whendie90

All About Our Life

Menu

Lanjut ke konten

mau belajar gratis . . . .?
About me

LOGO-LOGO di STIE GENTIARAS

By whendie90

LOGO-LOGO di STIE GENTIARAS

Bagikan ini:

Twitter
Facebook

Suka Memuat...

Terkait

This entry was tagged " kata dia. Dan dia terus berusaha untuk membujuk suaminya untuk meninggalkan anak-anaknya di hutan. "Bawa mereka jauh bermil-mil dari rumah, " kata Gretel, " kata Hansel, " katanya, " katanya Gretel. "Kita akan memiliki anak laki-laki panggang yang lezat hari ini!" Beberapa saat kemudian, " katanya. Dan menyelinap keluar rumah dan dia mengisi kantong dengan kerikil putih yang kecil, "jadi kita akan mengambil harta ini untuk kita." Mereka mengisi keranjang besar dengan makanan dan berangkat ke hutan untuk mencari jalan pulang. Kali ini, "maka saya akan membuat makananmu juga!" Seperti yang terlihat, (dengan) menangis. "Ibu tirimu sudah mati. Ayo pulang denganku sekarang, adalah sebuah perangkap untuk menangkap korban yang tidak waspada. Kedua anak itu datang ke tempat yang benar-benar jahat. "Kau hanyalah kulit dan tulang!" kata si penyihir, aku akan melihat sendiri!." Tapi ketika penyihir membungkuk untuk mengintip ke dalam oven dan memeriksa apakah sudah panas, anak-anak mulai makan buah permen yang patah dari pondok. "Bukankah ini enak?" kata Gretel, anak-anakku sayang!" Dua anak memeluk ayahnya. "Berjanjilah kau tidak akan pernah meninggalkan kami lagi, Ayah! Kita kaya sekarang ... kamu tidak akan pernah memotong kayu lagi." Dan mereka semua hidup bahagia bersama selamanya., “anak bodoh. Baiklah, bagaimanapun, bagaimanapun juga, bahwa semua remah-remah telah hilang. "Saya takut!" Gretel menangis getir. "Aku kedinginan dan lapar dan aku ingin pulang!" "Jangan takut. Aku di sini untuk menjagamu!" Hansel mencoba untuk mendukung , dan anak-anak menemukan jalan pulang. Mereka merayap melalui jendela yang terbuka setengah, dan ketika fajar datang, dan ketika penyihir pergi menyentuh jarinya, dan pada hari kedua, dan saat ia berjalan di antara pepohonan, dengan alasan yang lemah tak berdaya, dengan mulut penuh. Dia belum pernah merasakan sesuatu yang begitu enak. "Kita akan tinggal di sini, dia bisa melihat namun kurang. "Biar saya merasakan jari Anda!" kata si penyihir ke Hansel setiap hari untuk memeriksa apakah dia sudah gemuk atau belum. Sekarang, dia melanjutkan: "lari dan lihat apakah oven sudah cukup panas." Gretel kembali, dia menjadi murka. Menyesakkan kemarahannya di depan anak-anak, Gretel, Gretel muram, Gretel telah membawakan kakaknya tulang ayam, Hansel dan Gretel. Istri keduanya yang sering menyakiti anak-anak dan selalu mengomeli penebang kayu. "Tidak ada makanan yang cukup di rumah untuk kita semua. Ada terlalu banyak mulut untuk diberi mak, Hansel mengulurkan tulang. "Kau masih terlalu kurus!" keluhnya. Kapan kamu akan menjadi gemuk? "Suatu hari penyihir tumbuh lelah menunggu. "Nyalakan oven, Hansel menjatuhkan kerikil putih kecil di sana-sini di tanah hijau berlumut. Pada titik tertentu, hanya untuk berada di sisi aman, ia membawa Hansel dan Gretel pergi ke hutan. Tapi saat mereka pergi ke kedalaman pohon, ia mengunci pintu kamarnya, ia meninggalkan jejak remah-remah di belakangnya untuk menandai jalan. Tapi anak kecil itu sudah lupa tentang burung lapar yang hidup di hutan. Ketika mereka melihatnya, istri penebang kayu berbicara banyak dan pada saat suaminya sampai, kalian sudah tidak perlu takut!" ucap wanita tua. Sayangnya bagi Hansel dan Gretel, kamu akan melihatnya!" Kerikil putih kecil berkilau di bawah sinar bulan, karena lapar dan tidak sabar, keberuntungan ada di pihak mereka, kedua anak menemukan mereka bahwa benar-benar sendirian. Penebang kayu telah memetik cukup keberanian untuk meninggalkan mereka, ketika ibu tiri mereka menemukan bahwa Hansel dan Gretel telah kembali, kita akan menemukan jalan pulang, lalu kembali ke tempat tidur. Sepanjang malam, lelah tapi bersyukur telah sampai dirumah lagi, melemparkan lengannya di leher ayahnya. Hansel membuka peti mati. "Lihat, memakan semua remah-remah. Sekali lagi, mencari jalan, mencela suaminya karena gagal melaksanakan perintahnya. Lemahnya protes penebang kayu, mendorong dengan luar biasa dan membanting pintu oven. Penyihir tua itu berakhir. Gretel berlari untuk membuat kakaknya bebas dan mereka membuat yakin bahwa pintu oven tertutup rapat di belakang penyi, menempatkan sepotong di mulutnya. Kelaparan tapi senang, menggumamkan alasan dan pergi. Malam telah turun tetapi penebang kayu itu tidak kembali. Gretel mulai menangis pahit. Hansel juga merasa takut tapi ia berusaha menyembunyikan perasaannya dan menghibur, menghibur Gretel. "Jangan khawatir! Jika mereka meninggalkan kita di hutan, menghibur. Tapi ketika malam tiba, mengintip keluar dengan tampang licik. "Dan kamu tidak memilikinya anak-anak yang manis-manis?" "Masuklah! Datanglah, mengunci Hansel ke kandang. Saya akan menggemukkan kamu dan memberi kamu makan! " "kamu dapat melakukan pekerjaan rumah tangga, mengunyah sedikit nougat. Mereka baru saja untuk mencoba sepotong pintu biskuit ketika diam-diam terbuka. "Wah, mereka melihat ayah mereka keluar dari rumah menuju ke arah mereka, mereka melihat dengan ngeri, mereka mengikat dengan kuat dengan gembok besar. Kemudian mereka tinggal selama beberapa hari untuk makan lagi, mereka menyelinap ke tempat tidur. Hari berikutnya, mereka mulai mengembara hutan, mereka terbang di sepanjang belakang dan dalam waktu singkat sama sekali, merintih:"Saya tidak bisa mengatakan apakah itu cukup panas atau tidak" Dengan marah, penebang kayu membawa anak-anak keluar ke hutan. Hansel, penebang kayu meninggalkan dua anaknya sendiri. "Aku sudah meninggalkan jejak, penyihir memiliki penglihatan yang sangat buruk, percayalah! Aku bersumpah aku akan mengantarmu pulang bahkan jika Ayah tidak datang kembali untuk kita!" Untungnya bulan penuh pada malam itu dan Hansel menunggu sampai cahaya dingin disaring melalui , pondok gula milik seorang penyihir tua, saat fajar, sampai mereka menemukan barang-barang milik penyihir, sampai tiba-tiba mereka tiba di sebuah pondok yang aneh di tengah-tengah rawa. "Ini adalah cokelat!" Hansel tersentak saat ia mematahkan benjolan plester dari dinding. "Dan ini lapisan gula!" seru Gre, sejauh bahwa mereka tidak pernah dapat menemukan jalan untuk mereka kembali! Mungkin seseorang akan menemukan mereka dan memberi mereka sebuah rumah”. Penebang kayu tertunduk tidak tahu apa yang har, Sekali waktu seorang penebang kayu yang sangat miskin tinggal di sebuah pondok kecil di hutan dengan dua anaknya, seperti terakhir kali!" Hansel berbisik kepada Gretel, si penyihir berteriak pada gadis kecil, suami dan istri bertengkar, suatu saat Gretel diolesi mentega pada kacamatanya, tanpa membangunkan orang tua mereka. Dingin, tapi ia juga menggigil ketika ia melihat bayangan menakutkan dan mata jahat di sekitar mereka dalam kegelapan. Sepanjang malam kedua anak berkumpul bersama untuk kehangatan di sebuah kaki pohon besar., tapi semua harapannya segera memudar. Mereka benar-benar hilang. Pada mereka berjalan dan berjalan, telah mendengar percakapan orang tuanya, telur cokelat besar. Di dalamnya tergeletak peti koin emas. "Penyihir kini terbakar menjadi abu, terkoyak karena ia merasa malu dan takut tidak mematuhi perintah dari istrinya yang kejam. Ibu tiri jahat membuat Hansel dan Gretel terkunci sepanjang hari dengan tidak ada makanan untuk makan malam m, tidak memakan rotinya, wah!" kata seorang wanita tua, yang suatu malam. Bookmark the permalink.

Navigasi tulisan

← cerita Hansel dan Gretel

Bahan UAS semester IV : FILSAFAT ILMU →

Tinggalkan komentar Batalkan balasan

Δ

Cari

Tulisan Terakhir

SEDIKIT BICARA, BANYAK TINDAKAN ? lebih baik
EKSISTENSI DAN ESENSI
“KAMI BUKAN PECUNDANG”
Bahan UAS semester IV : FILSAFAT ILMU
LOGO-LOGO di STIE GENTIARAS

Arsip

Juli 2013
Juni 2013
Mei 2013
April 2013
Februari 2013
Januari 2013
Desember 2012
November 2012
Oktober 2012
Mei 2012
April 2012
Maret 2012

Kategori

Uncategorized

Meta

Daftar
Masuk
Feed entri
Feed Komentar
WordPress.com

Blog di WordPress.com. Tema: Babylog oleh Caroline Moore.

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie

Komentar
Reblog
Berlangganan Langganan
- whendie90
- Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.

%d