Pertanyaan Suci “Apa Itu Cinta?”


SUCI pernah berkata, mengucapkan kata cinta itu mudah. Tapi, untuk mengerti apa artinya sangat sulit. Suci tak pernah menemukan arti kata cinta. Ia selalu bertanya apa itu cinta?
 
Mungkin cinta adalah seperti kaki kanan dan kaki kiri yang selalu berpasangan, tak pernah lelah untuk menopang tubuhnya? Atau mungkin cinta adalah seperti tubuhnya, apabila salah satunya terluka yang lain ikut merasakan?
 
Tangan terluka, maka mata ikut menangis. Selanjutnya mata mengeluarkan air, maka tangan ikut mengusapnya. Apakah cinta seperti itu?, selalu mengerti terhadap satu sama lain. Tapi itu tidak mungkin. Kalau cinta seperti itu, mengapa ada orang yang mengkhianati cinta, mendustakan cinta, bahkan memalsukan cinta.
 
Suci selalu mengeja huruf demi huruf dari kata cinta, untuk mengartikan apa itu cinta. Mungkin, setiap orang di dunia ini, memiliki arti kata cinta. “Ce. I. eN. Te. A. cinta,” itu katanya. Tak terhitung lagi ia mengucapkan kata itu. Namun, Suci tak juga memiliki arti kata cinta untuk dirinya sendiri. Memikirkan arti cinta saja hidupnya Suci sudah rumit. Apalagi ia harus berperan memainkan kata cinta. Tidak mungkin baginya untuk memainkan peran itu.
 
Suci memang sudah tumbuh dewasa. Tapi, ia tak pernah bercinta. Sahabatnya telah menemukan cintanya sendiri. Suci pernah bertanya kepada sahabatnya. “Sob, aku ingin bertanya kepadamu. Kalau kamu memang telah menemukan cintamu, apa itu cinta,” tanya Suci kepada sahabatnya.
 
Dengan santai sahabatnya menjawab, “Cinta, yah aku telah menemukannya. Namun, aku tak bisa mengartikan kata cinta itu sendiri. Sebagian cinta itu tumbuh dalam hati saya. Setelah saya menemukan pujaan hati, sebagian cinta saya itu, menyatu dengan cinta punjaan hati saya. Hingga cinta saya itu menjadi untuh,” jawab sahabat Suci dengan puitis.
 
Suci hanya mengeluh, mengapa begitu rumit sekali mengartikan kata cinta.
Semakin sering Suci mengucapkan kata cinta, semakin susah Suci mengartikan kata cinta. Kata cinta seperti misteri aneh di dalam hidup Suci, sulit dipecahkan. Harus ada seorang detektif untuk memecahkan misteri ini, detektif itu adalah dirinya sendiri. Sepertinya ada magnet yang selalu melekatkan Suci dengan kata cinta, susah baginya untuk melupakan kata cinta.
 
Di dalam hari-harinya, Suci selalu menghubungkan semuanya dengan cinta untuk menemukan arti kata cinta itu sendiri. Dari ia masih remaja hingga dewasa ia mencari dan mengartikan kata cinta, namun tak pernah ditemukannya. Pernah si pernah, tapi tak masuk dalam logikanya. Arti cinta seperti apa yang ia inginkan? ia pun tak tahu seperti apa. Yang penting baginya tercerna oleh akal sehatnya.
 
Setiap pagi Suci bangun dari tidur, ia tidak pernah lupa bertanya pada dirinya sendiri apa itu cinta?. Sudah beribu cara telah Suci lakukan untuk mengartikan kata cinta. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak, Suci mengucapakan kata cinta dan apa itu cinta. Sekarang kata cinta telah dimakan usia.
 
Waktu senja Suci telah menjemput dan hingga saat Suci menutup matanya kembali untuk yang terakhir. Sayangnya, Suci belum juga menemukan arti pertanyaan yang selalu bersamanya setiap hari, apa itu cinta? Kata cinta telah dibawanya pergi ke alam akhirat untuk selamanya. Semoga Suci menemukan arti kata cinta dan cinta sejatinya yang suci di surga, seperti namanya, Suci.

 

By; Arwen Whendie

CINTA?


Gambar

 

Cinta itu adalah imaginasi tanpa makna, itulah apa kata para pujangga? Tapi bagi seorang anak Adam perasaan cinta adalah saat dimana mereka bahagia bersama dengan anak Hawa dan begitu juga sebaliknya. Walau hanya sekedar berbincang biasa, sudah dapat membuat hati sedingin es menjadi sehangat bunga mentari.

Dan ketika orang itu tidak ada, sebuah perasaan kehilangan pun menjamur. Jika anda sedang merasakannya, mungkin itu adalah perasaan cinta. Menyayangi satu sama lain seolah dunia ini hanya milik berdua.

Bagaikan mutiara, cinta tidak akan memiliki arti sesungguhnya jika hanya bertepuk sebelah tangan. Apa dan mengapa? Karena cinta itu hanya akan terasa menyakitkan jika hanya di sebelah pihak saja. Jika memang kesempatan sudah habis tak tersisa, Lupakanlah dia, carilah orang lain.
Karena sebuah cinta hanya dapat dilupakan jika kita sudah mempunya cinta yang lain.

Apa itu cinta? Ialah jika kita memiliki kebahagian bersama-sama. Jika hanya satu pihak, itu lebih berarti pengorbanan daripada percintaan. Jika itu terjadi dalam hidupmu, Lupakanlah! Itu akan lebih baik untuk kalian berdua. Ini bukan hanya sekedar kumpulan kata, tapi ini adalah nasehat, dari sesuatu yang murni.

Cinta itu bukanlah pengorbanan, tapi adalah saling berkorban satu sama lain, saling menyayangi satu sama lain. Bukankah hidup itu penuh dengan mutiara…… begitu juga seharusnya kisahmu ditulis.

Apa kata dunia, jika anda mencintai seseorang tapi tidak pernah mendapatkan apapun dari si dia. Cinta adalah saling memberi kebahagian bukan satu memberi kebahagian satu memberi penderitaan. Gunakanlah logika daripada perasaan untuk hal ini. Tidak ada gunanya memendam cinta yang tidak pernah sampai.

Apa itu cinta dan apa itu romance, saya pikir anda sudah mengerti lebih dari 1001 kata makna setelah membaca ini….

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)


Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah Bea yang dikenakan pada setiap pemindahan hak termasuk hibah wasiat atau harta tetap dan hak-hak kebendaan atas tanah yang pemindahan haknya dilakukan dengan akta.

Objek BPHTB

Menurut Pasal 2 UU No. 21 tahun 1997 yaitu perolehan hak atas tanah dan / atau bangunan dimana perolehan hak ini bisa dalam hal pemindahan hak dan pemberian hak baru.

Penyebab terjadinya perolehan hak:

  1. Perolehan hak dalam istilah pemindahan hak terjadi karena :
    a. jual beli

            b. tukar menukar

            c. hibah, hibah wasiat

            d. hibah wasiat

            e. waris

            f. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya

            g. penunjukan pembeli dalam lelang

            h. penggabungan, pemekaran dan peleburan jasa

            i. hadiah

 

2.  Perolehan hak dalam istilah pemberian hak baru terjadi karena :

a. kelanjutan pelepasan hak
b. di luar pelepasan hak

 

Objek Pajak yang tidak dikenakan BPHTB

Objek Pajak yang tidak dikenakan BPHTB adalah objek pajak yang diperoleh :

  1. Perwakilan diplomatik, konsulat atas dasar asas perlakuan timbal balik.
  2. Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan untuk pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum
  3. Badan atau perwakilan organisasi nasional yang ditetapkan dengan keputusan Menteri
  4. Orang pribadi/badan atau karena konversi hak dan perbuatan hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama
  5. Orang pribadi atau badan karena wakaf
  6. Orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah

 

Subjek Pajak BPHTB
Wajib pajak menurut Undang-Undang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

 

Tarif Pajak

Tarif pajak ditetapkan sebesar 5 %

 

 

Dasar Pengenaan BPHTB

Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) dalam hal :

  1. Jual beli adalah harga transaksi
  2. Tukar menukar adalah nilai pasar
  3. Hibah adalah nilai pasar
  4. Hibah wasiat adlaah nilai pasar
  5. Waris adalah nilai pasar
  6. Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah nilai pasar
  7. Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah nilai pasar
  8. Peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap adalah nilai pasar
  9. Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah nilai pasar
  10. Pemberian hak baru atas tanah diluar pelepasan hak adalah nilai pasar
  11. Penggabungan usaha adalah nilai pasar
  12. Peleburan usaha adalah nilai pasar
  13. Pemekaran usaha adalah nilai pasar
  14. Hadiah adalah nilai pasar
  15. Penunjukan pembeli dalam lelang adalah harga transaksi yang tercantum dalam risalah lelang

 

 

 

Pengenaan BPHTB

Ada kondisi dimana seorang wajib pajak harus dikenakan BPHTB karena :

  1. Waris dan hibah wasiat BPHTB yang terutang atas perolehan hak  karena waris dan hibah wasiat adalah sebesar 50% dari BPHTB yang seharusnya terutang
  2. Pengenaan BPHTB karena pemberian hak pengelolaan.
  3. 0% dan BPHTB yang seharusnya terutang dalam hal penerima hak pengelolaan adalah departemen, lembaga pemerintah dan perum perumnas
  4. 50% dari BPHTB yang seharusnya terutang dalam hal penerima hak pengelolaan selain dimaksud diatas

 

NPOPTKP ditetapkan secara regional paling banyak

NPOPTKP yang dapat mengurangi NPOP suatu objek pajak :

  1. Rp. 49.000.000 dalam hal perolehan hak rumah sederhana sehat dan rumah susun sederhana.
  2. Rp. 10.000.000 dalam hal perolehan hak baru melalui program pemerintah pelaku usaha kecil atau mikro
  3. Rp. 300.000.000 dalam hal perolehan hak karena waris atau hibah wasiat yang diterima orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah
  4. Paling banyak Rp.60.000.000 dalam hal selain yang disebutkan diatas

 

 

 

Tempat Pajak Terutang adalah di wilayah Kabupaten, kota atau Propinsi yang meliputi letak tanah dan bangunan

Pajak terutang dibayar ke kas negara melalui kantor pos/bank BUMN/BUMD atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Menteri dengan surat setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

 

Cara Penghitungan BPHTB

Besarnya BPHTB terutang adalah nilai perolehan objek pajak (NPOP) dikurangi nilai perolehan objek pajak tidak kena pajak(NPOPTKP) dikalikan tarif  5%.

BPHTB = (NPOP-NPOPTKP) x 5%

Perkembangan Konsep Manajemen


Perkembangan Konsep Manajemen

  1. MAZHAB KLASIK

Teori dan prinsip manajemen memberikan kemudahan dalam menentukan sesuatu yang harus di kerjakan dengan cara efektif menjadi seorang manajer,dan dapat juga diartikan sebagai fungsi manajemen.selain itu manajer dapat mengelola sebuah otoritas  tanpa menggunakan teori dan prinsip ,aktivitas berjalan hanyalah intuisi,firasat dan harapan sehingga hasilnya tidak akan memberikan kepuasan berbagai pihak.

            Manejemen dapat di aplikasikan dalam setiap situasi keorganisasian,baik dalam organisasi yang berskala sederhana maupun organisasi yang kompleks,dan organisasi dalam berbagai jenis usaha.

            Ada tiga mazhab(aliran)manajemen yang mengikuti perkembangannya.

  1. Mazhab klasik

Mazhab klasik di bagi menjadi 2 cabang ,yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik,

  1. Mazhab prilaku
  2. Mazhab ilmu manajemen

Secara detail masing-masing mazhab akan didepresikan secara ringkas melalui pembahasan berikut .

1.Manajemen Ilmiah cabang mazhab klasik pertama                                                                            Para pengembang mazhab ini, antara lain Robert Owen,Charles Babbage,Frederik W.Taylor,Henry L.Gantt,dan pasangan Gilberth.

a. Robert Owen                                                                                                                                                                                               Beliau hidup pada tahun 1771-1858.Pada tahun 1800-an ia adalah seorang manajer pada beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanarls,Skotlandia.Pengalaman memimpin dalam perusahaan dapat menyentuh hatinya untuk menyediakan perumahan yang layakbagi bawahannya.  Selain itu juga ia  bertindak sebagai innovator dengan cara melakukan perbaikan menyeluruh pada kondisi kerja yang ia pimpin,ia juga menetapkan mekanisme kerja spesifik yang mampu memberikan dampak meningkatnya produktivitas.

b.Charles Babbage

Beliau hidup pada tahun 1792-1871.keyakinan babbage dalam ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya.Selain itu juga prinsip pembagian kerja merupakan karya babbage.setiap bawahan di didik dengan satu keterampilan spesifik dan hanya di berikan tanggung  jawab dari sebagian proses,untuk meningkatkan efesiensi dapat juga dilakukan dengan pekerjaan yang sama untuk menciptakan ketrampilan bawahan.

c. Hanry L. Gantt

Henry L. Gantt hidup pada tahun 1861-1919.Rendahnya motivasi yang di capai mengakibatkan gent meninggalkan system tarif upah diferensial untuk di ubah menjadi satu inovasi baru berupa motivasi kerja kepada para bawahan.selain itu juga langkah lain yang diambil gantt adalah memperkenalkan system baru untuk penggambaran jadwal produksi,yang sampai sekarang dikenal dengan Gantt chart.

e. pasangan Gilberth

Frank B.Gilberth nidup pada tahun 1868-1942,sedangkan lilioana M. Gilberth sebagai istri hidup pada tahun 1878-1972. Pasangan gilberth berpendapat bahwa studi gerak akan meningkatkan semangat  kerja bagi bawahan karena keuntungan fisiknya yang nyata dan karena dapat menunjukan perhatiann manajemen pada para bawahan. Sesuai dengan rencana tersebut, seorang bawahan harus mengerjakan saat itu juga,mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi, dan melatih penggantinya, seluruhnya dalam waktu berbarengan.kontribusi manajemen ilmiah sanggat besar artinya bagi dunia kini.selain itu,penekanan pada seleksi kemampuan dan pelatihan untuk meningkatkan efektifitas bawahan, mendorong para manajer untuk mencari cara yang terbaik guna mengoperasikan suatu pekerjaan.

2.Teori Organisasi klasik Cabang Mazhab Klasik Kedua

Pengembangan teori organisasi klasik adalah Henry Fayol yang hidup pada tahun 1841-1925. Timbulnya teory organisai klasik sebagai dampak dari adanya organisasi yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat diidentifikasikan dan dianalisis.keyakinannya bahwa dengan peramalan ilmiah, metode manajement yang tepat,serta hasil yang memuaskan, pasty akan diperoleh dan dapat diakui sampai saat ini. Dalam usahanya mengembangkan ilmu manajemen, fayol memulainya dengan membagi perusahaan menjadi enam aktifitas yang saling bergantung.aktifitas yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Fungsi teknis,yaitu memproduksi dan membuat produk
  2. Fungsi komersial,yaitu membeli bahan baku dan menjual produk
  3. Fungsi financial, yaitu memperoleh dan menggunakan modal
  4. Fungsi keamanan,yaitu melindungi  para bawahan dan aktfa perusahaan
  5. Fungsi akuntansi ,yaitu mencatat dan mengecek biaya,keuntungan,dan utang-utang,menyiapkan neraca, serta menghimpun statistic.
  6. Fungsi manajerial

Orientasinya adalah pada fungsi manajerial sehingga ia mendefinisikan manajemen dengan cara membagi 5 fungsi.

  1. Perencanaan ,berarti menentukan suatu cara bertindak yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
  2. Pengorganisasian,berarti memobilisasi SDM dan SDA dari organisasi untuk mewujudkan rencana menjadi suatu hasil.
  3. Pengomandoan, berarti memberikan pengarahan kepada para bawahan dan mengusahakan mereka untuk mengerjakan pekerjaannya
  4. Pengoordinasian
  5. Pengendalian

Prinsip manajemen yang di kembangkan fayol yang mendasari perilaku manajerial yang efektif adalah: pembagian kerja,otoritas,disiplin,kesatuan perintah,kesatuan arah,menomorduakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum,pemberian upah,sentralisasi,hierarki,tertib,keadilan,kestabilan staf, inisiatif,dan semangat koorps.

B.MAZHAB PERILAKU

Munculnya mazhab perilaku di sebabkan para manajer menemukan bahwa dengan pendeketan klasik, efesiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna tidak dapat diwujudkan.Para pakar di bawah ini berusaha memperkuat dari organisasi klasik dengan wawasan sosiologi dan psikologi.

a.Hugo masterberg.

: Dalam bukunya Psychology and industrial efficiency dikemukakan bahwa peningkatan produktifitas dapat dilakukun dengan cara sebagai berikut

  1. Menemukan orng yang terbaik
  2. Menciptakan pekerjaan yang terbaik
  3. Menggunakan pengaruh psikologis

b. Elton mayo

Mayo pada eksperimennya menemukan bahwa insentif berupa finensial apabila diberikan tidak menyebabkan peningkatan produktifitas. Kenaikan produktifitas disebabkan oleh adanya sebuah rantai sikap yang rumit.Berdasarkan hasil penelitiannya, mayo member kesimpulan bahwa para bawahan akan bekerja lebih keras apabila mereka yakin bahwa manajemen memikirkan tentang kesejahteraan mereka dan para penyelia memberikan perhatian khusus kepadanya.mayo mengusulkan perlunya pelatihan yang mendalam tentang psikologi, sosiologi dan antropologi serta metode penelitian yang canggih.

C.MAZHAB ILMU MANAJEMEN

Munculnya mazhab ilmu manajemen dilatarbelakangi oleh lahirnya riset operasi yang di bentuk oleh pemerintah inggris untuk menghadapi sejumlah permasalahan baru yang rumit dalam peperangan yang harus segera dipecahkannya pada permulaan perang dunia ke-2.dengan dibentuknya OR yang terdiri atas ahli matematika, ahli fisika, dan ahli lainnya, inggris mampu mencapai terobosan teknologi dan strategi yang penting. Namun,dengan usainya perang maka OR diaplikasikan dalam menghadapi permasalahan industry sehingga teknologi industry mulai digunakan. Lambat laun,ahli spesialis OR sering kali di panggil untuk membantu manajer dalam memecahkan permasalahan yang sering dihadapi.

D.USAHA-USAHA PERPADUAN

Mazhab ilmu perilaku dan mazhab ilmu manejemen, keduanya merupakan pendekatan yang penting dan penuh semangat terhadap penelitian,analisis, dan pemecahan permasalahan manajemen.oleh karena itu, teori klasik tetap penting artinya karena kenyataan menunjukan bahwa teory tersebut mampu memadukan perkembangan yang lebih baru menjadi desain dasar permasalahan tradisional yang di identifikasikan oleh para pengamat mazhab klasik. Sering kali terdapat beberapa individu yang berusaha memadukan respektif dari semua mazhab. Manfaat yang diharapkan dari mempelajari perkembangan dan respektif ke-3 mazhab adalah agar kelak  calon manajer mampu memahami prespektif koleganya.demikian juga, ia mampu mempersiapkan kerjasama dengan mereka secara efektif.adanya integrasi prespektif merupakan suatu pendekatan konseptual yang menjanjikan bagi spesialisasi manajemen.dua prespektif untuk integrasi tersebut adalah pendekatan system dan pendekatan kontingensi.pendekatan system terhadap manajemen memandang bahwa organisai sebagai sebuah system yang terpadu dengan maksud tertentu terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan.pendekatan system ini tidak secara terpisah berhubungan dengan berbagai komponen dari suatu organisasi, tetapi memberikan kepada manajer suatu cara memandang terhadap organisasi sebagai keseluruhan yang utuh dan sebagai komponen dari yang lebih besar.pendekatan kontingensi yang dikembangkan oleh para manajer diusahakan untuk menerapkan konsep-konsep mazhab utamakedalam situasi nyata.tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana yang dalam situasi tertentu dan pada waktu tertentu akan paling baik memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.para manajer yang terlatih tersebut dalam pendekatan kontingensi akan menerapkan teori tersebut dalam situasi berikut.

1.Apabila bawahan yang terdidik di motifasi oleh kebanggaan atas kemampuanya maka pengayaan kerja dianggap lebih efektif.

2.Apabila bawahan berpendidikan rendah dan kesempatan serta peralatan untuk melatihnya terbatas maka penyederhanaan kerja di pandang lebih baik.

Oleh karena itu, para pengamat pendekatan kontingensi menganggapnya sebagai cabang yang terkemuka dari mazhab pemikaran manajemen yang saat ini berkembang.

Resume Buku Pengantar Manajemen


Buku pengantar manajemen karya Dr. H.B. Siswanto, M.Si yang terdiri dari 10 bab ini ditulis berdasarkan atas keprihatinan sang penulis terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat yang menganggap bahwa manajemen merupakan suatu konsep yang sangat sederhana yang sering dirangkaikan pada permasalahan tertentu. Buku ini menekankan dua hal yang mendasar yakni manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, sebagai suatu ilmu, manajemen merupakan akumulasi pengetahuan yang telah disitematisasikan menjadi satu kesatuan yang terpadu sehingga menjadi pegangan dasar dalam melakukan tindakan ilmiah sedangkan manajemen sebagai suatu seni merupakan suatu keahlian, kemampuan, kemahiran, serta keterampilan dalam aplikasi prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efisien dan efektif.

 

Pada bab yang pertama buku ini membahas bagaimana konsep dasar manajemen itu, pembahasan drincikan mulai dari batasan manajemen, filsafat manajemen, ilmu dan seni manajemen, pentingnya tujuan dalam manajemen, pengertian dan keterkaitan antara manajemen, manajer dan kepemimpinan, keterampilan dan peran manajer dan yang terakhir tentang proses manajemen. Sebagai pembuka, bab ini cukup jelas memberi gambaran konsep dasar manajemen sebelum melanjutkan ke bab-bab berikutnya. Dalam bab ini mulai dari pengertian manajemen yang kemudian dijelaskan dengan memberikan beberapa batasan oleh ahli manajemen dunia yakni :

  1. John D millet yang menurutnya manajemen itu adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan.
  2. James A.F. Stoner dan Charles Wankel memberikan batasan yakni bahwasannya manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapai tujuan organisasi.
  3. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard membatasi manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untukmencapai tujuan organisasi.

 

Bab kedua buku ini bertajuk ‘Perkembangan Konsep Manajemen’, dalam bab ini berisikan mahzab-mahzab atau aliran manajemen, ada tiga mahzab manajemen yang mengikuti perkembangannya, yang pertama mahzab klasik yang terbagi atas dua cabang yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.

Manajemen ilmiah ini dikembangkan oleh Robert Owen, Charles Babbage, Frederick W. Taylor, Henry L. Gantt dan pasangan Gilberth. Pada dasarnya manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar artinya bagi dunia kini. Hal ini ditunjukkan bahwa metode manajemen ilmiah dapat diaplikasikan pada berbagai aktivitas organisasi di samping organisasi manufakturing. Sedangkan Teori Organisasi Klasik yang dikembangkan oleh Henry Fayol timbul krena adanya dampak dari adanya organisasi yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat diidentifikasikan dan dianalisis. Kontribusi besar bagi pola pikir manajemen menurut Fayol adalah manajemen bukanlah suatu bakat tetapi suatu keterampilan seperti halnya keterampilan lainnya. Oleh karena itu, manajemen dapat diajarkan, asalkan prinsip yang mendasarinya dipahami dan teori umum mengenai manajemen dirumuskan. Dengan demikian, menjadi seorang manajer bukan karena pembawaan, tetapi pelatihan dan pengalaman memberikan andil yang besar.

Mahzab yang selanjutnya adalah Mahzab Perilaku, munculnya mahzab perilaku disebabkan para manajer menemukan bahwa dengan pendekatan klasik, efisiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna tidak dapat diwujudkan. Seringkali para bawahan kurang mengikuti pola perilaku yang rasional dalam mengoperasikan pekerjaannya. Tidak dapat dipungkiri sampai sekarang bahwa para ilmuwan perilaku memberikan kontribusi yang besar bagi pemahaman kita akan motivasi antarindividu, perilaku kelompok, hubungan antarpribadi di tempat kerja serta arti pentingnya pekerjaan bagi tiap individu sehingga manajer menjadi lebih peka pada bawahan.

Mahzab Ilmu Manajemen terlahir karena dilatarbelakangi oleh lahirnya riset operasi (Operation Research/ OR) yang dibentuk oleh pemerintah inggris untuk menghadapi sejumlah permasalahan baru yang rumit dalam peperangan yang harus segera dipecahkannya pada permulaan perang dunia ke-2. Kontribusi besar atas lahirnya teknik ilmu manajemen merupakan bagian yang telah stabil dari kelengkapan pemecahan permasalahan dalam beberapa organisasi besar dalam segala motif. Teknik ilmu manajemen diaplikasikan dalam aktivitas yang amat luas, misalnya penganggaran modal (capital budgeting), penjadwalan produksi (production scheduling), perencanaan program pengembangan bawahan, pengembangan strategi produk dan sebagainya. Selain daripada ketiga mahzab di atas pada bab ini juga dibahas usaha-usaha perpaduan pada ketiga mahzab tersebut, sebagai contoh yakni mahzab ilmu perilaku dan mahzab ilmu manajemen, keduanya merupakan pendekatan yang penting dan penuh semangat terhadap penelitian, analisis, dan pemecahan permasalahan manajemen. Adanya integrasi perspektif dari beberapa mahzab merupakan suatu pendekatan konseptual yang segar bagi bidang manajemen. Terdapat dua mahzab yang terintegrasi, yaitu pendekatan sistem (system approach) dan pendekatan kontingensi (contingency approach). Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sebuah sistem yang terpadu, dengan maksud tertentu yang dikembangkan oleh para manajer yang berusaha untuk menerapkan konsep-konsep dari mahzab-mahzab utama ke dalam situasi yang nyata.

 

Dalam bab ketiga dibahas mengenai perencanaan, perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia (human resources) dan sumber daya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan. Suatu perencanaan adalah suatu aktivitas integratif yang berusaha memaksimumkan efektivitas seluruhnya dari suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan definisi tersebut perencanaan minimum memiliki tiga karakteristik berikut.

  1. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang.
  2. Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi, yaitu serangkaian tindakan di masa yang akan datang dan akan diambil oleh perencana.
  3. Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi, serta organisasi merupakan unsur yang amat penting dalam setiap perencanaan. 

Batasan lain tentang perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta serta membuat dan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan datang, menggambarkan dan merumuskan aktivitas yang diusulkan dan dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Louis A. Allen perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas yang dimaksud.

  1. Prakiraan (forecasting)
  2. Penetapan Tujuan (establishing objective)
  3. Pemograman (programming)
  4. Penjadwalan (scheduling)
  5. Penganggaran (budgeting)
  6. Pengembangan Prosedur (developing procedure)
  7. Penetapan dan Interprestasi Kebijakan (establishing and interpreting policies)     

 Berdasarkan aktivitas perencanaan di atas, berikut ini adalah langkah-langkah penting dalam perencanaan.

  1. Menjelaskan permasalahan
  2. Usaha memperoleh informasi terandal tentang aktivitas yang direncanakan
  3. Analisis dan klasifikasi informasi
  4. Menentukan dasar perencanaan dan batasan
  5. Menentukan rencana berganti
  6. Memilih rencana yang diusulkan
  7. Membuat urutan kronologis mengenai rencana yang diusulkan
  8. Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap rencana yang diusulkan

Rencana dibagi menjadi dua jenis utama yaitu

  1. Rencana strategis
  2. Rencana operasional yang meliputi:
    1. rencana sekali pakai, terdiri atas :

program, proyek, anggaran

    1. rencana tetap, terdiri atas :

kebijakan, prosedur standar, peraturan

 

Bab yang keempat ini berbicara tentang pengorganisasian, pengorganisasian adalah sesuatu hal yang penting dalam manajemen, organisasi sendiri dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama. Berdasarkan definisi tadi jelaslah bahwa dalam suatu organisasi minimum mengandung tiga elemen yang saling berhubungan. Ketiga elemen organisasi tersebut adalah

  1. Sekelompok orang,
  2. Interaksi dan kerja sama, serta
  3. Tujuan bersama.

Gareth Morgan dan Stephen P. Robin mengemukakan bahwa organisasi seringkali dikonsepkan dengan cara yang berbeda . cara tersebut anatara lain sebagai berikut.

  1. Kesatuan rasional dalam mengejar tujuan
  2. Koalisi dari para pendukung (constituency) yang kuat
  3. Sistem terbuka
  4. Sistem yang memproduksi arti
  5. Sistem yang digabungkan secara longgar
  6. Sistem politik
  7. Alat dominasi
  8. Unit pemrosesan informasi  
  9. Penjara Psikis
  10. Kontrak social

Berdasarkan deskripsi tentang organisasi di atas, pengorganisasian adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antarpekerjaan yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatun pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi.

Terdapat empat cirri utama dari individu yang mempengaruhi efektivitas organisasi yaitu

  1. Persepsi = proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu.
  2. Sikap = kesiapsiagaan mental yang diorganisasikan melalui pengalaman yang memiliki pengaruh tertentu kepada tanggapan seseorang terhadap orang, objek, dan situasi yang berhubungan dengannya.
  3. Kepribadian = serangkaian siri yang relative mantapkecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh factor keturunan dan oleh factor-faktor sosial, kebudayaan, dan lingkungan.
  4. Belajar = proses terjadinya perubahan yang relative tetap dalam perilaku sebagai akibat dari praktik.

Dalam pengorganisasian diperlukan struktur organisasi, yang digunakan untuk menspesifikasi pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan sebagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja. Struktur organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur otoritas organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur organisasi memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi mempertahankan kedatangan dan keprgian individu serta untuk mengoordinasi hubungannya dengan lingkungan.

Gibson dan kawan-kawan menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan yang relative pasti yang terdapat di antara pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut:

  1. pembagian kerja
  2. departementalisasi
  3. rentang kendali
  4. delegasi

Prinsip organisasi yang dijadikan pedoman sehingga organisasi menjadi tumbuh dan berkembang adalah

  1. organisasi dan tujuan,
  2. esensi organisasi,
  3. tanggung jawab dan otoritas,
  4. spesialisasi untuk efisiensi, dan rentang kendali
  5. rentang kendali

 

Pengarahan adalah proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Tujuan pengarahan:

  1. menjamin kontinuitas perencanaan
  2. membudayakan prosedur standar
  3. menghindarkan kemangkiran yang tak berarti
  4. membina disiplin kerja
  5. membina motivasi yang terarah

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pengertian dari pengiriman pesan kepada penerima dengan menggunakan tanda atau simbol yang sama, baik bersifat oral maupun bukan oral. Komunikasi yang efektif harus memenuhi kriteria sebagai berikut

  1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
  2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti.
  3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
  4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok ketika komunikan berada pada saat digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Salah satu alat untuk menyampaikan informasi yang paling sering digunakan dalam sistem pengorganisasian dan memiliki konteks yang erat dengan pengarahan adalah laporan. Namun demikian, orang sering lupa bahwa laporan juga merupakan alat untuk mengetahui perkembangan atau kemunduran organisasi. Dengan demikian, keberadaannya hampir sama pentingnya dengan keberadaan organisasi itu sendiri. Laporan sebenarnya dapat diberikan beberapa batasan, namun batasan tersebut tidak mengikat batasan lain, Moekijat memberikan batasan laporan sebagai berikut.

  1. Suatu pengenal informasi nyata yang ditujukan kepada orang tertentu untuk tujuan tertentu.
  2. setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data dan informasi.
  3. alat komunikasi, ketika penulis mengungkapkan hasil penyelidikan.

Bab yang keenam ini mengupas tentang pemotivasian, menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Machrony mendefiniskan motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves) dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Motivasi dapat dirumuskan sebagai berikut.

  1. Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku dan bertindak.
  2. Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu.
  3. Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang.
  4. Proses dalam yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan (goal).

Setiap individu memiliki beragam kebutuhan. Seluruh kebutuhan tersebut berkompetisi untuk melahirkan perilakunya. Kebutuhan paling kuatlah yang akan memimpin perilaku individu. Suatu kebutuhan akan berkurang kekuatannya apabila kebutuhan tersebut sudah dipuaskan. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard mengemukakan bahwa berkurangnya kekuatan suatu kebutuhan disebabkan hal-hal berikut.

  1. Pemuasan Kebutuhan
  2. Pemblokiran pemuasan kebutuhan
  3. Ketegangan kognitif
  4. Frustrasi
  5. Rasionalisasi
  6. Regresi
  7. Fiksasi
  8. Resignasi

Bentuk motivasi:

  1. Kompensasi bentuk uang
  2. Pengarahan dan pengendalian
  3. Penetapan pola kerja yang efektif
  4. Kebajikan

Pada bab yang ketujuh kita akan menemui salah satu fungsi dari manajemen yakni pengendalian yang memiliki peran yang sangat penting. Dalam pengendalian berusaha untuk mengevaluasi apakah tujuan dapat dicapai dan apabila tidak dapat dicapai dicari factor penyebabnya. Dengan demikian, dapat dilakukan tindakan perbaikan (corrective action).

Robert J. Mokler memberikan batasan pengendalian yang menekankan elemen esensial proses pengendalian dalam beberapa langkah. Batasan yang diajukan meliputi hal yang berikut. Pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain system umpan balik informasi, membandingkan kinerja actual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah terdapat penyimpangan dan mengukur signifikasi penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan.

Bab yang selanjutnya yakni bab delapan menjalaskan tentang kepemimpinan, batasan kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill bahwasannya kepemimpinan manajerial sebagai proses pengarahan dan mempengaruhi aktivitas yang dihubungkan dengan tugas dari para anggota kelompok. Berdasarkan batasan tersebut, terdapat tiga implikasi penting yang perlu mendapat perhatian.

  1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain atau bawahan.
  2. Kepemimpinan mencakup distribusi otoritas yang tidak mungkin seimbang di antara manajer dan bawahan.
  3. Di samping secara legal mampu memberikan para bawahan berupa perintah atau pengarahan, manajer juga dapat mempengaruhi bawahan dengan berbagi sifat kepemimpinannya.

Delegasi wewenang adalah pelimpahan atau pemberian otoritas dan tanggung jawab dari pimpinan atau kesatuan organisasi kepada seseorang atau kesatuan organisasi lain untuk melakukan aktivitas tertentu. Pada dasarnya, baik pemimpin yang sukses maupun yang efektif dalam kepemimpinannya, perlu mendelegasikan wewenang kepada bawahannya.

Teori kepemimpinan situasional adalah teori kepemimpinan yang didasarkan pada hubungan kurva linear di antara perilaku tugas, perilaku hubungan dan kematangan.

Dalam organisasi yang tidak kalah pentingnya adalah sebuah Pengambilan Keputusan, hal ini dijabarkan pada bab yang kesembilan, pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap permasalahan yang dihadapi. Pendekatan tersebut menyangkut pengetahuan mengenai esensi atas permasalahan yang dihadapi, pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, analisis permasalahan dengan menggunakan fakta dan data, mencari alternative yang paling rasional dan penilaian atas keluaran yang dicapai.

Pengmabilan keputusan itu sendiri adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif  yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi.

Proses pengambilan keputusan menurut James L. Gibson, dkk adalah sebagai berikut.

  1. Penetapan tujuan spesifik serta pengukuran hasilnya.
  2. Identifikasi permasalahan.
  3. Pengambangan alternatif.  
  4. Evaluasi alternatif.
  5. Seleksi alternatif.
  6. Implementasi keputusan.
  7. Pengendalian dan evaluasi.

Bab yang kesepuluh yang juga merupakan bab terakhir dari buku ini mengulas tentang manajemen terpadu mutu terpadu yang mempunyai pengertian bahwasannya suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.

Prinsip utama manajemen mutu terpadu adalah:

  1. Kepuasan pelanggan.
  2. Menaruh rasa hormat terhadap setiap orang.
  3. Manajemen berdasarkan fakta.
  4. Perbaikan berkesinambungan.

CAKUPAN WAWANCARA APA SAJA YAH, . . . .??


KLASIFIKASI WAWANCARA :

  1. 1.         Wawancara untuk tujuan pertukaran pikiran
    1. Wawancara kerja
    2. Wawancara untuk mendapatkan informasi
    3. Wawancara persuasif

 

  1. 2.         Wawancara yang sifatnya lebih ditekankan pada bertukar perasaan
    1. Wawancara evaluasi
    2. Wawancara pembinaan
    3. Wawancara penyelesaian konflik
    4. Wawancara tentang disiplin

 

PERENCANAAN WAWANCARA

Perencanaan wawancara sama dengan perencanaan bentuk komunikasi yang lain. Peserta wawancara harus mampu menguasai pembicaraan dengan baik dalam memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan oleh pewawancara. Jawaban harus direncanakan agar dapat mencakup hal-hal yang perlu disampaikan dan wawancara dapat berjalan dengan efisien.

 

MODEL PERTANYAAN WAWANCARA

  • Dimulai dengan menyatakan tujuan, analisis data orang lain, dan merumuskan gagasan.
    • Menentukan durasi waktu, gaya dan susunan wawancara.
    • Peserta wawancara harus mampu menguasai pembicaraan dengan baik dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan oleh pewawancara.
    • Jawaban harus direncanakan agar dapat mencakup hal-hal yang perlu disampaikan dengan efektif dan efisien.
      • Tempat yang representatif, nyaman dan mudah dijangkau.

PERTANYAAN TERBUKA

Model pertanyaan ini membuat peserta wawancara berkesempatan untuk menawarkan pendapat, bukan sekedar jawaban singkat “YA” atau “TIDAK”. Model pertanyaan terbuka ini seyogyanya diaplikasi untuk memberikan pemanasan dan untuk mencari informasi pada saat mempunyai waktu cukup.

 

PERTANYAAN TERTUTUP

Model pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang memerlukan jawaban singkat atau sekedar “YA” atau “TIDAK”. Misalnya tentang nama, umur, tempat dan tanggal lahir, dan sebagainya. Model ini membuat terbatasnya peserta wawancara dalam menjawab pertanyaan.

 

WAWANCARA UNTUK PELAMAR PEKERJAAN

Ada dua tujuan dari wawancara, yaitu :

  • Ø Untuk mencapai tujuan perusahaan
  • Ø Memenuhi maksud pelamar

 

Keduanya memerlukan kecakapan dalam mengevaluasi dan menjual.

 

PROSES WAWANCARA
Ada 3 tahapan :
1.   Penyaringan pendahuluan di kampus atau di lembaga lain
2.   Evaluasi awal di perusahaan
3.   Evaluasi akhir

 

MODEL WAWANCARA
Ada beberapa model :
1.   Wawancara pekerjaan
2.   Wawancara untuk mengetahui visi ke depan
3.   Wawancara penyaringan
4.   Wawancara seleksi

BENTUK WAWANCARA
Ada 3 macam bentuk :
1.   Wawancara langsung
2.   Wawancara terbuka
3.   Wawancara dengan penekanan

 

FAKTOR-FAKTOR YANG INGIN DIKETAHUI OLEH MANAJEMEN TENTANG PELAMAR

  1. Tingkat pendidikan
  2. Pengalaman
  3. Sikap
  4. Ciri pribadi yang sesuai

 

CIRI KEPRIBADIAN YANG DIINGINKAN OLEH MANAJEMEN

  1. Berkarakter
  2. Penuh semangat
  3. Motivasi
  4. Kematangan pribadi
  5. Pengetahuan dan kecakapan
  6. Kemampuan dan inisiatif
  7. Kemampuan mengambil keputusan yang tepat
  8. Produktivitas kerja
  9. Loyalitas
  10. Berbadan sehat
  11. Berminat pada bidang kerja dan pengembangan karir

 

PERSIAPAN MENGHADAPI WAWANCARA

  1. Mengenali kualifikasi diri
  2. Mengetahui pekerjaan
  3. Pengetahuan tentang perusahaan
  4. Mengetahui lokasi wawancara
  5. Menyiapkan jawaban atas pertanyaan

 

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM SEBUAH WAWANCARA

  1. Mode pakaian yang sesuai
  2. Bersifat resmi
  3. Bersih dan rapi
  4. Bersepatu
  5. Mengenakan perhiasan sekadarnya
  6. Gunakan parfum yang berbau tidak tajam
  7. Potongan rambut rapi

 

 

SIKAP DALAM WAWANCARA

  • Datang tepat waktu
  • Mengetuk pintu sebelum wawancara
  • Ucapkan salam dan senyum
  • Jabat tangan
  • Duduk setelah dipersilahkan
  • Duduk tegak dan memandang ke arah pewawancara
  • Bersikap wajar
  • Tunjukkan minat dan antusias
  • Beri jawaban ringkas, jelas dan to the point
  • Tunjukkan kejujuran dan ketulusan

 

MENDENGARKAN DENGAN BAIK

Hal yang perlu diperhatikan dalam mendengarkan dengan baik :

  1. Pusatkan perhatian pada kata-kata dalam pembicaraan
  2. Mengamati pewawancara
  3. Beri tanggapan dengan tunjukkan minat

Faktor kebiasaan yang perlu dihindari dalam mendengarkan :

  1. Tidak konsentrasi
  2. Terlalu serius
  3. Merasa bosan mendengarkan
  4. Merasa tahu jawaban
  5. Berpura-pura mendengarkan dengan baik

PERLENGKAPAN YANG DIPERLUKAN

  1. Pulpen
  2. Salinan daftar riwayat hidup
  3. Ringkasan pengalaman kerja
  4. Bukti prestasi yang relevan
  5. Transkrip nilai
  6. Jika perlu contoh hasil pekerjaan

 

HADIR TEPAT WAKTU

Bagaimana cara kita me-manage diri kita

 

PERTANYAAN DALAM WAWANCARA

Pertanyaan yang biasanya sering diajukan antara lain :

  1. Ceritakan tentang diri
  2. Alasan memilih pekerjaan
  3. Pekerjaan apa yang diinginkan
  4. Gaji yang diinginkan
  5. Keyakinan dalam bekerja

 

 

 

 

 

SIKAP YANG PERLU DIHINDARI DALAM WAWANCARA

  1. Penampilan buruk
  2. Merasa serba tahu
  3. Tidak mampu mengungkapkan diri dengan jelas
  4. Wawasan sempit dan kurang pengalaman
  5. Tidak siap wawancara
  6. Kurang menunjukkan kesungguhan
  7. Tidak mampu menyatakan rencana karir dan tujuan pasti
  8. Kurang semangat dan pasif
  9. Tidak mampu menunjukkan bukti prestasi yang cukup
  10. Orientasi terlalu pada uang
  11. Tidak bersedia mengawali karir dari awal
  12. Terlalu berterus terang
  13. Kurang bersikap dewasa
  14. Bersikap kurang etis dan kurang percaya diri
  15. Kurang berani bertatap muka dengan pewawancara

ETIKA BISNIS ITU MAKANAN APA YAH, . . ???


Etika Bisnis: Nilai-nilai dan norma-norma moral yang harus dipegang oleh semua pelaku bisnis baik perorangan maupun kelompok/perusahaan.

Etika dalam arti umum: nilai dan norma moral yang dipakai seseorang sebagai pegangan/pedoman bagi tingkah laku. Etika berlaku dalam kontek individual maupun sosial. Yang sesuai dengan etika adalah BAIK secara moral. Yang menyimpang dari etika adalah BURUK secara moral. Etika sebagai sistem nilai/arti umum berisi norma-norma moral: baik-buruk, terpuji-tercela.

Di lain pihak etika dapat diartikan sebagai ilmu: ilmu yang mempelajari yang baik dan yang buruk, yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Memerlukan penelitian kritis, metodis dan sistematis. Etika ilmu=Filsafat Moral.

Mengapa Etika mengikat bagi bisnis?

Bisnis: perdagangan, dagang, usaha.

Tujuannya: mencari untung, Komersial.

Zaman Faham Liberalisme: Maksimalisasi keuntungan (profit maximization) merupakan satu-satunya tujuan sebuah perusahaan. Zaman kini:  tujuan perusahaan adalah the stakeholders benefit: manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan: pemilik perusahaan, manajer, karyawan, konsumen, pemerintah, masyarakat sekitar. Tetapi mencari keuntungan tetap prioritas.

Karena yang diincar adalah mencari untung, maka mudah terjadi penyimpangan moral, mudah tergoda untuk mencri jalan pintas. Godaan membawa resiko besar. Penipuan bisa meraih keuntungan sementara waktu tetapi sekaligus bom waktu yang menghancurkan perusahaan. Di sinilah pentingnya etika bisnis, perlunya prilaku etis. Etika tidak menghancurkan bisnis tetapi menguntungkan bisnis. Perusahaan yang memiliki standar etis yang tinggi=Perusahaan yang sukses. Sebaliknya, prkatek-praktek yang tidak etis semakin merugikan perusahaan.

Etika Bisnis Tanggungjawab Siapa?

Etika tidak menjadi urusan satu instansi tertentu. Etika bisnis sangat komplek. Ada tiga faktor yang sangat berperan dalam etika bisnis.

  • Pengaturan oleh sistem ekonomi:

Sistem ini memiliki aturan yang harus ditaati oleh pelaku bisnis/perusahaan. Mentaati aturan adalah syarat untuk mecapai sukses. Tidak berlaku sitem kekeluargaan, bawah tangan, kong kali kong. Bukan saja tidak baik dari segi etis tetapi juga dari segi bisnis karena secara ekonomis tidak efisien.

  • Regulasi Oleh Diri Sendiri: Perlunya mengatur dirinya sendiri dalam bidang moral. Sedapat mungkin pelaku bisnis sendiri harus menjaga agar tidak terjadi masalah-masalah etis. Caranya menyusun Kode etik yang menjamin prilaku etis dalam bisnis. Mengapa Kode Etik diperlukan?
  • Regulasi Oleh Pemerintah: Jika pelaku bisnis tidak mempu mengatur dirinya sendiri dari segi moral, maka pemerintah perlu campur tangan: menyusun undang-undang dan peraturan hukum lainnya.
  • Kode etik dapat memberikan pegangan yang lebih pasti yang stabil terthadap yang baik dan buruk
  • Kodek etik dapat menyajikan pedoman dalam situasi yang meragukan (boleh tidak menerima komisi).
  • Kode etik bukan saja membimbing prilaku karyawan tetapi juga mengontrol (diajak korupsi akan mengatakan, Maaf kebijakan perusahaan tidak mengizinkan hal itu).

Dalam bukunya “The Morality of Law”, Lon Fuller  menyebutkan ada 8 syarat suatu hukum disebut baik:

  1. Undang-undang dan peraturan hukum lain harus bersifat umum, tidak boleh berlaku khusus atau individu tertentu.
  2. Setiap peraturan hukum harus dipublikasikan. Jika hukum/peraturan berbelit-belit dan sering berubah, sulit untuk mengetahui hukum yang berlaku.
  3. Undang-undang dan peraturan tidak boleh berlaku surut. Misalnya, perusahaan tidak boleh dihukum karena mencemari lingkungan karena undang-undang  perlindungan lingkungan belum ada.
  4. Undang-undang harus bisa dimengerti, bahasanya mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit.
  5. Sistem hukum tidak boleh mengandung peraturan yang kontradiktif. Misalnya, di satu pihak ada peraturan bahwa perusahaan tidak boleh mempraktekan diskriminasi ras, jenis kelamin, umur, dll; tetapi di lain pihak perusahaan didesak agar penerimaan karyawan baru diprioritaskan kepada laki-laki.
  6. Hukum harus terjangkau kesanggupan warga negara untuk memenuhinya. Undang-undang yang memerintahkan sesuatu yang tidak bisa dilaksanakan tentu tidak baik sebagai hukum bahkan tidak adil.
  7. Undang-undang harus memiliki stabilitas tertentu sepanjang waktu. Jika peraturan berubah-ubah maka sistem  hukum tidak dapat berfungsi dengan baik. Ini terjadi di negara-negara yang sering berganti pemerintahan karena partai politik kalah atau menang dalam pemilu.
  8. Harus ada kesesuaian antara hukum dan cara melaksanakannya. Ganjaran bagi yang taat hukum dan sanksi bagi yang melanggar. Peraturan yang tidak dilaksanakan dengan konsekuen akan menjatuhkan martabat hukum itu sendiri.