buku besar pembantu piutang yang diperlukan ada 3, yaitu atas nama Tn. Alan di Telukbetung, Tn. Budi di Telukbetung, dan Tn. Adi di Tanjungkarang.

Untuk lebih jelasnya perhatikan buku besar pembantu piutang di bawah ini :

 

Nama           :  Tuan Budi

Alamat          :  Telukbetung

 

TGL

KETERANGAN

REF

DEBIT

KREDIT

D/K

SALDO

Des

 

 

Rp

Rp

 

Rp

09

Buku penjualan

 

600.000,00

D

600.000,00

18

Buku penerimaan kas

 

600.000,00

D

0,00

29

Buku penjualan

 

1.000.000,00

D

1.000.000,00

Keterangan :

1.  Untuk buku besar pembantu piutang lainnya (Tn. Alan dan Tn. Adi) silakan anda teruskan sebagai   bahan latihan.

2.   Setelah semua nama-nama debitur dibuatkan buku besar pembantunya, maka selanjutnya saldo piutang dari masing-masing debitur dibuatkan ikhtisarnya yang disebut Daftar Saldo Piutang.

 

Dari contoh buku besar pembantu piutang PD Aryojaya, maka Daftar Saldo Piutangnya sbb :

 

PD ARYOJAYA

 DAFTAR SALDO PIUTANG

  PER 31 DESEMBER 1999

 

NO

NAMA DEBITUR

SALDO

1

Tn. Budi, Telukbetung

Rp 1.000.000,00

2

Tn. Alan, Telukbetung

Rp   700.000,00

3

Tn. Adi, Tanjungkarang

Rp 1.000.000,00

 

Jumlah

Rp 2.700.000,00

 

8.2.2. Buku Besar Pembantu Utang

(account payable subsidiary ledger)

Buku Besar Pembantu Utang adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat secara terperinci tentang UTANG perusahaan kepada masing-masing kreditur.

Format Buku Besar Pembantu Piutang

 

Nama           :

Alamat          :

 

TGL

KETERANGAN

REF

DEBIT

KREDIT

D/K

SALDO

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan :            1.    Banyaknya buku besar pembantu utang yang dibuka disesuaikan dengan

                             banyakanya nama kreditur yang ada (lihat buku pembelian).

                      2.    Data dapat diperoleh dari :

–          Buku Pembelian

–          Buku Pengeluaran Kas

–    Buku Memorial (bila ada)

Contoh :

Data diambil dari PD Aryojaya di atas, maka buku besar pembantu utang yang diperlukan ada 3, yaitu atas nama Tk. Sabar di tanjungkarang, PT Dekai, dan Toko Jaya  di Metro

Untuk lebih jelasnya perhatikan buku besar pembantu utang di bawah ini :

 

Nama           :  Toko Sabar

Alamat          :  Tanjungkarang

 

TGL

KETERANGAN

REF

DEBIT

KREDIT

D/K

SALDO

Des

 

 

Rp

Rp

 

Rp

13

Buku Pembelian

 

700.000,00

K

600.000,00

20

Buku pengeluar kas

 

500.000,00

K

200.000,00

22

Buku pembelian

 

600.000,00

K

800.000,00

Keterangan :

1.       Untuk buku besar pembantu utang lainnya (PT Deka dan Toko Jaya) silakan anda teruskan sebagai bahan latihan.

2.       Setelah semua nama-nama kreditur dibuatkan buku besar pembantunya, maka selanjutnya saldo utang dari masing-masing kreditur dibuatkan ikhtisarnya yang disebut Daftar Saldo Utang.

 

Dari contoh buku besar pembantu utang PD Aryojaya, maka Daftar Saldo Utangnya sbb :

 

PD ARYOJAYA

DAFTAR SALDO UTANG

 PER 31 DESEMBER 1999

 

NO

NAMA KREDITUR

SALDO

1

Tn. Sabar, Tanjungkarang

Rp.    800.000,00

2

 PT Deka

Rp. 2.000.000,00

3

Toko Jaya Metro

Rp.   600.000,00

 

Jumlah

Rp 3.400.000,00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SOAL-SOAL LATIHAN / TUGAS

 

 

Soal  1

 

Catatlah transaksi-transaksi di bawah ini ke dalam SPECIAL JOURNAL :

Buku Pembelian, Buku Penjualan, Buku Penerimaan Kas, Buku Pengeluaran Kas, dan Buku Memorial (Jurnal Umum)

 

Transaksi-transaksi selama bulan Januari 2004 adalah sbb :

Jan   2    Diterima  uang tunai penagihan dari toko MERBABU MEDIKA sebesar Rp 100.000,00

Jan   3    Diterima pendapatan sewa sebesar Rp 300.000,00

Jan   4    Dijual barang dagang pada toko MEDIKA sejumlah Rp 500.000,00 dengan syarat 2/10 n/30

Jan   9    Penjualan tunai menurut mesin kas (cash register) untuk periode 4 – 9 Januari 2004    Rp    100.000

Jan  11   Dibeli barang dagang dari PT MERDEKA sejumlah Rp 750.000,00 dengan syarat 3/10 n./30

Jan  12   Dibayar utang kepada PT HUTAMA sebesar Rp 150.000,00 (Ceck No. 1798)

Jan  13   Diterima uang penagihan dari TOKO AGUNG sebesar Rp 200.000,00

Jan  14   Diterima uang penagihan dari TOKO MEDIKA atas faktur tanggal 4 Januari 2004

Jan  15   Dibayar beban listrik & telephone Rp 56.000,00

Jan  16   Penjualan tunai periode 11 sampai dengan 16 Januari 2004 sejumlah Rp 135.000,00

Jan  16   Dibeli barang dagangan dari SINDAH & Co secara tunai sebesar Rp 250.000,00

Jan  18   Dijual pada  TOKO AGUNG barang dagang sejumlah Rp 500.000,00 dengan syarat   2/20 n/30

Jan  19   Dibayar utang kepada PT MERDEKA pembelian tanggal 11 Januari 2004

Jan  20   Dibayar utang kepada PT DUTA ANGKASA sebesar Rp 100.000,00

Jan  21   Dijual kepada PT AGUNG barang dagang sejumlah Rp 500.000,00  dengan syarat 2/10 n/30

Jan  22   Dibeli barang dagang kepada PT MERDEKA sejumlah Rp 600.000,00 dengan syarat 3/10 n/30

Jan  23   Penjualan tunai dari tanggal 18 – 23 Januari berjumlah Rp 150.000,00

Jan  25   Mengeluarkan nota debit sebesar Rp 62.750,00 kepada PT MERDEKA untuk barang dagang yang

              dibeli pada atanggal 22 Januari 2004 karena barangnya telah rusak

Jan  26   Dijual barang kepada TOKO MERBABU sebesar Rp 450.000,00 dengan syarat 2/10 n/30

Jan  27   Dijual kepada TOKO AGUNG barang dagang sebesar Rp 350.000,00 dengan syarat 2/10 n/30

Jan  28   Mengeluarkan nota kredit sebesar Rp 50.000,00 kepada TOKO AGUNG untuk penjualan  yang

             dilakukan pada tanggal 21 Januari 2004 oleh karena barangnya rusak.

Jan  29   Diterima uang penagihan dari TOKO AGUNG untuk penjualan yang dilakukan pada tanggal 18

              Januari 2004

Jan  30   Diterima uang penagihan dari TOKO AGUNG untuk penjualan yang dilakukan 21 Januari

Jan  30   Dibayar gaji karyawan bulan Januari 2004 sebesar Rp 850.000,00

Jan  30   Penjualan tunai periode 25 – 30 Januari 2004 berjumlah Rp 145.000,00

Jan  31   Dibeli perlengkapan toko kepada TOKO ABC sebesar Rp 75.000,00 secara kredit

 

 

 

Soal  2.

 

Di bawah ini adalah JURNAL KHUSUS yg diperoleh dari PT MAWAR INDAH untuk bulan Juni 2005

 

 

 

 

  1. a.      Buku Penerimaan Kas

 

 

TGL

 

KETERANGAN

SERBA/I

PENJUALAN

PIUTANG

DAGANG

Pot.Penj-

ualan

KAS

KREDIT

KREDIT

KREDIT

DEBET

DEBET

JUN

1

8

9

10

15

20

 

Barang Dagang

Tuan Ismail

Penjualan

Pendapatan bunga

Tn Alex

Tuan Ismail

Rp

20.000,00

Rp

750.000,00

1.150.000,00

Rp

100.000,00

120.000,00

150.000,00

Rp

5.000,00

12.000,00

Rp

750.000,00

95.000,00

1.150.000,00

20.000,00

108.000,00

150.000,00

Jumlah

20.000,00

1.900.000,00

370.000,00

17.000,00

2.273.000,00

 

  1. b.      Buku Penjualan

 

TGL

KETERANGAN

REF

PIUTANG

PENJUALAN

DEBET

KREDIT

JUN

2

5

7

 

Tn. Ismail

Tn. Alex

Tn. Ismail

Jumlah

 

 

 

 

Rp

100.000,00

180.000,00

300.000,00

Rp

100.000,00

180.000,00

300.000,00

580.000,00

580.000,00

 

  1. c.       Buku Pengeluaran Kas

 

TGL

Keterangan

SERBA/I

Pembelian

UTANG DAGANG

POT. PEM-BELIAN

KAS

DEBET

DEBET

DEBET

KREDIT

KREDIT

JUN

3

4

14

17

18

25

30

 

Beban sewa

Barang dagang

PT ABC

TOKO ADIL

Perlengkapan

PT ABC

Beban gaji

Jumlah

Rp

75.000,00

80.000,00

240.000,00

Rp

450.000,00

500.000,00

Rp

350.000,00

50.000,00

200.000,00

Rp

35.000,00

10.000,00

Rp

75.000,00

450.000,00

315.000,00

50.000,00

580.000,00

190.000,00

240.000,00

395.000,00

950.000,00

600.000,00

45.000,00

1.900.000,00

 

  1. d.      Buku Pembelian

 

TGL

KETERANGAN

UTANG

PEMBELIA

SERBA-SERBI (D)

KREDIT

DEBET

PERKIRAAN

JUMLAH

JUN

4

6

16

28

 

PT ABC

TOKO ADIL

PT ABC

PD MAKMUR

Jumlah

Rp

350.000,00

50.000,00

300.000,00

220.000,00

Rp

350.000,00

200.000,00

220.000,00

 

 

Perlengkapan

 Peralatan

Rp

50.000,00

100.000,00

920.000,00

770.000,00

150.000,00

 

 

  1. e.       Buku Memorial (Jurnal Umum)

TGL

PERKIRAAN DAN KETERANGAN

REF

DEBET

KREDIT

JUN

6

 

 

29

 

Retur penjualan

       Piutang dagang

(Tn. Alex)

Utang dagang

       Retur pembelian

(PD MAKMUR)

jumlah

 

 

Rp 10.000,00

 

Rp 20.000,00

 

 

 Rp 10.000,00

 

  Rp 20.000,00

Rp. 30.000,00

Rp. 30.000,00

 

Buku besar dan saldo awal per 1 Juni 2003 dari PT MAWAR INDAH sbb :

NO        NAMA PERKIRAAN                DEBET                                    KREDIT

101        K a s                                      Rp 5.000.000,00                                 –          

102        Piutang dagang                                 –

103        Perlengkapan                                    Rp      70.000,00                                 –

121        Peralatan                               Rp      50.000,00                                 –

201        Utang dagang                                   –                                               –

301        Modal saham                                                –                                   Rp   5.120.000,00

401        Penjualan                                          –                                               –

402        Potongan penjualan                          –                                               –

403        Retur penjualan                                 –                                               –

501        Pembelian                                         –                                               –

502        Potongan pembelian                         –                                               –

503        Retur pembelian                                –                                               –

601        Beban sewa                                       –                                               –

602        Beban gaji                                         –                                               –

 

DIMINTA   :  A.  Buku besar

  1. Neraca Saldo per 30 Juni 1996
  2. Buku Besar Pembantu Piutang & Daftar Saldo Piutang
  3. Buku Besar Pembantu Utang & Daftar Saldo Utang

 

Soal 3 (UNAS) :

Catatlah transaksi di bawah ini dalam JURNAL PEMBELIAN dan JURNAL PENJUALAN.

Buat pula posting baik ke buku besar maupun ke buku tambahan “PIUTANG” dan “UTANG”

Kemudian susun daftar saldo dari masing-masing buku tambahan.

JURNAL PENJUALAN :  Hal.4, dengan lajur-lajur; tanggal, No. Faktur, Perkiraan yang harus didebet, Referensi, Jumlah (Piutang : debet, Penjualan : kredit)

JURNAL PEMBELIAN :  Hal.3, dengan lajur-lajur; tanggal, Perkiraan yang harus dikredit, Referensi, Jumlah (Pembelian : debet, Utang : kredit)    

 

Baik buku besar umum (general ledger) maupun buku tambahan (subsidiary ledger) gunakan perkiraan saldo tunggal (perkiraan tiga kolom).

 

Transaksi-transaksi bulan April, khususnya pembelian dan penjualan barang dagangan adalah sbb :

3 April    Dibeli dengan kredit barang dagang  sebesar Rp 7.500.000,00 dari TOKO HAN’S JAKARTA   syarat pembayaran 2/10 n/30.

5 April    Dijual barang dagang kapada SUTINO, JAKARTA seharga Rp 11.250.000,00 dengan   syarat  pembayaran 2/10 n/30 faktur No. 101

7 April    Dijual dengankredit barang dagangan kepada BUDIONO, BOGOR seharga Rp 17.500.000,00  faktur No.102.

10 April  Dibeli dengan kredit barang dagangan dari TOKO MATAHARI JAKARTA seharga

               Rp 21.000.000,00

14 April           Dibeli dengan kredit dari fa. HANDOKO JAKARTA barang dagangan Rp 8.750.000,00

18 April  Dijual dengan kredit kepada HARYADI JAKARTA barang dagangan seharga Rp   12.000.000,00 faktur No. 103

21 April  Dibeli dengan kredit dari TOKO HAN’S JAKARTA barang dagangan Rp 18.750.000,00

23 April  Dijual dengan kredit kepada BUDION, BOGOR seharga Rp 13.000.000,00 faktur no. 104

26 April  Dibeli dengan kredit dari KARYANTO, JAKARTA seharga Rp 9.000.000,00

28 April           Dijual dengan kredit barang dagangan kepada HARYADI, JAKARTA seharga Rp 11.000.000 faktur no. 105

29 April  Dibeli dengan kredit barang dagangan dari TOKO MATAHARI JAKARTA seharga

               Rp 11.500.000,00

Catatan :   Tanda-tanda posting ditulis simbul untuk : Pembelian     = B dan Penjualan       = J

Soal  4.

  1. Jumlah  utang pada :

–  Buku pembelian sebesar                                                Rp 800.000,00

–  Buku pengeluaran kas sebesar                                      Rp 600.000,00

–  Retur pembelian kredit di jurnal umum sebesar            Rp   50.000,00

–  Saldo awal sebesar                                                        Rp 300.000,00

 

DIMINTA :  Hitung saldo UTANG pada akhir tahun ?

 

  1. Dalam buku penjualan, jumlah piutang sebesar Rp 2.400.000,00 dan dalam buku penerimaan kas jumlah piutang sebesar Rp 1.600.000,00 serta retur penjualan kredit di jurnal umum sebesar Rp 100.000,00

       DIMINTA :  Hitung saldo PIUTANG awal bila diketahui saldo piutang akhir sebesar Rp 700.000,00

 

  1. Dalam buku besar KAS diketahui saldo awal Rp 1.800.000,00 dan saldo akhir Rp 4.300.000,00 dalam buku pengeluaran kas diketahui jumlah kas sebesar Rp 5.500.000,00

DIMINTA :  Hitung jumlah KAS yang diterima selama tahun berjalan ?

 

  1. Jurnal PEMBELIAN pada :

–  Buku pembelian sebesar                        Rp  7.000.000,00

–  Buku pengeluaran kas                           Rp  5.000.000,00

Data lain diketahui :

–  Nota debit selama tahun ini berjumlah Rp 500.000,00

 –  Potongan pembelian yang diperoleh dari buku pengeluaran kas Rp 200.000,00

 DIMINTA :  Hitung jumlah pembelian bersih ?

 

 

 

Pengertian Umum Globalisasi


Nama               : Fidelis Prawindi Sutejo

NPM               : 110.111.449

Mata Kuliah    : Bahasa Indonesia

 

GLOBALISASI

Pengertian Umum Globalisasi

Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.

Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan dan belum dapat di pastikan secara umum. Karena sampai sekarang perdebatan mengenai globalisasi belum menemui satu titik terang, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.

Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya. Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia. Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.

 

Pengaruh Globalisasi

Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi. Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik, dan arena budaya.

Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.

Dari sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak rakyat.

Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.

 

Dampak Negatif Globalisasi

Ada sebagian yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin kuat  untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru atau kita bisa mengatikan kesatuan ko-eksistensi yang nantinya akan menghapus batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Pengertian ini didukung oleh pihak yang mendukung terjadinya sebuah evolusi sosial ekonomi dan budaya. Dari beberapa bayangan tentang pengertian globalisasi diatas, maka disini akan coba ditarik suatu kesimpulan dari pengertian globalisasi. Globalisasi adalah era dimana baik budaya, barang dan laini-lain, secara global memasuki seluruh sekat-sekat geografis dan menyebar ke seluruh sendi-sendi masyarakat sedunia.

 

 

 

Adapun dampak negatif globalisasi, adalah sebagai berikut:

  • Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
  • Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
  • Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
  • Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
  • Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

 

Globalisasi adalah meningkatnya saling keterkaitan di antara berbagai belahan dunia melalui terciptanya proses ekonomi, lingkungan, politik, dan perubahan kebudayaan. Globalisasi merupakan salah satu hal yang harus dihadapi  oleh berbagai bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan menutupi diri dari pergaulan internasional, karena antara negara satu dan negara lainnya pasti terjadi saling ketergantungan.

 

Adapun peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang meningkatkan proses globalisasi antara lain:

  1. Ekspansi negara-negara Eropa ke belahan dunia lain.
  2. Munculnya kolonialisme dan imperialisme.
  3. Revolusi industri yang dapat mendorong pencarian barang hasil produksi.
  4. Pertumbuhan kapitalisme, yaitu sistem dan paham ekonomi yang modalnya  bersumber dari modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.
  5. Meningkatnya telekomunikasi dan transportasi berkat ditemukannya telepon genggam dan pesawat jet pasca Perang Dunia II.

Faktor-faktor pendorong globalisasi antara lain:

  1. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Diterapkannya perdagangan bebas.
  3. Liberalisasi keuangan internasional.
  4. Meningkatnya hubungan antar negara.

Tujuan globalisasi ada tiga macam, yaitu:

  1. Mempercepat penyebaran informasi.
  2. Mempermudah setiap orang memenuhi kebutuhan hidup.
  3. Memberi kenyamanan dalam beraktifitas.

Globalisasi memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia, yaitu kita dapat mengambil manfaat dari globalisasi dan menerapkannya di Indonesia. Manfaat globalisasi antara lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempermudah arus modal dari negara lain, dan meningkatkan perdagangan internasional.

Globalisasi memiliki nilai-nilai positif namun juga memiliki nilai-nilai negatif. Untuk menyaring nilai-nilai negatif maka kita harus berpedoman pada nilai-nilai Pancasila, karena nilai-nilai Pancasila sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia. Jika kita mengambil nilai-nilai negatif globalisasi, maka yang akan terjadi adalah kaburnya jati diri bangsa Indonesia dan masuknya kebiasaan-kebiasaan yang buruk.

PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Nama              : Fidelis Prawindi Sutejo

NPM               : 110.111.449 (Akuntansi)

 

 

PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

 

Investasi di dalam pengembangan sumber daya manusia, merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif dari manusia. Dengan sumber daya manusia yang baik, organisasi bisnis akan memiliki kekuatan kompetitif dan akan menjadi lebih sulit untuk ditiru, sehingga sumber-sumber keberhasilan kompetitif tradisional seperti teknologi proses produksi, proteksi pasar, akses terhadap sumber keuangan dan skala ekonomi seharusnya menjadi lebih berdaya guna.

Di dalam mengorganisasikan sumber daya manusia, manajemen organisasi akan menghadapi 5 tantangan, yaitu asumsi yang keliru tentang sumber daya manusia, permasalahan manajemen, sumber daya manusia ditingkat korporat, kaitannya dengan prestasi dan komitmen para pekerja. Banyak konsep teori manajemen sumber daya manusia yang bertentangan di lapangan dan permasalahan fleksibilitas strategi untuk mengembangkan sumber daya manusia. Manajemen organisasi harus fleksibel dalam menerima gagasan-gagasan baru, meskipun saat ini kurang sesuai dan dapat melakukan beberapa reformasi secara fundamental terhadap praktik serta kebijakan konvensional.

Kita semua telah mengetahui pentingnya melakukan investasi pada peralatan kapital untuk tetap kompetitif dan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi. Membiarkan pabrik dan mesin-mesin menjadi usang  merupakan malapetaka bagi perusahaan atau industri. Tetapi, perangkat kapital tidak dapat beroperasi secara efisien bila para operator tidak kapabel dan terampil. Ini semakin penting untuk ditekankan, bila kita menyadari bahwa perubahan teknologi terjadi sangat cepat, menyebabkan mesin cepat usang.

BAHASA INDONESIA


TUGAS BAHASA INDONESIA

 

 

 

 

 

 

AFIRMASI, MOTO, DAN SLOGAN

 

 

 

 

 

DISUSUN  OLEH :

 

FIDELIS PRAWINDI SUTEJO

NIM :110.111.449

 

 

 

 

Contoh Afirmasi

  1. If there is a will, there is away”.

Dimana ada keyakinan, di situ ada peluang.

 

 

 

Contoh Motto

  1. Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

 

 

 

Contoh Slogan

  1. They can because they think they can.

Mereka bisa karena mereka berpikir mereka bisa

makalah pengantar bisnis (budidaya ikan lele)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang mudah dijalankan, dalam merencanakan bisnis budidaya ikan lele, kami berencana  ingin membudidayakan ikan lele di sekitar rumah saya (hadi) yang berada di jalan perjuangan 3, karena mempunyai halaman yang cukup luas untuk membuat kolam, serta agar dapat mengawasi perkembangan ikan dengan baik. Jenis ikan lele yang kami budidaya adalah jenis ikan lele sangkuriang. Jenis Lele sangkuriang adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat. Peluang usaha budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup  diperhitungkan saat ini. Apabila perhatikan banyak terdapat  penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan  ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif  lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. dalam usaha ternak atau budidaya lele semakin menginspirasi banyak orang untuk ikut terjun dan berharap meraih kesuksesan dalam usaha ini. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya informasi dari beberapa media tentang peluang usaha budidaya ikan lele yang semakin menjanjikan karena pasarnya yang luas dan permintaan akan ikan lele yang terus meningkat, bahkan belakangan ini telah ramai dibicarakan bahwa ikan lele akan ikut andil dalam komoditi ekspor, dikarenakan ada beberapa negara yang memang sangat membutuhkan pasokan ikan lele. Oleh karena itu kami berkeinginan untuk membudidayakan ikan lele tersebut.

 

1.2  Rumusan masalah

  1. Bagaimana cara melakukan budidaya ikan lele yang baik?
  2. Bagaimana cara kita agar mampu bersaing dengan para pembisnis budidaya ikan lele?
  3. Tujuan
  4. Untuk mengetahui cara budidaya ikan lele dengan baik
  5. Untuk dapat mengetahui cara bersaing dan unggul diantara pebisnis lain

BAB II

TIM MANAJEMEN

2.1 Pengorganisasian

Dalam perencanaan bisnis budidaya ikan lele ini, kami tidak melakukan perekrutan tenaga kerja, kami dapat bekerja sama dengan kelompok untuk menjalankan bisnis budidaya ikan lele tersebut. Baik dari pemeliharaan ikan lele, perawatan kolam dan bagian pemasaran. Dalam menjalankan bisnis budidaya ikan lele, kami akan menerapkan sistem Analisis SWOT. Sebelum kita memulai sesuatu usaha kita harus mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi usaha kita. Dengan harapan supaya usaha kita dapat lancar dan sukses, yaitu dengan melakukan analisis sebagai berikut:

1.      Straight

a.       Dengan budi baya ikan lele ini tidak terlalu memerlukan tenaga besar.

b.      Penjualan ikan lele tidak terlalu sulit, tidak seperti ikan yang lainya.

 

2.      Weaknes

a.       Bagi anda yang tak memiliki lahan yang cukup anda bisa membudidayakan ikan

lele dengan menggunakan kolam dari terpal

 

3.      Opportunities

a.       Peluang usaha yang tidak pernah mati adalah usaha perikanan. Sebab setiap hari masyarakat membutuhkan ikan untuk dikonsumsi semakin meningkat.

b.      Umur pembudidayaan ikan lele yang relative singkat yang hanya kurang lebih 3 bulan membuat banyak yang memilih ikan lele untuk di budidayakan. 

 

4.      Threat

a.       Dalam usaha ikan lele ini harus teliti karena ikan tidak tahan dengan cuaca yang tidak setabil.

b.      Selalu mengecek kedalaman air. Kedalaman air jangan sampai kurang dari 70cm karena itu akan menghambat pertumbuhan ikan.

 

 

 

 

 

2.2 Gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele

 

1.      Sistem Budidaya

Kami menggunakan 2 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :

1.      Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.

2.      Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.

 

2.      Tahap Proses Budidaya

A.    Pembuatan Kolam

Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :

a.       Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.

b.      Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.

c.       Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.

d.      Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.

 

 

 

 

B.     Pemilihan Induk

Induk jantan mempunyai tanda :

1.      Tulang kepala berbentuk pipih

2.      Warna lebih gelap

3.      Gerakannya lebih lincah

4.      Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung

5.      Alat kelaminnya berbentuk runcing.

 

Induk betina bertanda :

1.      Tulang kepala berbentuk cembung

2.      Warna badan lebih cerah

3.      Gerakan lamban

4.      Perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.

 

C.    Persiapan Lahan

A.    Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :

1.      Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.

2.      Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.

3.      Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.

4.      Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

 

B.     Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :

1.      Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.

2.      Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

 

 

 

D.    Pemijahan

Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

 

E.     Pemindahan

Cara pemindahan :

1.      Mengurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.

2.      Menyiapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.

3.      Menyamakan suhu pada kedua kolam

4.      Memindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.

5.      Memindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

 

F.     Pendederan

Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

a.      Manajemen Pakan

Pakan anakan lele berupa :

1.      Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.

2.      Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.

3.      Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

 

b.       Manajemen Air

Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :

1.      Air harus bersih

2.      Berwarna hijau cerah

3.      Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).

 

Ukuran kualitas air secara kimia :

1.      Bebas senyawa beracun seperti amoniak

2.      Mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.

 

c.        Manajemen Kesehatan

Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

 

 

 

 

BAB III

RENCANA KEUANGAN

3.1 Penghitungan Biaya

  • BIAYA TETAP

Rincian biaya tetap adalah sebagai berikut:

1.      Pembuatan 3 kolam ukuran 5×4 m      = Rp 7.000.000

2.      Disel + selang                                      = Rp 2.000.000

3.      Sumur bor                                            = Rp    500.000

4.      Jaring                                                   = Rp      50.000

Jumlah                                                  = Rp9.550.000

 

  • BIAYA VARIABEL

Rincian biaya variabel dalah sebagai berikut:

1.      Bibit ikan lele Rp120@2000 ekor                  = Rp   240.000

2.      Bibi indukan dan pejantan 7000@20 ekor     = Rp   140.000

3.      Haraga TON Rp32.000@5botol                     = Rp   160.000

4.      Harga  POC NASA Rp23.000@5botol         = Rp   115.000

5.      Pelet ikan Rp200.000@15 karung                  = Rp3.000.000

Jumlah                                                             = Rp3.655.000           

Jadi modal yang akan kami keluarkan untuk memulai budidaya ikan lele tersebut berkisar Rp15.000.000 – ( biaya tetap + biaya variabel ) atau Rp15.000.000 – Rp13.205.000= Rp1.795.000, hasil dari pengurangan modal dengan biaya tetap dan biaya variabel, merupakan biaya untuk  tak terduga.

 

 

3.2 ANALISIS PENDAPATAN

Di perkirakan jika hasil 1 kali panen/3 bulan sebanyak 1500 ekor, Harga per/kg ikan lele Rp9.000 ( Rp9.000@1500= Rp13.500.000 )

Pendapatan dalam 1 tahun Rp13.500.000 x 4 = Rp54.000.000

Laba bersih yang didapat selama 1 tahun adalah

pendapatan panen/th – (( biaya variabel x 4) + biaya tetap ) =

Rp54.000.000 – (( Rp9.550.000×4) + Rp3.655.000 )=

Rp54.000.000 – ( Rp38.200.000 + Rp3.655.000 )=

Rp54.000.000 – Rp41.855.000 = Rp12.145.000

Jadi pendapatan setelah modal kembali adalah Rp12.145.000

3.3 PENGHITUNGAN BEP ( Break Even Point )

Dik : FC = Rp9.550.000                P = Rp9.000

             VC = Rp3.655.000
hasilnya adalah: 2,6

 

Dibulatkan menjadi 3 unit.

Artinya kami perlu menjual 3 unit ikan lele agar terjadi BEP ( break even point ).

Artinya  uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP ( break even point ) adalah Rp23.580

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

RENCANA PEMASARAN

Dalam satu usaha, pemasaran merupakan hal yang sangat penting, demikian juga halnya dalam pemasaran lele, namun sangat disayangkan jika kegagalan pemasaran produksi lele terjadi karena faktor usaha pemasaran yang kurang atau memang belum menjalankan strategi pemasaran lele secara maksimal, Peluang pemasaran lele sangat besar, ini bukan sekedar slogan atau propaganda, telah banyak survey dan riset-riset pemasaran  dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dibidangnya, kebutuhan masyarakat akan lele konsumsi memang semakin meningkat, Sebelum membahas tata cara pemasaran lele, yang pertama kita lakukan adalah mengetahui sasaran atau target pasar ikan lele konsumsi, mungkin telah banyak diinformasikan bahwa terdapat beberapa target pasar untuk ikan lele konsumsi, diantaranya adalah ; warung pecel lele, warteg, rumah-rumah makan lainnya atau bahkan resto-resto yang sudah mulai menawarkan menu special ikan lele, ditambah lagi belakangan ini semakin banyak berkembang tempat-tempat usaha yang mengelola daging ikan lele atau yang lebih dikenal dengan istilah lele olahan, mulai dari baso lele sampai dengan lele presto, ini baru target pemasaran lele secara umum, namun untuk orang-orang yang ingin melakukan pemasaran lele hal ini jangan dianggap remeh, dari tempat-tempat inilah sebetulnya daya serap kebutuhan lele sangat tinggi.

Sebagai contoh yang mudah untuk target pemasaran lele adalah warung pecel lele yang kian menjamur dimana-mana. Analogikan saja jika di sekitar kita ada sekitar 50 warung pecel lele, ini adalah perumpamaan standart dan mungkin dalam wilayah yang radiusnya tidak terlalu luas, berdasarkan survey dilapangan, kebutuhan ikan lele konsumsi perwarung pecel lele adalah 2 s/d 3 kg/hari pada hari biasa, bahkan pada hari-hari libur bisa meningkat hingga 5 kg atau lebih perharinya, jika dikalikan saja dengan angka yang terendah yaitu 2 kg/hari x 50 warung pecel lele, maka kebutuhan lele konsumsi di daerah kita adalah 100 kg/hari atau 3 ton/bulan. Dari analogi tersebut terbukti bahwa pemasaran lele di daerah sekitar kita saja sudah merupakan peluang yang sangat besar, itu baru dari warung pecel lele saja, bagaimana dengan peluang pemasaran lele pada usaha pengelolaan daging lele yang lainnya, pastinya akan lebih banyak lagi peluang pemasaran lele yang akan didapatkan. Bahkan ada beberapa pengalaman dari para peternak lele skala rumah tangga, mereka hanya memiliki kolam di halaman rumah, saat akan panen mereka memasang plang di depan rumah, alhasil seluruh produksi lelenya laris terjual.

Langkah lain dalam pemasaran lele adalah dengan menggunakan jasa para pengepul, hal ini bisa dilakukan jika  ingin perputaran modal lebih cepat, pasalnya para pengepul biasanya akan membeli lele dalam jumlah besar, tidak jarang mereka akan memborong hasil panen secara keseluruhan, walaupun harga yang mereka tawarkan pastinya lebih murah dibanding kita harus menjualnya sendiri. Jika kita sudah bisa menguasai pasar lele di daerah sendiri, biasanya dengan sendirinya usaha ternak lele  akan berkembang seiring dengan semakin banyaknya permintaan dan relasi yang terus bertambah.

 

 

BAB V

ANALISIS LOKASI

Dalam  merencanakan bisnis     budidaya ikan lele, kami berencana ingin membudidayakan ikan lele di sekitar rumah karena mempunyai halaman yang cukup luas untuk membuat kolam, karena lokasi untuk kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya. Dan juga lokasi kolam berada di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok. kami mendirikan di sekitar rumah karena agar dapat mengawasi perkembangan ikan dengan baik.

Selain itu kami mendirikan budidaya ikan lele di rumah  karena lokasainya sanggat strategis. Karena di sepanjang jalan perjuanagn banyak sekali warung – warung pecel, warteg dan rumah makan lainy, sehingga memudahkan kami untuk mendistribusikannya.

 

 

BAB VI

KESIMPULAN

A.        Kesimpulan

Budi daya ikan lele adalah salah satu usaha yang menggiurkan, jika sudah berjalan dengan baik usaha ini bisa menghasilkan omset yang besar. Perawatan ikan lele ini pun juga tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya,
Dari perkiraan yang saya lakukan pada sub bab perencanaan keuangan di bab sebelumnya menunjukkan Pendapatkan laba Rp12.145.000 bagaimana bila usaha ikan lele ini sudah dijalankan dalam jumlah yang lebih besar, tentu keuntungan yang didapat juga akan jauh lebih besar.