CINTA?


Gambar

 

Cinta itu adalah imaginasi tanpa makna, itulah apa kata para pujangga? Tapi bagi seorang anak Adam perasaan cinta adalah saat dimana mereka bahagia bersama dengan anak Hawa dan begitu juga sebaliknya. Walau hanya sekedar berbincang biasa, sudah dapat membuat hati sedingin es menjadi sehangat bunga mentari.

Dan ketika orang itu tidak ada, sebuah perasaan kehilangan pun menjamur. Jika anda sedang merasakannya, mungkin itu adalah perasaan cinta. Menyayangi satu sama lain seolah dunia ini hanya milik berdua.

Bagaikan mutiara, cinta tidak akan memiliki arti sesungguhnya jika hanya bertepuk sebelah tangan. Apa dan mengapa? Karena cinta itu hanya akan terasa menyakitkan jika hanya di sebelah pihak saja. Jika memang kesempatan sudah habis tak tersisa, Lupakanlah dia, carilah orang lain.
Karena sebuah cinta hanya dapat dilupakan jika kita sudah mempunya cinta yang lain.

Apa itu cinta? Ialah jika kita memiliki kebahagian bersama-sama. Jika hanya satu pihak, itu lebih berarti pengorbanan daripada percintaan. Jika itu terjadi dalam hidupmu, Lupakanlah! Itu akan lebih baik untuk kalian berdua. Ini bukan hanya sekedar kumpulan kata, tapi ini adalah nasehat, dari sesuatu yang murni.

Cinta itu bukanlah pengorbanan, tapi adalah saling berkorban satu sama lain, saling menyayangi satu sama lain. Bukankah hidup itu penuh dengan mutiara…… begitu juga seharusnya kisahmu ditulis.

Apa kata dunia, jika anda mencintai seseorang tapi tidak pernah mendapatkan apapun dari si dia. Cinta adalah saling memberi kebahagian bukan satu memberi kebahagian satu memberi penderitaan. Gunakanlah logika daripada perasaan untuk hal ini. Tidak ada gunanya memendam cinta yang tidak pernah sampai.

Apa itu cinta dan apa itu romance, saya pikir anda sudah mengerti lebih dari 1001 kata makna setelah membaca ini….

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)


Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah Bea yang dikenakan pada setiap pemindahan hak termasuk hibah wasiat atau harta tetap dan hak-hak kebendaan atas tanah yang pemindahan haknya dilakukan dengan akta.

Objek BPHTB

Menurut Pasal 2 UU No. 21 tahun 1997 yaitu perolehan hak atas tanah dan / atau bangunan dimana perolehan hak ini bisa dalam hal pemindahan hak dan pemberian hak baru.

Penyebab terjadinya perolehan hak:

  1. Perolehan hak dalam istilah pemindahan hak terjadi karena :
    a. jual beli

            b. tukar menukar

            c. hibah, hibah wasiat

            d. hibah wasiat

            e. waris

            f. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya

            g. penunjukan pembeli dalam lelang

            h. penggabungan, pemekaran dan peleburan jasa

            i. hadiah

 

2.  Perolehan hak dalam istilah pemberian hak baru terjadi karena :

a. kelanjutan pelepasan hak
b. di luar pelepasan hak

 

Objek Pajak yang tidak dikenakan BPHTB

Objek Pajak yang tidak dikenakan BPHTB adalah objek pajak yang diperoleh :

  1. Perwakilan diplomatik, konsulat atas dasar asas perlakuan timbal balik.
  2. Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan untuk pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum
  3. Badan atau perwakilan organisasi nasional yang ditetapkan dengan keputusan Menteri
  4. Orang pribadi/badan atau karena konversi hak dan perbuatan hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama
  5. Orang pribadi atau badan karena wakaf
  6. Orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah

 

Subjek Pajak BPHTB
Wajib pajak menurut Undang-Undang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

 

Tarif Pajak

Tarif pajak ditetapkan sebesar 5 %

 

 

Dasar Pengenaan BPHTB

Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) dalam hal :

  1. Jual beli adalah harga transaksi
  2. Tukar menukar adalah nilai pasar
  3. Hibah adalah nilai pasar
  4. Hibah wasiat adlaah nilai pasar
  5. Waris adalah nilai pasar
  6. Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah nilai pasar
  7. Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah nilai pasar
  8. Peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap adalah nilai pasar
  9. Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah nilai pasar
  10. Pemberian hak baru atas tanah diluar pelepasan hak adalah nilai pasar
  11. Penggabungan usaha adalah nilai pasar
  12. Peleburan usaha adalah nilai pasar
  13. Pemekaran usaha adalah nilai pasar
  14. Hadiah adalah nilai pasar
  15. Penunjukan pembeli dalam lelang adalah harga transaksi yang tercantum dalam risalah lelang

 

 

 

Pengenaan BPHTB

Ada kondisi dimana seorang wajib pajak harus dikenakan BPHTB karena :

  1. Waris dan hibah wasiat BPHTB yang terutang atas perolehan hak  karena waris dan hibah wasiat adalah sebesar 50% dari BPHTB yang seharusnya terutang
  2. Pengenaan BPHTB karena pemberian hak pengelolaan.
  3. 0% dan BPHTB yang seharusnya terutang dalam hal penerima hak pengelolaan adalah departemen, lembaga pemerintah dan perum perumnas
  4. 50% dari BPHTB yang seharusnya terutang dalam hal penerima hak pengelolaan selain dimaksud diatas

 

NPOPTKP ditetapkan secara regional paling banyak

NPOPTKP yang dapat mengurangi NPOP suatu objek pajak :

  1. Rp. 49.000.000 dalam hal perolehan hak rumah sederhana sehat dan rumah susun sederhana.
  2. Rp. 10.000.000 dalam hal perolehan hak baru melalui program pemerintah pelaku usaha kecil atau mikro
  3. Rp. 300.000.000 dalam hal perolehan hak karena waris atau hibah wasiat yang diterima orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah
  4. Paling banyak Rp.60.000.000 dalam hal selain yang disebutkan diatas

 

 

 

Tempat Pajak Terutang adalah di wilayah Kabupaten, kota atau Propinsi yang meliputi letak tanah dan bangunan

Pajak terutang dibayar ke kas negara melalui kantor pos/bank BUMN/BUMD atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Menteri dengan surat setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

 

Cara Penghitungan BPHTB

Besarnya BPHTB terutang adalah nilai perolehan objek pajak (NPOP) dikurangi nilai perolehan objek pajak tidak kena pajak(NPOPTKP) dikalikan tarif  5%.

BPHTB = (NPOP-NPOPTKP) x 5%

Perkembangan Konsep Manajemen


Perkembangan Konsep Manajemen

  1. MAZHAB KLASIK

Teori dan prinsip manajemen memberikan kemudahan dalam menentukan sesuatu yang harus di kerjakan dengan cara efektif menjadi seorang manajer,dan dapat juga diartikan sebagai fungsi manajemen.selain itu manajer dapat mengelola sebuah otoritas  tanpa menggunakan teori dan prinsip ,aktivitas berjalan hanyalah intuisi,firasat dan harapan sehingga hasilnya tidak akan memberikan kepuasan berbagai pihak.

            Manejemen dapat di aplikasikan dalam setiap situasi keorganisasian,baik dalam organisasi yang berskala sederhana maupun organisasi yang kompleks,dan organisasi dalam berbagai jenis usaha.

            Ada tiga mazhab(aliran)manajemen yang mengikuti perkembangannya.

  1. Mazhab klasik

Mazhab klasik di bagi menjadi 2 cabang ,yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik,

  1. Mazhab prilaku
  2. Mazhab ilmu manajemen

Secara detail masing-masing mazhab akan didepresikan secara ringkas melalui pembahasan berikut .

1.Manajemen Ilmiah cabang mazhab klasik pertama                                                                            Para pengembang mazhab ini, antara lain Robert Owen,Charles Babbage,Frederik W.Taylor,Henry L.Gantt,dan pasangan Gilberth.

a. Robert Owen                                                                                                                                                                                               Beliau hidup pada tahun 1771-1858.Pada tahun 1800-an ia adalah seorang manajer pada beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanarls,Skotlandia.Pengalaman memimpin dalam perusahaan dapat menyentuh hatinya untuk menyediakan perumahan yang layakbagi bawahannya.  Selain itu juga ia  bertindak sebagai innovator dengan cara melakukan perbaikan menyeluruh pada kondisi kerja yang ia pimpin,ia juga menetapkan mekanisme kerja spesifik yang mampu memberikan dampak meningkatnya produktivitas.

b.Charles Babbage

Beliau hidup pada tahun 1792-1871.keyakinan babbage dalam ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya.Selain itu juga prinsip pembagian kerja merupakan karya babbage.setiap bawahan di didik dengan satu keterampilan spesifik dan hanya di berikan tanggung  jawab dari sebagian proses,untuk meningkatkan efesiensi dapat juga dilakukan dengan pekerjaan yang sama untuk menciptakan ketrampilan bawahan.

c. Hanry L. Gantt

Henry L. Gantt hidup pada tahun 1861-1919.Rendahnya motivasi yang di capai mengakibatkan gent meninggalkan system tarif upah diferensial untuk di ubah menjadi satu inovasi baru berupa motivasi kerja kepada para bawahan.selain itu juga langkah lain yang diambil gantt adalah memperkenalkan system baru untuk penggambaran jadwal produksi,yang sampai sekarang dikenal dengan Gantt chart.

e. pasangan Gilberth

Frank B.Gilberth nidup pada tahun 1868-1942,sedangkan lilioana M. Gilberth sebagai istri hidup pada tahun 1878-1972. Pasangan gilberth berpendapat bahwa studi gerak akan meningkatkan semangat  kerja bagi bawahan karena keuntungan fisiknya yang nyata dan karena dapat menunjukan perhatiann manajemen pada para bawahan. Sesuai dengan rencana tersebut, seorang bawahan harus mengerjakan saat itu juga,mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi, dan melatih penggantinya, seluruhnya dalam waktu berbarengan.kontribusi manajemen ilmiah sanggat besar artinya bagi dunia kini.selain itu,penekanan pada seleksi kemampuan dan pelatihan untuk meningkatkan efektifitas bawahan, mendorong para manajer untuk mencari cara yang terbaik guna mengoperasikan suatu pekerjaan.

2.Teori Organisasi klasik Cabang Mazhab Klasik Kedua

Pengembangan teori organisasi klasik adalah Henry Fayol yang hidup pada tahun 1841-1925. Timbulnya teory organisai klasik sebagai dampak dari adanya organisasi yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat diidentifikasikan dan dianalisis.keyakinannya bahwa dengan peramalan ilmiah, metode manajement yang tepat,serta hasil yang memuaskan, pasty akan diperoleh dan dapat diakui sampai saat ini. Dalam usahanya mengembangkan ilmu manajemen, fayol memulainya dengan membagi perusahaan menjadi enam aktifitas yang saling bergantung.aktifitas yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Fungsi teknis,yaitu memproduksi dan membuat produk
  2. Fungsi komersial,yaitu membeli bahan baku dan menjual produk
  3. Fungsi financial, yaitu memperoleh dan menggunakan modal
  4. Fungsi keamanan,yaitu melindungi  para bawahan dan aktfa perusahaan
  5. Fungsi akuntansi ,yaitu mencatat dan mengecek biaya,keuntungan,dan utang-utang,menyiapkan neraca, serta menghimpun statistic.
  6. Fungsi manajerial

Orientasinya adalah pada fungsi manajerial sehingga ia mendefinisikan manajemen dengan cara membagi 5 fungsi.

  1. Perencanaan ,berarti menentukan suatu cara bertindak yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
  2. Pengorganisasian,berarti memobilisasi SDM dan SDA dari organisasi untuk mewujudkan rencana menjadi suatu hasil.
  3. Pengomandoan, berarti memberikan pengarahan kepada para bawahan dan mengusahakan mereka untuk mengerjakan pekerjaannya
  4. Pengoordinasian
  5. Pengendalian

Prinsip manajemen yang di kembangkan fayol yang mendasari perilaku manajerial yang efektif adalah: pembagian kerja,otoritas,disiplin,kesatuan perintah,kesatuan arah,menomorduakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum,pemberian upah,sentralisasi,hierarki,tertib,keadilan,kestabilan staf, inisiatif,dan semangat koorps.

B.MAZHAB PERILAKU

Munculnya mazhab perilaku di sebabkan para manajer menemukan bahwa dengan pendeketan klasik, efesiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna tidak dapat diwujudkan.Para pakar di bawah ini berusaha memperkuat dari organisasi klasik dengan wawasan sosiologi dan psikologi.

a.Hugo masterberg.

: Dalam bukunya Psychology and industrial efficiency dikemukakan bahwa peningkatan produktifitas dapat dilakukun dengan cara sebagai berikut

  1. Menemukan orng yang terbaik
  2. Menciptakan pekerjaan yang terbaik
  3. Menggunakan pengaruh psikologis

b. Elton mayo

Mayo pada eksperimennya menemukan bahwa insentif berupa finensial apabila diberikan tidak menyebabkan peningkatan produktifitas. Kenaikan produktifitas disebabkan oleh adanya sebuah rantai sikap yang rumit.Berdasarkan hasil penelitiannya, mayo member kesimpulan bahwa para bawahan akan bekerja lebih keras apabila mereka yakin bahwa manajemen memikirkan tentang kesejahteraan mereka dan para penyelia memberikan perhatian khusus kepadanya.mayo mengusulkan perlunya pelatihan yang mendalam tentang psikologi, sosiologi dan antropologi serta metode penelitian yang canggih.

C.MAZHAB ILMU MANAJEMEN

Munculnya mazhab ilmu manajemen dilatarbelakangi oleh lahirnya riset operasi yang di bentuk oleh pemerintah inggris untuk menghadapi sejumlah permasalahan baru yang rumit dalam peperangan yang harus segera dipecahkannya pada permulaan perang dunia ke-2.dengan dibentuknya OR yang terdiri atas ahli matematika, ahli fisika, dan ahli lainnya, inggris mampu mencapai terobosan teknologi dan strategi yang penting. Namun,dengan usainya perang maka OR diaplikasikan dalam menghadapi permasalahan industry sehingga teknologi industry mulai digunakan. Lambat laun,ahli spesialis OR sering kali di panggil untuk membantu manajer dalam memecahkan permasalahan yang sering dihadapi.

D.USAHA-USAHA PERPADUAN

Mazhab ilmu perilaku dan mazhab ilmu manejemen, keduanya merupakan pendekatan yang penting dan penuh semangat terhadap penelitian,analisis, dan pemecahan permasalahan manajemen.oleh karena itu, teori klasik tetap penting artinya karena kenyataan menunjukan bahwa teory tersebut mampu memadukan perkembangan yang lebih baru menjadi desain dasar permasalahan tradisional yang di identifikasikan oleh para pengamat mazhab klasik. Sering kali terdapat beberapa individu yang berusaha memadukan respektif dari semua mazhab. Manfaat yang diharapkan dari mempelajari perkembangan dan respektif ke-3 mazhab adalah agar kelak  calon manajer mampu memahami prespektif koleganya.demikian juga, ia mampu mempersiapkan kerjasama dengan mereka secara efektif.adanya integrasi prespektif merupakan suatu pendekatan konseptual yang menjanjikan bagi spesialisasi manajemen.dua prespektif untuk integrasi tersebut adalah pendekatan system dan pendekatan kontingensi.pendekatan system terhadap manajemen memandang bahwa organisai sebagai sebuah system yang terpadu dengan maksud tertentu terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan.pendekatan system ini tidak secara terpisah berhubungan dengan berbagai komponen dari suatu organisasi, tetapi memberikan kepada manajer suatu cara memandang terhadap organisasi sebagai keseluruhan yang utuh dan sebagai komponen dari yang lebih besar.pendekatan kontingensi yang dikembangkan oleh para manajer diusahakan untuk menerapkan konsep-konsep mazhab utamakedalam situasi nyata.tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana yang dalam situasi tertentu dan pada waktu tertentu akan paling baik memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.para manajer yang terlatih tersebut dalam pendekatan kontingensi akan menerapkan teori tersebut dalam situasi berikut.

1.Apabila bawahan yang terdidik di motifasi oleh kebanggaan atas kemampuanya maka pengayaan kerja dianggap lebih efektif.

2.Apabila bawahan berpendidikan rendah dan kesempatan serta peralatan untuk melatihnya terbatas maka penyederhanaan kerja di pandang lebih baik.

Oleh karena itu, para pengamat pendekatan kontingensi menganggapnya sebagai cabang yang terkemuka dari mazhab pemikaran manajemen yang saat ini berkembang.

Resume Buku Pengantar Manajemen


Buku pengantar manajemen karya Dr. H.B. Siswanto, M.Si yang terdiri dari 10 bab ini ditulis berdasarkan atas keprihatinan sang penulis terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat yang menganggap bahwa manajemen merupakan suatu konsep yang sangat sederhana yang sering dirangkaikan pada permasalahan tertentu. Buku ini menekankan dua hal yang mendasar yakni manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, sebagai suatu ilmu, manajemen merupakan akumulasi pengetahuan yang telah disitematisasikan menjadi satu kesatuan yang terpadu sehingga menjadi pegangan dasar dalam melakukan tindakan ilmiah sedangkan manajemen sebagai suatu seni merupakan suatu keahlian, kemampuan, kemahiran, serta keterampilan dalam aplikasi prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efisien dan efektif.

 

Pada bab yang pertama buku ini membahas bagaimana konsep dasar manajemen itu, pembahasan drincikan mulai dari batasan manajemen, filsafat manajemen, ilmu dan seni manajemen, pentingnya tujuan dalam manajemen, pengertian dan keterkaitan antara manajemen, manajer dan kepemimpinan, keterampilan dan peran manajer dan yang terakhir tentang proses manajemen. Sebagai pembuka, bab ini cukup jelas memberi gambaran konsep dasar manajemen sebelum melanjutkan ke bab-bab berikutnya. Dalam bab ini mulai dari pengertian manajemen yang kemudian dijelaskan dengan memberikan beberapa batasan oleh ahli manajemen dunia yakni :

  1. John D millet yang menurutnya manajemen itu adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan.
  2. James A.F. Stoner dan Charles Wankel memberikan batasan yakni bahwasannya manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapai tujuan organisasi.
  3. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard membatasi manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untukmencapai tujuan organisasi.

 

Bab kedua buku ini bertajuk ‘Perkembangan Konsep Manajemen’, dalam bab ini berisikan mahzab-mahzab atau aliran manajemen, ada tiga mahzab manajemen yang mengikuti perkembangannya, yang pertama mahzab klasik yang terbagi atas dua cabang yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.

Manajemen ilmiah ini dikembangkan oleh Robert Owen, Charles Babbage, Frederick W. Taylor, Henry L. Gantt dan pasangan Gilberth. Pada dasarnya manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar artinya bagi dunia kini. Hal ini ditunjukkan bahwa metode manajemen ilmiah dapat diaplikasikan pada berbagai aktivitas organisasi di samping organisasi manufakturing. Sedangkan Teori Organisasi Klasik yang dikembangkan oleh Henry Fayol timbul krena adanya dampak dari adanya organisasi yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat diidentifikasikan dan dianalisis. Kontribusi besar bagi pola pikir manajemen menurut Fayol adalah manajemen bukanlah suatu bakat tetapi suatu keterampilan seperti halnya keterampilan lainnya. Oleh karena itu, manajemen dapat diajarkan, asalkan prinsip yang mendasarinya dipahami dan teori umum mengenai manajemen dirumuskan. Dengan demikian, menjadi seorang manajer bukan karena pembawaan, tetapi pelatihan dan pengalaman memberikan andil yang besar.

Mahzab yang selanjutnya adalah Mahzab Perilaku, munculnya mahzab perilaku disebabkan para manajer menemukan bahwa dengan pendekatan klasik, efisiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna tidak dapat diwujudkan. Seringkali para bawahan kurang mengikuti pola perilaku yang rasional dalam mengoperasikan pekerjaannya. Tidak dapat dipungkiri sampai sekarang bahwa para ilmuwan perilaku memberikan kontribusi yang besar bagi pemahaman kita akan motivasi antarindividu, perilaku kelompok, hubungan antarpribadi di tempat kerja serta arti pentingnya pekerjaan bagi tiap individu sehingga manajer menjadi lebih peka pada bawahan.

Mahzab Ilmu Manajemen terlahir karena dilatarbelakangi oleh lahirnya riset operasi (Operation Research/ OR) yang dibentuk oleh pemerintah inggris untuk menghadapi sejumlah permasalahan baru yang rumit dalam peperangan yang harus segera dipecahkannya pada permulaan perang dunia ke-2. Kontribusi besar atas lahirnya teknik ilmu manajemen merupakan bagian yang telah stabil dari kelengkapan pemecahan permasalahan dalam beberapa organisasi besar dalam segala motif. Teknik ilmu manajemen diaplikasikan dalam aktivitas yang amat luas, misalnya penganggaran modal (capital budgeting), penjadwalan produksi (production scheduling), perencanaan program pengembangan bawahan, pengembangan strategi produk dan sebagainya. Selain daripada ketiga mahzab di atas pada bab ini juga dibahas usaha-usaha perpaduan pada ketiga mahzab tersebut, sebagai contoh yakni mahzab ilmu perilaku dan mahzab ilmu manajemen, keduanya merupakan pendekatan yang penting dan penuh semangat terhadap penelitian, analisis, dan pemecahan permasalahan manajemen. Adanya integrasi perspektif dari beberapa mahzab merupakan suatu pendekatan konseptual yang segar bagi bidang manajemen. Terdapat dua mahzab yang terintegrasi, yaitu pendekatan sistem (system approach) dan pendekatan kontingensi (contingency approach). Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sebuah sistem yang terpadu, dengan maksud tertentu yang dikembangkan oleh para manajer yang berusaha untuk menerapkan konsep-konsep dari mahzab-mahzab utama ke dalam situasi yang nyata.

 

Dalam bab ketiga dibahas mengenai perencanaan, perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia (human resources) dan sumber daya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan. Suatu perencanaan adalah suatu aktivitas integratif yang berusaha memaksimumkan efektivitas seluruhnya dari suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan definisi tersebut perencanaan minimum memiliki tiga karakteristik berikut.

  1. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang.
  2. Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi, yaitu serangkaian tindakan di masa yang akan datang dan akan diambil oleh perencana.
  3. Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi, serta organisasi merupakan unsur yang amat penting dalam setiap perencanaan. 

Batasan lain tentang perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta serta membuat dan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan datang, menggambarkan dan merumuskan aktivitas yang diusulkan dan dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Louis A. Allen perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas yang dimaksud.

  1. Prakiraan (forecasting)
  2. Penetapan Tujuan (establishing objective)
  3. Pemograman (programming)
  4. Penjadwalan (scheduling)
  5. Penganggaran (budgeting)
  6. Pengembangan Prosedur (developing procedure)
  7. Penetapan dan Interprestasi Kebijakan (establishing and interpreting policies)     

 Berdasarkan aktivitas perencanaan di atas, berikut ini adalah langkah-langkah penting dalam perencanaan.

  1. Menjelaskan permasalahan
  2. Usaha memperoleh informasi terandal tentang aktivitas yang direncanakan
  3. Analisis dan klasifikasi informasi
  4. Menentukan dasar perencanaan dan batasan
  5. Menentukan rencana berganti
  6. Memilih rencana yang diusulkan
  7. Membuat urutan kronologis mengenai rencana yang diusulkan
  8. Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap rencana yang diusulkan

Rencana dibagi menjadi dua jenis utama yaitu

  1. Rencana strategis
  2. Rencana operasional yang meliputi:
    1. rencana sekali pakai, terdiri atas :

program, proyek, anggaran

    1. rencana tetap, terdiri atas :

kebijakan, prosedur standar, peraturan

 

Bab yang keempat ini berbicara tentang pengorganisasian, pengorganisasian adalah sesuatu hal yang penting dalam manajemen, organisasi sendiri dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama. Berdasarkan definisi tadi jelaslah bahwa dalam suatu organisasi minimum mengandung tiga elemen yang saling berhubungan. Ketiga elemen organisasi tersebut adalah

  1. Sekelompok orang,
  2. Interaksi dan kerja sama, serta
  3. Tujuan bersama.

Gareth Morgan dan Stephen P. Robin mengemukakan bahwa organisasi seringkali dikonsepkan dengan cara yang berbeda . cara tersebut anatara lain sebagai berikut.

  1. Kesatuan rasional dalam mengejar tujuan
  2. Koalisi dari para pendukung (constituency) yang kuat
  3. Sistem terbuka
  4. Sistem yang memproduksi arti
  5. Sistem yang digabungkan secara longgar
  6. Sistem politik
  7. Alat dominasi
  8. Unit pemrosesan informasi  
  9. Penjara Psikis
  10. Kontrak social

Berdasarkan deskripsi tentang organisasi di atas, pengorganisasian adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antarpekerjaan yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatun pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi.

Terdapat empat cirri utama dari individu yang mempengaruhi efektivitas organisasi yaitu

  1. Persepsi = proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu.
  2. Sikap = kesiapsiagaan mental yang diorganisasikan melalui pengalaman yang memiliki pengaruh tertentu kepada tanggapan seseorang terhadap orang, objek, dan situasi yang berhubungan dengannya.
  3. Kepribadian = serangkaian siri yang relative mantapkecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh factor keturunan dan oleh factor-faktor sosial, kebudayaan, dan lingkungan.
  4. Belajar = proses terjadinya perubahan yang relative tetap dalam perilaku sebagai akibat dari praktik.

Dalam pengorganisasian diperlukan struktur organisasi, yang digunakan untuk menspesifikasi pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan sebagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja. Struktur organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur otoritas organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur organisasi memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi mempertahankan kedatangan dan keprgian individu serta untuk mengoordinasi hubungannya dengan lingkungan.

Gibson dan kawan-kawan menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan yang relative pasti yang terdapat di antara pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut:

  1. pembagian kerja
  2. departementalisasi
  3. rentang kendali
  4. delegasi

Prinsip organisasi yang dijadikan pedoman sehingga organisasi menjadi tumbuh dan berkembang adalah

  1. organisasi dan tujuan,
  2. esensi organisasi,
  3. tanggung jawab dan otoritas,
  4. spesialisasi untuk efisiensi, dan rentang kendali
  5. rentang kendali

 

Pengarahan adalah proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Tujuan pengarahan:

  1. menjamin kontinuitas perencanaan
  2. membudayakan prosedur standar
  3. menghindarkan kemangkiran yang tak berarti
  4. membina disiplin kerja
  5. membina motivasi yang terarah

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pengertian dari pengiriman pesan kepada penerima dengan menggunakan tanda atau simbol yang sama, baik bersifat oral maupun bukan oral. Komunikasi yang efektif harus memenuhi kriteria sebagai berikut

  1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
  2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti.
  3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
  4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok ketika komunikan berada pada saat digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Salah satu alat untuk menyampaikan informasi yang paling sering digunakan dalam sistem pengorganisasian dan memiliki konteks yang erat dengan pengarahan adalah laporan. Namun demikian, orang sering lupa bahwa laporan juga merupakan alat untuk mengetahui perkembangan atau kemunduran organisasi. Dengan demikian, keberadaannya hampir sama pentingnya dengan keberadaan organisasi itu sendiri. Laporan sebenarnya dapat diberikan beberapa batasan, namun batasan tersebut tidak mengikat batasan lain, Moekijat memberikan batasan laporan sebagai berikut.

  1. Suatu pengenal informasi nyata yang ditujukan kepada orang tertentu untuk tujuan tertentu.
  2. setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data dan informasi.
  3. alat komunikasi, ketika penulis mengungkapkan hasil penyelidikan.

Bab yang keenam ini mengupas tentang pemotivasian, menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Machrony mendefiniskan motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves) dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Motivasi dapat dirumuskan sebagai berikut.

  1. Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku dan bertindak.
  2. Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu.
  3. Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang.
  4. Proses dalam yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan (goal).

Setiap individu memiliki beragam kebutuhan. Seluruh kebutuhan tersebut berkompetisi untuk melahirkan perilakunya. Kebutuhan paling kuatlah yang akan memimpin perilaku individu. Suatu kebutuhan akan berkurang kekuatannya apabila kebutuhan tersebut sudah dipuaskan. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard mengemukakan bahwa berkurangnya kekuatan suatu kebutuhan disebabkan hal-hal berikut.

  1. Pemuasan Kebutuhan
  2. Pemblokiran pemuasan kebutuhan
  3. Ketegangan kognitif
  4. Frustrasi
  5. Rasionalisasi
  6. Regresi
  7. Fiksasi
  8. Resignasi

Bentuk motivasi:

  1. Kompensasi bentuk uang
  2. Pengarahan dan pengendalian
  3. Penetapan pola kerja yang efektif
  4. Kebajikan

Pada bab yang ketujuh kita akan menemui salah satu fungsi dari manajemen yakni pengendalian yang memiliki peran yang sangat penting. Dalam pengendalian berusaha untuk mengevaluasi apakah tujuan dapat dicapai dan apabila tidak dapat dicapai dicari factor penyebabnya. Dengan demikian, dapat dilakukan tindakan perbaikan (corrective action).

Robert J. Mokler memberikan batasan pengendalian yang menekankan elemen esensial proses pengendalian dalam beberapa langkah. Batasan yang diajukan meliputi hal yang berikut. Pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain system umpan balik informasi, membandingkan kinerja actual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah terdapat penyimpangan dan mengukur signifikasi penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan.

Bab yang selanjutnya yakni bab delapan menjalaskan tentang kepemimpinan, batasan kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill bahwasannya kepemimpinan manajerial sebagai proses pengarahan dan mempengaruhi aktivitas yang dihubungkan dengan tugas dari para anggota kelompok. Berdasarkan batasan tersebut, terdapat tiga implikasi penting yang perlu mendapat perhatian.

  1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain atau bawahan.
  2. Kepemimpinan mencakup distribusi otoritas yang tidak mungkin seimbang di antara manajer dan bawahan.
  3. Di samping secara legal mampu memberikan para bawahan berupa perintah atau pengarahan, manajer juga dapat mempengaruhi bawahan dengan berbagi sifat kepemimpinannya.

Delegasi wewenang adalah pelimpahan atau pemberian otoritas dan tanggung jawab dari pimpinan atau kesatuan organisasi kepada seseorang atau kesatuan organisasi lain untuk melakukan aktivitas tertentu. Pada dasarnya, baik pemimpin yang sukses maupun yang efektif dalam kepemimpinannya, perlu mendelegasikan wewenang kepada bawahannya.

Teori kepemimpinan situasional adalah teori kepemimpinan yang didasarkan pada hubungan kurva linear di antara perilaku tugas, perilaku hubungan dan kematangan.

Dalam organisasi yang tidak kalah pentingnya adalah sebuah Pengambilan Keputusan, hal ini dijabarkan pada bab yang kesembilan, pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap permasalahan yang dihadapi. Pendekatan tersebut menyangkut pengetahuan mengenai esensi atas permasalahan yang dihadapi, pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, analisis permasalahan dengan menggunakan fakta dan data, mencari alternative yang paling rasional dan penilaian atas keluaran yang dicapai.

Pengmabilan keputusan itu sendiri adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif  yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi.

Proses pengambilan keputusan menurut James L. Gibson, dkk adalah sebagai berikut.

  1. Penetapan tujuan spesifik serta pengukuran hasilnya.
  2. Identifikasi permasalahan.
  3. Pengambangan alternatif.  
  4. Evaluasi alternatif.
  5. Seleksi alternatif.
  6. Implementasi keputusan.
  7. Pengendalian dan evaluasi.

Bab yang kesepuluh yang juga merupakan bab terakhir dari buku ini mengulas tentang manajemen terpadu mutu terpadu yang mempunyai pengertian bahwasannya suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.

Prinsip utama manajemen mutu terpadu adalah:

  1. Kepuasan pelanggan.
  2. Menaruh rasa hormat terhadap setiap orang.
  3. Manajemen berdasarkan fakta.
  4. Perbaikan berkesinambungan.

CAKUPAN WAWANCARA APA SAJA YAH, . . . .??


KLASIFIKASI WAWANCARA :

  1. 1.         Wawancara untuk tujuan pertukaran pikiran
    1. Wawancara kerja
    2. Wawancara untuk mendapatkan informasi
    3. Wawancara persuasif

 

  1. 2.         Wawancara yang sifatnya lebih ditekankan pada bertukar perasaan
    1. Wawancara evaluasi
    2. Wawancara pembinaan
    3. Wawancara penyelesaian konflik
    4. Wawancara tentang disiplin

 

PERENCANAAN WAWANCARA

Perencanaan wawancara sama dengan perencanaan bentuk komunikasi yang lain. Peserta wawancara harus mampu menguasai pembicaraan dengan baik dalam memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan oleh pewawancara. Jawaban harus direncanakan agar dapat mencakup hal-hal yang perlu disampaikan dan wawancara dapat berjalan dengan efisien.

 

MODEL PERTANYAAN WAWANCARA

  • Dimulai dengan menyatakan tujuan, analisis data orang lain, dan merumuskan gagasan.
    • Menentukan durasi waktu, gaya dan susunan wawancara.
    • Peserta wawancara harus mampu menguasai pembicaraan dengan baik dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan oleh pewawancara.
    • Jawaban harus direncanakan agar dapat mencakup hal-hal yang perlu disampaikan dengan efektif dan efisien.
      • Tempat yang representatif, nyaman dan mudah dijangkau.

PERTANYAAN TERBUKA

Model pertanyaan ini membuat peserta wawancara berkesempatan untuk menawarkan pendapat, bukan sekedar jawaban singkat “YA” atau “TIDAK”. Model pertanyaan terbuka ini seyogyanya diaplikasi untuk memberikan pemanasan dan untuk mencari informasi pada saat mempunyai waktu cukup.

 

PERTANYAAN TERTUTUP

Model pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang memerlukan jawaban singkat atau sekedar “YA” atau “TIDAK”. Misalnya tentang nama, umur, tempat dan tanggal lahir, dan sebagainya. Model ini membuat terbatasnya peserta wawancara dalam menjawab pertanyaan.

 

WAWANCARA UNTUK PELAMAR PEKERJAAN

Ada dua tujuan dari wawancara, yaitu :

  • Ø Untuk mencapai tujuan perusahaan
  • Ø Memenuhi maksud pelamar

 

Keduanya memerlukan kecakapan dalam mengevaluasi dan menjual.

 

PROSES WAWANCARA
Ada 3 tahapan :
1.   Penyaringan pendahuluan di kampus atau di lembaga lain
2.   Evaluasi awal di perusahaan
3.   Evaluasi akhir

 

MODEL WAWANCARA
Ada beberapa model :
1.   Wawancara pekerjaan
2.   Wawancara untuk mengetahui visi ke depan
3.   Wawancara penyaringan
4.   Wawancara seleksi

BENTUK WAWANCARA
Ada 3 macam bentuk :
1.   Wawancara langsung
2.   Wawancara terbuka
3.   Wawancara dengan penekanan

 

FAKTOR-FAKTOR YANG INGIN DIKETAHUI OLEH MANAJEMEN TENTANG PELAMAR

  1. Tingkat pendidikan
  2. Pengalaman
  3. Sikap
  4. Ciri pribadi yang sesuai

 

CIRI KEPRIBADIAN YANG DIINGINKAN OLEH MANAJEMEN

  1. Berkarakter
  2. Penuh semangat
  3. Motivasi
  4. Kematangan pribadi
  5. Pengetahuan dan kecakapan
  6. Kemampuan dan inisiatif
  7. Kemampuan mengambil keputusan yang tepat
  8. Produktivitas kerja
  9. Loyalitas
  10. Berbadan sehat
  11. Berminat pada bidang kerja dan pengembangan karir

 

PERSIAPAN MENGHADAPI WAWANCARA

  1. Mengenali kualifikasi diri
  2. Mengetahui pekerjaan
  3. Pengetahuan tentang perusahaan
  4. Mengetahui lokasi wawancara
  5. Menyiapkan jawaban atas pertanyaan

 

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM SEBUAH WAWANCARA

  1. Mode pakaian yang sesuai
  2. Bersifat resmi
  3. Bersih dan rapi
  4. Bersepatu
  5. Mengenakan perhiasan sekadarnya
  6. Gunakan parfum yang berbau tidak tajam
  7. Potongan rambut rapi

 

 

SIKAP DALAM WAWANCARA

  • Datang tepat waktu
  • Mengetuk pintu sebelum wawancara
  • Ucapkan salam dan senyum
  • Jabat tangan
  • Duduk setelah dipersilahkan
  • Duduk tegak dan memandang ke arah pewawancara
  • Bersikap wajar
  • Tunjukkan minat dan antusias
  • Beri jawaban ringkas, jelas dan to the point
  • Tunjukkan kejujuran dan ketulusan

 

MENDENGARKAN DENGAN BAIK

Hal yang perlu diperhatikan dalam mendengarkan dengan baik :

  1. Pusatkan perhatian pada kata-kata dalam pembicaraan
  2. Mengamati pewawancara
  3. Beri tanggapan dengan tunjukkan minat

Faktor kebiasaan yang perlu dihindari dalam mendengarkan :

  1. Tidak konsentrasi
  2. Terlalu serius
  3. Merasa bosan mendengarkan
  4. Merasa tahu jawaban
  5. Berpura-pura mendengarkan dengan baik

PERLENGKAPAN YANG DIPERLUKAN

  1. Pulpen
  2. Salinan daftar riwayat hidup
  3. Ringkasan pengalaman kerja
  4. Bukti prestasi yang relevan
  5. Transkrip nilai
  6. Jika perlu contoh hasil pekerjaan

 

HADIR TEPAT WAKTU

Bagaimana cara kita me-manage diri kita

 

PERTANYAAN DALAM WAWANCARA

Pertanyaan yang biasanya sering diajukan antara lain :

  1. Ceritakan tentang diri
  2. Alasan memilih pekerjaan
  3. Pekerjaan apa yang diinginkan
  4. Gaji yang diinginkan
  5. Keyakinan dalam bekerja

 

 

 

 

 

SIKAP YANG PERLU DIHINDARI DALAM WAWANCARA

  1. Penampilan buruk
  2. Merasa serba tahu
  3. Tidak mampu mengungkapkan diri dengan jelas
  4. Wawasan sempit dan kurang pengalaman
  5. Tidak siap wawancara
  6. Kurang menunjukkan kesungguhan
  7. Tidak mampu menyatakan rencana karir dan tujuan pasti
  8. Kurang semangat dan pasif
  9. Tidak mampu menunjukkan bukti prestasi yang cukup
  10. Orientasi terlalu pada uang
  11. Tidak bersedia mengawali karir dari awal
  12. Terlalu berterus terang
  13. Kurang bersikap dewasa
  14. Bersikap kurang etis dan kurang percaya diri
  15. Kurang berani bertatap muka dengan pewawancara

ETIKA BISNIS ITU MAKANAN APA YAH, . . ???


Etika Bisnis: Nilai-nilai dan norma-norma moral yang harus dipegang oleh semua pelaku bisnis baik perorangan maupun kelompok/perusahaan.

Etika dalam arti umum: nilai dan norma moral yang dipakai seseorang sebagai pegangan/pedoman bagi tingkah laku. Etika berlaku dalam kontek individual maupun sosial. Yang sesuai dengan etika adalah BAIK secara moral. Yang menyimpang dari etika adalah BURUK secara moral. Etika sebagai sistem nilai/arti umum berisi norma-norma moral: baik-buruk, terpuji-tercela.

Di lain pihak etika dapat diartikan sebagai ilmu: ilmu yang mempelajari yang baik dan yang buruk, yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Memerlukan penelitian kritis, metodis dan sistematis. Etika ilmu=Filsafat Moral.

Mengapa Etika mengikat bagi bisnis?

Bisnis: perdagangan, dagang, usaha.

Tujuannya: mencari untung, Komersial.

Zaman Faham Liberalisme: Maksimalisasi keuntungan (profit maximization) merupakan satu-satunya tujuan sebuah perusahaan. Zaman kini:  tujuan perusahaan adalah the stakeholders benefit: manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan: pemilik perusahaan, manajer, karyawan, konsumen, pemerintah, masyarakat sekitar. Tetapi mencari keuntungan tetap prioritas.

Karena yang diincar adalah mencari untung, maka mudah terjadi penyimpangan moral, mudah tergoda untuk mencri jalan pintas. Godaan membawa resiko besar. Penipuan bisa meraih keuntungan sementara waktu tetapi sekaligus bom waktu yang menghancurkan perusahaan. Di sinilah pentingnya etika bisnis, perlunya prilaku etis. Etika tidak menghancurkan bisnis tetapi menguntungkan bisnis. Perusahaan yang memiliki standar etis yang tinggi=Perusahaan yang sukses. Sebaliknya, prkatek-praktek yang tidak etis semakin merugikan perusahaan.

Etika Bisnis Tanggungjawab Siapa?

Etika tidak menjadi urusan satu instansi tertentu. Etika bisnis sangat komplek. Ada tiga faktor yang sangat berperan dalam etika bisnis.

  • Pengaturan oleh sistem ekonomi:

Sistem ini memiliki aturan yang harus ditaati oleh pelaku bisnis/perusahaan. Mentaati aturan adalah syarat untuk mecapai sukses. Tidak berlaku sitem kekeluargaan, bawah tangan, kong kali kong. Bukan saja tidak baik dari segi etis tetapi juga dari segi bisnis karena secara ekonomis tidak efisien.

  • Regulasi Oleh Diri Sendiri: Perlunya mengatur dirinya sendiri dalam bidang moral. Sedapat mungkin pelaku bisnis sendiri harus menjaga agar tidak terjadi masalah-masalah etis. Caranya menyusun Kode etik yang menjamin prilaku etis dalam bisnis. Mengapa Kode Etik diperlukan?
  • Regulasi Oleh Pemerintah: Jika pelaku bisnis tidak mempu mengatur dirinya sendiri dari segi moral, maka pemerintah perlu campur tangan: menyusun undang-undang dan peraturan hukum lainnya.
  • Kode etik dapat memberikan pegangan yang lebih pasti yang stabil terthadap yang baik dan buruk
  • Kodek etik dapat menyajikan pedoman dalam situasi yang meragukan (boleh tidak menerima komisi).
  • Kode etik bukan saja membimbing prilaku karyawan tetapi juga mengontrol (diajak korupsi akan mengatakan, Maaf kebijakan perusahaan tidak mengizinkan hal itu).

Dalam bukunya “The Morality of Law”, Lon Fuller  menyebutkan ada 8 syarat suatu hukum disebut baik:

  1. Undang-undang dan peraturan hukum lain harus bersifat umum, tidak boleh berlaku khusus atau individu tertentu.
  2. Setiap peraturan hukum harus dipublikasikan. Jika hukum/peraturan berbelit-belit dan sering berubah, sulit untuk mengetahui hukum yang berlaku.
  3. Undang-undang dan peraturan tidak boleh berlaku surut. Misalnya, perusahaan tidak boleh dihukum karena mencemari lingkungan karena undang-undang  perlindungan lingkungan belum ada.
  4. Undang-undang harus bisa dimengerti, bahasanya mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit.
  5. Sistem hukum tidak boleh mengandung peraturan yang kontradiktif. Misalnya, di satu pihak ada peraturan bahwa perusahaan tidak boleh mempraktekan diskriminasi ras, jenis kelamin, umur, dll; tetapi di lain pihak perusahaan didesak agar penerimaan karyawan baru diprioritaskan kepada laki-laki.
  6. Hukum harus terjangkau kesanggupan warga negara untuk memenuhinya. Undang-undang yang memerintahkan sesuatu yang tidak bisa dilaksanakan tentu tidak baik sebagai hukum bahkan tidak adil.
  7. Undang-undang harus memiliki stabilitas tertentu sepanjang waktu. Jika peraturan berubah-ubah maka sistem  hukum tidak dapat berfungsi dengan baik. Ini terjadi di negara-negara yang sering berganti pemerintahan karena partai politik kalah atau menang dalam pemilu.
  8. Harus ada kesesuaian antara hukum dan cara melaksanakannya. Ganjaran bagi yang taat hukum dan sanksi bagi yang melanggar. Peraturan yang tidak dilaksanakan dengan konsekuen akan menjatuhkan martabat hukum itu sendiri.

SOAL Asas Hukum Dalam Ekonomi


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

GENTIARAS LAMPUNG

POGRAM STUDI AKUNTASI DAN MANAJEMEN

Tahun 2012

 

S O A L  –  U A S   SUSULAN

                        MATA KULIAH      : Asas Hukum Dalam Ekonomi

                       

Jawablah semua soal dibawah ini dan kirimkan melalui email:  matzo_lib@yahoo.co.id

  1. Mengapa dalam perekonomian bangsa indonersia diperlukan hukum?
  2. Pasal  berapa , isinya apa,  Undang undang nomor berapa , tentang apa , yang mengatur dan mendasari sistem hukum perekonomian yang tertinggi di Indoensia?
  3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan Perusahaan dengan koperasi?
  4. Mengapa dalam dunia usaha memerlukan hukum?, apa tujuannya?
  5. Apa perbedaan sistem hukum liberal dan sistem hukum  Pancasila?
  6. Apa perbedaan antara Perusahaan Swasta dengan BUMN  jelaskan?
  7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Yayasan?, apa tujuan yayasan ?, berilah contohnya?
  8. Mengapa setiap perusahaan harus membayar pajak?, apa fungsi panjak?
  9. Bahwa  dalam penyelenggaraan Negara  harus didasari oleh system hukum nasional yang berdasarkan dari sumber hukum formil dan materiil. Sebutkan dan jelaskan Sumber-sumber hukum formil apa saja?
  10. Jelaskan mengapa dalam mendirikan usaha (perusahaan) harus ijin pemerintah, apa tujuannya?

–       Bacalah dengan benar soal di atas

–       Untuk menjawab soal di atas,bacalah terlebih dahulu, buku, cari informasi buku dan  (artikel, e-book, e-jurnal) di interne.

–       Tidak membaca berarti tidak bisa menjawab?

–       Ikan sepat ikan gabus >>>> semakin cepat semakin bagus..!

 

—SELAMAT MENEGERJAKAN—

Nama : Fidelis Prawindi Sutejo

NPM : 110.111.449

Akuntansi

Semester II

JAWABAN SOAL

  1. 1.        Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat. Mengapa diperlukan hukum dalam ekonomi : karena Indonesia merupakan bagian dari masyarakat global sehingga Indonesia pun tidak terlepas dari hukum, termasuk yang menyangkut ekonomi. Tugas hukum yang utama, khususnya bidang hukum ekonomi, adalah senantiasa menjaga dan mengadakan kaidah-kaidah pengamanan, agar pelaksanaan pembangunan ekonomi tidak akan mengorbankan hak-hak dan kepentingan-kepentingan pihak yang lemah. Hanya dengan cara-cara serupa ini, hukum tetap mempunyai peranan dalam pembangunan ekonomi.

 

  1. 2.        Pasal 33 UUD’ 45 berbunyi :

1.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.

2.Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.

3.Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4.Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5.Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.           

 

Selain Pasal 33, terdapat pula UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

 

  1. 3.        Perbedaan Koperasi dengan Perusahaan :

–     Dilihat Dari Tujuan Pendiriannya

Koperasi didirikan oleh para anggotanya atas dasar kesamaan cita-citanya, serta atas dasar kesamaan hak dan kewajiban para anggota dengan tujuan menyelenggarakan usaha bersama guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota dan masyarakat umumnya. Perusahaan; untuk mengorganisasikan modal dan sumber daya lainnya dalam melakukan usaha tertentu, dengan menekankan pada upaya pengaokasian modal dan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

 

–      Dilihat Dari Keanggotaannya

Koperasi beranggotakan orang-orang yang bergabung dengan menyerahkan sumbangan modal dalam bentuk simpanan pokok; hubungan antara koperasi dengan para anggotanya bersifat langsung.

perusahaan; hubungan antara kegiatan perusahaan dengan para pemilik (pemegang saham) sifatnya tidak langsung dan tidak jelas, karena memang secara konsepsional dan hukum ada pemisahan yang tegas antara fungsi pemilikan dan fungsi manejerial.

 

–     Dilihat Dari Permodalannya

Koperasi melakukan usaha dengan modal awal koperasi yang diperoleh dari simpanan pokok para anggotanya.

Modal awal perusahaan berasal dari penyertaan pertama yang dilakukan oleh para pemiliknya. Jumlah modal perusahaan telah ditetapkan pada saat awal pendiriannya

 

–     Dilihat Dari Pemegang Kekuasaan Tertinggi

Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terletak di tangan rapat anggota, dimana anggota mempunyai hak dan kedudukan yang sama untuk mengemukakan pendapat, perumusan kebijakan, yang dilaksanakan oleh pengurus dan harus dipertanggungjawabkan secara periodik.

Kekuasaan tertinggi pada perusahaan ada ditangan pemilik (pemegang saham). Pemegang saham yang menentukan kebijakan yang dijalankan oleh manajemen perusahaan

 

–     Dilihat Dari Pembagian Keuntungan

Koperasi menggunakan istilah SHU, SHU ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya tertentu. Jasa anggota diukur berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing terhadap pembentukan SHU itu. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi pembelian anggota kepada koperasi selama periode tertentu.

Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan ditentukan berdasarkan jumlah pemilikan saham oleh masing-masing pemegangnya.

 

–     Dilihat Dari Bunga Atas Modal

Mengenai pembatasan bunga atas modal, dilihat secara ekonomis bahwa koperasi semakin kuat modal dan semakin besar kemampuannya dalam meningkatkan usaha serta dapat memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat umumnya.

Sementara dari segi psikologis, bahwa koperasi melibatkan diri dalam usaha dengan harapan dapat bekerjasama dengan para anggota lainnya secara sukarela untuk perbaikan nasib bersama.

 

Sedangkan beban bunga atas modal dalam perusahaan akan mengikuti suku bunga pasar.

Dengan adanya pemisahan antara pemilik dengan manajemen perusahaan maka kemampuan membayar pokok pinjaman dan bunga atas modal adalah ukuran efesiensi dan kemampuan manajerial pengelola perusahaan.

Pembatasan bunga atas modal tidak pernah berlaku karena pemenuhan kebutuhan modal dilakukan melalui pasar uang atau pasar modal.

 

–     Dilihat Dari Manajemen Usahanya

Manajemen usaha koperasi bersifat lebih terbuka karena semua anggota koperasi akan terlibat secara aktif dalam merencanakan kegiatan yang akan dilakukan oleh koperasi.

Manajemen perusahaan cenderung bersifat tertutup karena ada pemisahan antara pemilik saham dengan manajemen.

 

 

–     Dilihat Dari Oreintasi Usahanya

Pendirian koperasi berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan para anggota. Koperasi bisa melakukan perluasan usahanya ke bidang lain tetapi berkaitan dengan usaha utamanya.

 

  1. 4.        Dalam kegiatan dunia usaha, kedudukan hukum menjadi semakin penting dan signifikan. Tidak lagi dipandang hukum hanya menjadi faktor pelengkap dalam suatu kegiatan bisnis di perusahaan, tetapi sebaliknya hukum telah memegang peranan dan menjadi faktor yang sangat penting, sangat dominan dalam suatu manajemen perusahaan modern. Selain itu juga, ada UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN. Disini dapat terlihat bahwa dunia usaha sangat membutuhkan hukum karena terdapat beberapa tujuan yang sangat penting bagi dunia usaha, antara lain : menjaga adanya keadilan, ketertiban, kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Sebagai sarana penggerak pembangunan, sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin serta Sebagai fungsi pengayoman.

 

  1. 5.        Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi. Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada Abad Pencerahan oleh penggagas teori kontrak sosial seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau. Pada zaman sekarang demokrasi konstitusional umumnya dibanding-bandingkan dengan demokrasi langsung atau demokrasi partisipasi. Konstitusi yang dipakai dapat berupa republik (Amerika Serikat, India, Perancis) atau monarki konstitusional (Britania Raya, Spanyol). Demokrasi liberal dipakai oleh negara yang menganut sistem presidensial (Amerika Serikat), sistem parlementer (sistem Westminster: Britania Raya dan Negara-Negara Persemakmuran) atau sistem semipresidensial (Perancis).
    Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
    Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas.

 

  1. 6.        Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.

Manfaat BUMN:

  • Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
  • Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan kerja.
  • Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal kuat.
  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber devisa,baik migas maupun non migas.
  • Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya dipergunakan untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.

Perusahaan Swasta, yaitu perusahaan yang modal seluruhnya dimiliki oleh swasta dan tidak ada campur tangan Pemerintah. Perusahaan swasta ini ada tiga macam, yaitu :

  1. Perusahaan swasta nasional, yaitu perusahaan swasta milik warga Negara Indonesia.
  2. Perusahaan swasta-asing, yaitu perusahaan swasta milik warga Negara asing.
  3. Perusahaan swasta campuran (joint-venture), yaitu perusahaan swasta milik warga negara Indonesia dan warga negara asing.
  4. 7.        Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

Contoh yayasan adalah Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia

 

  1. 8.        Karena sudah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKANbahwa semua wajib pajak harus membayar pajak termasuk dalam PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25 dan PPh 26

Fungsi pajak :

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

  • Fungsi anggaran (budgetair)

Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

  • Fungsi mengatur (regulerend)

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

  • Fungsi stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

  • Fungsi redistribusi pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

  1. 9.        Sumber hukum formal adalah sumber hukum dari mana secara langsung dapat dibentuk hukum yang akan mengikat masyarakatnya. Dinamai dengan sumber hukum formal karena semata-mata mengingat cara untuk mana timbul hukum positif, dan bentuk dalam mana timbul hukum positif, dengan tidak lagi mempersoalkan asal-usul dari isi aturan-aturan hukum tersebut. Sumber-sumber hukum formal membentuk pandangan-pandangan hukum menjadi aturan-aturan hukum, membentuk hukum sebagai kekuasaan yang mengikat. Jadi sumber hukum formal ini merupakan sebab dari berlakunya aturan-aturan hukum. Yang termasuk Sumber-sumber Hukum Formal adalah :

1.Undang-undang :

Undang-undang di sini identik dengan hukum tertutlis (ius scripta) sebagai lawan dari hukum yang tidak tertulis (ius non scripta). Pengertian hukum tertulis sama sekali tidak dilihat dari wujudnya yang ditulis dengan alat tulis. Istilah tertulis di sini dimaksudkan sebagai dirumuskan secara tertulis oleh pembentukan hukum khusus (speciali rechtsvormende organen).

Undang-undang dapat dibedakan atas :

  • Undang-undang dalam arti formal, yaitu keputusan penguasa yang dilihat dari bentuk dan cara terjadinya sehingga disebut undang-undang. Jadi undang-undang dalam arti formal tidak lain merupakan ketetapan penguasa yang memperoleh sebutan undang-undang karena cara pembentukannya.
  • Undang-undang dalam arti materiil, yaitu keputusan atau ketetapan penguasa, yang dilihat dari isinya dinamai undang-undang dan mengikat setiap orang secara umum.

2.Kebiasaan

Dasarnya : Pasal 27 Undang-undang No. 14 tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman di Indonesia mengatur bahwa: hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
Dalam penjelasan otentik pasal di atas dikemukakan bahwa dalam masyarakat yang masih mengenal hukum yang tidak tertulis serta berada dalam masa pergolakan dan peralihan, hakim merupakan perumus dan penggali nilai-nilai hukum yang hidup di kalangan rakyat. Untuk itu ia harusterjun ke tengah-tengah masyarakatnya untuk mengenal, merasakan dan mampu menyelami perasaan hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Dengan demikian hakim dapat memberikan putusan yang sesuai dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat.

3.raktat atau Perjanjian Internasional

Perjanjian Internasional atau traktat juga merupakan salah satu sumber hukum dalam arti formal. Dikatakan demikian oleh karena treaty itu harus memenuhi persyaratan formal tertentu agar dapat diterima sebagai treaty atau perjanjian internasional.
Dasar hukum treaty: Pasal 11 ayat (1 & 2) UUD 1945 yang berisi :

  1.                                            I.         Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain;
  2.                                         II.         Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luasdan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan Negara, dan /atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan DPR.

 

4.Yurisprudensi

Pengertian yurisprudensi di Negara-negara yang hukumnya Common Law (Inggris atau Amerika) sedikit lebih luas, di mana yurisprudensi berarti ilmu hukum. Sedangkan pengertian yurisprudensi di Negara-negara Eropa Kontinental (termasuk Indonesia) hanya berarti putusan pengadilan. Adapun yurisprudensi yang kita maksudkan dengan putusan pengadilan, di Negara Anglo Saxon dinamakan preseden. Sudikno mengartikan yurisprudensi sebagai peradilan pada umumnya, yaitu pelaksanaan hukum dalam hal konkret terhadap tuntutan hak yang dijalankan oleh suatu badan yang berdiri sendiri dan diadakan oleh suatu Negara serta bebas dari pengaruh apa atau siapa pundengan cara memberikan putusan yang bersifat mengikat dan berwibawa. Walaupun demikian, Sudikno menerima bahwa di samping itu yurisprudensi dapat pula berarti ajaran hukum atau doktrin yang dimuat dalam putusan. Juga yurisprudensi dapat berarti putusan pengadilan.

5.Doktrin

Doktrin adalah pendapat pakar senior yang biasanya merupakan sumber hukum, terutama pandangan hakim selalu berpedoman pada pakar tersebut. Doktrin bukan hanya berlaku dalam pergaulan hukum nasional, melainkan juga dalam pergaulan hukum internasional, bahkan doktrin merupakan sumber hukum yang paling penting.
Begitu pula bagi penerapan hukum Islam di Indonesia, khususnya dalam perkara perceraian dan kewarisan, doktrin malah merupakan sumber hukum utama, yaitu pendapat pakar-pakar fiqh seperti Syafii, Hambali, Malik dan sebagainya.

  1. 10.    Karena Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris ) yang telah disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Dan itu semua sudah ditetapkan dalam Perundang-undangan dan diatur pemerintah.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan sarana perlindungan hukum, sarana promosi, Bukti kepatuhan terhadap aturan hukum, Mempermudah mendapatkan suatu proyek, dan Mempermudah pengembangan usaha.

Jurnal Khusus


 

7

 

 

 

 

7.1.      Jurnal Khusus

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu

Bila dalam jurnal umum semua transaksi dicatat ke dalam satu jurnal, lain halnya dengan jurnal khusus, transaksi yang terjadi dapat dikelompokkan dan dicatat kebeberapa buku (jurnal), sehingga memungkinkan adanya pembagian tugas pencatatan kepada beberapa orang.

Jurnal khusus akan lebih baik digunakan apabila jumlah transaksi yang terjadi jumlahnya relatif cukup banyak, sehingga akan lebih efisien menggunakan jurnal khusus dibanding dengan menggunakan jurnal umum, begitu juga saat melakukan pemindahan ke buku besar, dengan menggunakan jurnal khusus pemindahan bisa dilakukan sekaligus selama satu periode (biasanya dalam bulanan)

 

7.1.1.    Macam-macam Jurnal Khusus

Jurnal Khusus terdiri dari :

1.        Buku Penerimaan Kas (cash receipt journal)

          Digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas, antara lain :

  1. Investasi / penanaman modal berupa uang tunai
  2. Hasil penjualan barang / jasa secara tunai
  3. Hasil penagihan dari debitur
  4. Hasil pendapatan lain-lain berupa uang tunai

 

2.        Buku Pengeluaran Kas (cash payment journal)

          Digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas, antara lain :

  1. Pengambilan prive pembayaran deviden
  2. Pembelian barang secara tunai
  3. Pembayaran kewajiban kepada kreditur
  4. Pembayaran macam-macam biaya

3.        Buku Penjualan (sales journal)

          Digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang secara kredit

4.        Buku Pembelian (purchases journal)

          Digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang secara kredit

*          Buku Memorial / Jurnal Umum

Selain itu Jurnal Umum atau Buku Memorial tetap digunakan untuk mencatat beberapa transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam jurnal khusus di atas, seperti antara lain :

  1. Adanya retur penjualan dan retur pembelian secara kredit
  2. Adanya penerimaan dan penyerahan promes
  3. Digunakan untuk membuat ayat jurnal penyesuaian, penutup dan pembalik, dll.

 

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh untuk masing-masing buku seperti di bawah ini :

1.        Contoh Transaksi Penerimaan Kas :

Des     02  Tuan Aryo pemilik PD Aryojaya menginvestasikan uang tunai Rp 5.000.000,00

05   Dijual barang dagang secara tunai sebesar Rp 750.000,00

18  Diterima tunai dari debitur Tn. Budi di Telukbetung atas faktur 9 hari yang lalu. Jumlah dalam faktur Rp 600.000,00 denga syarat pembayaran 2/10, n/30.

26   Dijual perlengkapan secara tunai Rp 100.000,00, harga pokoknya Rp 80.000,00

29     Dijual barang dagang sebesar Rp 1.300.000,00, diterima tunai Rp 300.000,00 sisanya dengan termijn 2/10, n/30

 

Buku Penirmaan Kas

TGL

KETERANGAN

Ref

K R E D I T

D E B E T

SERBA/I

PIUTANG

PENJUALAN

POT PENJ

K A S

Des

02

 

Modal Aryo

 

Rp

5.000.000

Rp

Rp

Rp

Rp

5.000.000

05

Penjualan

 

750.000

750.000

18

Tn. Budi,Telukbetung

 

600.000

12.000

588.000

26

Perlengkapan

Laba penj perlengk

 

80.000

20.000

100.000

29

Penjualan

 

300.000

300.000

 

Jumlah

 

5.100.000

600.000

1.050.000

12.000

6.738.000

 

2. Contoh Transaksi Pengeluaran Kas :

  Des          03  Dibeli barang dagang per kas sebesar Rp 1.500.000,00

08   Dibayar sewa gedung sebesar Rp 200.000,00

20   Dibayar utang Rp 500.000,00 kpd Tk Sabar dengan mendapat potongan tunai 2%

21   Dibeli perlengkapan toko sebesar Rp 50.000,00 per kas dan pada saat yang sama

pemilik mengambil uang tunai untuk pribadi sebesar Rp 100.000,00

22   Dibeli barang dagang dari PD Terang Indah di Tanjungkarang sebesar Rp 800.000,00 dibayar tunai Rp 200.000,00 dan sisanya per 30 hari

 

 

 

 

 

Buku Pengeluaran Kas

TGL

KETERANGAN

Ref

D E B E T

K R E D I T

SERBA/I

UTANG

PEMBELIAN

Pot Pem

K A S

Des

03

 

Pembelian

 

Rp

Rp

Rp

1.500.000

Rp

Rp

1.500.000

08

Beban sewa

 

200.000

200.000

20

Tk. Sabar,Tanjkarang

 

500.000

10.000

490.000

21

Perlengkapan toko

Prive Tn. Aryo

 

100.000

50.000

100.000

50.000

22

Pembelian

 

200.000

200.000

 

Jumlah

 

350.000

500.000

1.700.000

10.000

2.540.000

3. Contoh Transaksi Pembelian Barang Secara Kredit :

            Des 13. Dibeli barang dagang Rp 700.000,00 per 30 hari dari Toko Sabar, Tanjkarang

                17.  Dibeli barang dagang Rp 1.600.000,00 dan inventaris Rp 400.000,00 per 30 hari dari PT  Deka

  1. Dibeli perlengkapan Rp 600.000,00 secara kredit dari Toko Jaya di Metro
  2. Dibeli barang dagang dari Toko Sabar di Tanjungkarang sebesar Rp 800.000,00 dibayar tunai Rp 200.000,00 sisanya dengan termijn 2/10, n/30

 

BUKU PEMBELIAN

TGL

Keterangan

REF

UTANG USAHA

PEMBELIAN

SERBA-SERBI (DEBET)

KREDIT

DEBET

NAMA PERK

REF

JUMLAH

Des

 

 

Rp

Rp

 

Rp

13

Toko Sabar, Tk

 

700.000

700.000

 

17

PT Deka

 

2.000.000

1.600.000

Inventaris

 

400.000

19

Toko Jaya, Metro

 

600.000

Perlengkapan

 

600.000

22

Toko Sabar, TK

 

600.000

600.000

 

 

Jumlah

 

3.900.000

2.900.000

 

1.000.000

 

 

4. Contoh Transaksi Penjualan Barang Secara Kredit :

 

Des  04  Dijual barang dagang kepada Tuan Alan di Telukbetung secara kredit Rp 700.000,00   (faktur no. 120)

09   Dijual barang dagang dengan termijn 2/10 n/30 sebesar Rp 600.000,00 kepada Tuan Budi di Telukbetung.

12  Dijual sebuah barang dagang Rp 700.000,00 dan perlengkapan Rp 300.000,00 secara kredit kepada Tuan Adi di Tanjungkarang (faktur no. 122).

29   Dijual barang dagang sebesar Rp 1.300.000,00 kepada Tuan Budi di Telukbetung, atas penjualan ini diterima tunai Rp 300.000,00 sisanya per 30 hari (faktur no. 123)

 

BUKU PENJUALAN

TGL

NO

FAK

Keterangan

REF

PIUTANG USAHA

PENJUALAN

SERBA-SERBI (KREDIT)

DEBET

KREDIT

NAMA PERK

I.                                REF

JUMLAH

Des

 

 

 

Rp

Rp

 

 

Rp

04

120

Tn. Alan, TB

 

700.000

700.000

 

09

121

Tn. Budi, TB

 

600.000

600.000

 

12

122

Tn. Adi, TK

 

1.000.000

700.000

Perlengkapan

 

300.000

29

123

Tn. Budi, TB

 

1.000.000

1.000.000

 

 

 

Jumlah

 

3.300.000

3.000.000

 

300.000

 

 

8.1.1.       Buku Besar

 

Pada dasarnya sama dengan buku besar yang dimaksud dalam jurnal umum, hanya saja   ada perbedaan dalam memindahkan dari jurnal khusus ke buku besar, seperti :

 

1.  Posting dilakukan perjumlah akhir bulan dengan menggunakan tanggal akhir bulan, kecuali untuk perkiraan yang masuk ke kolom serba-serbi menggunakan tanggal terjadinya transaksi.

  1. Setelah dilakukan posting menuliskan nomor perkiraan di Buku Jurnal sebagai bukti telah dilakukan pemindahan ke Buku Besar.

 

Cara memindahkan ke Buku Besar :

Contoh diambil dari Buku Penerimaan Kas

 

 

 

 

Buku Penirmaan Kas

TGL

KETERANGAN

REF

K R E D I T

D E B E T

SERBA/I

PIUTANG

PENJUAL

Pot.Penj

K A S

Des

02

 

Modal Aryo

 

Rp

5.000.000

Rp

Rp

Rp

Rp

5.000.000

05

Penjualan

 

750.000

750.000

18

Tn. Budi, T.Btg

 

600.000

12.000

588.000

26

Perlengkapan

Laba penj perlkp

 

80.000

20.000

100.000

29

Penjualan

 

300.000

300.000

 

Jumlah

 

5.100.000

600.000

1.050.000

12.000

6.738.000

                                                                    (112)                             (412)          (111)

 

BUKU BESAR

 

 Piutang                              112         Pot. Penjualan                  412            K a s                                   111

 

 31 Des   Rp 600.000

 

 31 Des   Rp 12.000

 

 

31 Des  Rp 6.738.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Modal Aryo                         311          Perlengkapan                  114            Laba Penj. Perlengkapan        711

 

 

 02 Des   Rp 5.000.000

 

 

26 Des     Rp 80.000

 

 

26 Des         Rp 20.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.2.      Buku Besar Pembantu

Buku Besar Pembantu adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat secara terperinci tentang informasi yang terdapat di buku besar.

 

8.2.1. Buku Besar Pembantu Piutang (account receivable subsidiary ledger)

Buku Besar Pembantu Piutang adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat secara terperinci tentang PIUTANG perusahaan kepada masing-masing debitur / langganan.

Format Buku Besar Pembantu Piutang :

 

Nama           :

Alamat          :

 

TGL

KETERANGAN

REF

DEBIT

KREDIT

D/K

SALDO

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan :            1.    Banyaknya buku besar pembantu piutang yang dibuka disesuaikan dengan

                             banyakanya nama debitur yang ada (lihat buku penjualan).

                      2.    Data dapat diperoleh dari :

–          Buku Penjualan

–          Buku Penerimaan Kas

–          Buku Memorial (bila ada)

Contoh :

Data diambil dari PD Aryojaya di atas, maka buku besar pembantu piutang yang diperlukan ada 3, yaitu atas nama Tn. Alan di Telukbetung, Tn. Budi di Telukbetung, dan Tn. Adi di Tanjungkarang.

Untuk lebih jelasnya perhatikan buku besar pembantu piutang di bawah ini :

 

Nama           :  Tuan Budi

Alamat          :  Telukbetung

 

TGL

KETERANGAN

REF

DEBIT

KREDIT

D/K

SALDO

Des

 

 

Rp

Rp

 

Rp

09

Buku penjualan

 

600.000,00

D

600.000,00

18

Buku penerimaan kas

 

600.000,00

D

0,00

29

Buku penjualan

 

1.000.000,00

D

1.000.000,00

Keterangan :

1.  Untuk buku besar pembantu piutang lainnya (Tn. Alan dan Tn. Adi) silakan anda teruskan sebagai   bahan latihan.

2.   Setelah semua nama-nama debitur dibuatkan buku besar pembantunya, maka selanjutnya saldo piutang dari masing-masing debitur dibuatkan ikhtisarnya yang disebut Daftar Saldo Piutang.

 

Dari contoh buku besar pembantu piutang PD Aryojaya, maka Daftar Saldo Piutangnya sbb :

 

PD ARYOJAYA

 DAFTAR SALDO PIUTANG

  PER 31 DESEMBER 1999

 

NO

NAMA DEBITUR

SALDO

1

Tn. Budi, Telukbetung

Rp 1.000.000,00

2

Tn. Alan, Telukbetung

Rp   700.000,00

3

Tn. Adi, Tanjungkarang

Rp 1.000.000,00

 

Jumlah

Rp 2.700.000,00

 

8.2.2. Buku Besar Pembantu Utang

(account payable subsidiary ledger)

Buku Besar Pembantu Utang adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat secara terperinci tentang UTANG perusahaan kepada masing-masing kreditur.

Format Buku Besar Pembantu Piutang

 

Nama           :

Alamat          :

 

TGL

KETERANGAN

REF

DEBIT

KREDIT

D/K

SALDO

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan :            1.    Banyaknya buku besar pembantu utang yang dibuka disesuaikan dengan

                             banyakanya nama kreditur yang ada (lihat buku pembelian).

                      2.    Data dapat diperoleh dari :

–          Buku Pembelian

–          Buku Pengeluaran Kas

–    Buku Memorial (bila ada)

Contoh :

Data diambil dari PD Aryojaya di atas, maka buku besar pembantu utang yang diperlukan ada 3, yaitu atas nama Tk. Sabar di tanjungkarang, PT Dekai, dan Toko Jaya  di Metro

Untuk lebih jelasnya perhatikan buku besar pembantu utang di bawah ini :

 

Nama           :  Toko Sabar

Alamat          :  Tanjungkarang

 

TGL

KETERANGAN

REF

DEBIT

KREDIT

D/K

SALDO

Des

 

 

Rp

Rp

 

Rp

13

Buku Pembelian

 

700.000,00

K

600.000,00

20

Buku pengeluar kas

 

500.000,00

K

200.000,00

22

Buku pembelian

 

600.000,00

K

800.000,00

Keterangan :

1.       Untuk buku besar pembantu utang lainnya (PT Deka dan Toko Jaya) silakan anda teruskan sebagai bahan latihan.

2.       Setelah semua nama-nama kreditur dibuatkan buku besar pembantunya, maka selanjutnya saldo utang dari masing-masing kreditur dibuatkan ikhtisarnya yang disebut Daftar Saldo Utang.

 

Dari contoh buku besar pembantu utang PD Aryojaya, maka Daftar Saldo Utangnya sbb :

 

PD ARYOJAYA

DAFTAR SALDO UTANG

 PER 31 DESEMBER 1999

 

NO

NAMA KREDITUR

SALDO

1

Tn. Sabar, Tanjungkarang

Rp.    800.000,00

2

 PT Deka

Rp. 2.000.000,00

3

Toko Jaya Metro

Rp.   600.000,00

 

Jumlah

Rp 3.400.000,00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SOAL-SOAL LATIHAN / TUGAS

 

 

Soal  1

 

Catatlah transaksi-transaksi di bawah ini ke dalam SPECIAL JOURNAL :

Buku Pembelian, Buku Penjualan, Buku Penerimaan Kas, Buku Pengeluaran Kas, dan Buku Memorial (Jurnal Umum)

 

Transaksi-transaksi selama bulan Januari 2004 adalah sbb :

Jan   2    Diterima  uang tunai penagihan dari toko MERBABU MEDIKA sebesar Rp 100.000,00

Jan   3    Diterima pendapatan sewa sebesar Rp 300.000,00

Jan   4    Dijual barang dagang pada toko MEDIKA sejumlah Rp 500.000,00 dengan syarat 2/10 n/30

Jan   9    Penjualan tunai menurut mesin kas (cash register) untuk periode 4 – 9 Januari 2004    Rp    100.000

Jan  11   Dibeli barang dagang dari PT MERDEKA sejumlah Rp 750.000,00 dengan syarat 3/10 n./30

Jan  12   Dibayar utang kepada PT HUTAMA sebesar Rp 150.000,00 (Ceck No. 1798)

Jan  13   Diterima uang penagihan dari TOKO AGUNG sebesar Rp 200.000,00

Jan  14   Diterima uang penagihan dari TOKO MEDIKA atas faktur tanggal 4 Januari 2004

Jan  15   Dibayar beban listrik & telephone Rp 56.000,00

Jan  16   Penjualan tunai periode 11 sampai dengan 16 Januari 2004 sejumlah Rp 135.000,00

Jan  16   Dibeli barang dagangan dari SINDAH & Co secara tunai sebesar Rp 250.000,00

Jan  18   Dijual pada  TOKO AGUNG barang dagang sejumlah Rp 500.000,00 dengan syarat   2/20 n/30

Jan  19   Dibayar utang kepada PT MERDEKA pembelian tanggal 11 Januari 2004

Jan  20   Dibayar utang kepada PT DUTA ANGKASA sebesar Rp 100.000,00

Jan  21   Dijual kepada PT AGUNG barang dagang sejumlah Rp 500.000,00  dengan syarat 2/10 n/30

Jan  22   Dibeli barang dagang kepada PT MERDEKA sejumlah Rp 600.000,00 dengan syarat 3/10 n/30

Jan  23   Penjualan tunai dari tanggal 18 – 23 Januari berjumlah Rp 150.000,00

Jan  25   Mengeluarkan nota debit sebesar Rp 62.750,00 kepada PT MERDEKA untuk barang dagang yang

              dibeli pada atanggal 22 Januari 2004 karena barangnya telah rusak

Jan  26   Dijual barang kepada TOKO MERBABU sebesar Rp 450.000,00 dengan syarat 2/10 n/30

Jan  27   Dijual kepada TOKO AGUNG barang dagang sebesar Rp 350.000,00 dengan syarat 2/10 n/30

Jan  28   Mengeluarkan nota kredit sebesar Rp 50.000,00 kepada TOKO AGUNG untuk penjualan  yang

             dilakukan pada tanggal 21 Januari 2004 oleh karena barangnya rusak.

Jan  29   Diterima uang penagihan dari TOKO AGUNG untuk penjualan yang dilakukan pada tanggal 18

              Januari 2004

Jan  30   Diterima uang penagihan dari TOKO AGUNG untuk penjualan yang dilakukan 21 Januari

Jan  30   Dibayar gaji karyawan bulan Januari 2004 sebesar Rp 850.000,00

Jan  30   Penjualan tunai periode 25 – 30 Januari 2004 berjumlah Rp 145.000,00

Jan  31   Dibeli perlengkapan toko kepada TOKO ABC sebesar Rp 75.000,00 secara kredit

 

 

 

Soal  2.

 

Di bawah ini adalah JURNAL KHUSUS yg diperoleh dari PT MAWAR INDAH untuk bulan Juni 2005

 

 

 

 

  1. a.      Buku Penerimaan Kas

 

 

TGL

 

KETERANGAN

SERBA/I

PENJUALAN

PIUTANG

DAGANG

Pot.Penj-

ualan

KAS

KREDIT

KREDIT

KREDIT

DEBET

DEBET

JUN

1

8

9

10

15

20

 

Barang Dagang

Tuan Ismail

Penjualan

Pendapatan bunga

Tn Alex

Tuan Ismail

Rp

20.000,00

Rp

750.000,00

1.150.000,00

Rp

100.000,00

120.000,00

150.000,00

Rp

5.000,00

12.000,00

Rp

750.000,00

95.000,00

1.150.000,00

20.000,00

108.000,00

150.000,00

Jumlah

20.000,00

1.900.000,00

370.000,00

17.000,00

2.273.000,00

 

  1. b.      Buku Penjualan

 

TGL

KETERANGAN

REF

PIUTANG

PENJUALAN

DEBET

KREDIT

JUN

2

5

7

 

Tn. Ismail

Tn. Alex

Tn. Ismail

Jumlah

 

 

 

 

Rp

100.000,00

180.000,00

300.000,00

Rp

100.000,00

180.000,00

300.000,00

580.000,00

580.000,00

 

  1. c.       Buku Pengeluaran Kas

 

TGL

Keterangan

SERBA/I

Pembelian

UTANG DAGANG

POT. PEM-BELIAN

KAS

DEBET

DEBET

DEBET

KREDIT

KREDIT

JUN

3

4

14

17

18

25

30

 

Beban sewa

Barang dagang

PT ABC

TOKO ADIL

Perlengkapan

PT ABC

Beban gaji

Jumlah

Rp

75.000,00

80.000,00

240.000,00

Rp

450.000,00

500.000,00

Rp

350.000,00

50.000,00

200.000,00

Rp

35.000,00

10.000,00

Rp

75.000,00

450.000,00

315.000,00

50.000,00

580.000,00

190.000,00

240.000,00

395.000,00

950.000,00

600.000,00

45.000,00

1.900.000,00

 

  1. d.      Buku Pembelian

 

TGL

KETERANGAN

UTANG

PEMBELIA

SERBA-SERBI (D)

KREDIT

DEBET

PERKIRAAN

JUMLAH

JUN

4

6

16

28

 

PT ABC

TOKO ADIL

PT ABC

PD MAKMUR

Jumlah

Rp

350.000,00

50.000,00

300.000,00

220.000,00

Rp

350.000,00

200.000,00

220.000,00

 

 

Perlengkapan

 Peralatan

Rp

50.000,00

100.000,00

920.000,00

770.000,00

150.000,00

 

 

  1. e.       Buku Memorial (Jurnal Umum)

TGL

PERKIRAAN DAN KETERANGAN

REF

DEBET

KREDIT

JUN

6

 

 

29

 

Retur penjualan

       Piutang dagang

(Tn. Alex)

Utang dagang

       Retur pembelian

(PD MAKMUR)

jumlah

 

 

Rp 10.000,00

 

Rp 20.000,00

 

 

 Rp 10.000,00

 

  Rp 20.000,00

Rp. 30.000,00

Rp. 30.000,00

 

Buku besar dan saldo awal per 1 Juni 2003 dari PT MAWAR INDAH sbb :

NO        NAMA PERKIRAAN                DEBET                                    KREDIT

101        K a s                                      Rp 5.000.000,00                                 –          

102        Piutang dagang                                 –

103        Perlengkapan                                    Rp      70.000,00                                 –

121        Peralatan                               Rp      50.000,00                                 –

201        Utang dagang                                   –                                               –

301        Modal saham                                                –                                   Rp   5.120.000,00

401        Penjualan                                          –                                               –

402        Potongan penjualan                          –                                               –

403        Retur penjualan                                 –                                               –

501        Pembelian                                         –                                               –

502        Potongan pembelian                         –                                               –

503        Retur pembelian                                –                                               –

601        Beban sewa                                       –                                               –

602        Beban gaji                                         –                                               –

 

DIMINTA   :  A.  Buku besar

  1. Neraca Saldo per 30 Juni 1996
  2. Buku Besar Pembantu Piutang & Daftar Saldo Piutang
  3. Buku Besar Pembantu Utang & Daftar Saldo Utang

 

Soal 3 (UNAS) :

Catatlah transaksi di bawah ini dalam JURNAL PEMBELIAN dan JURNAL PENJUALAN.

Buat pula posting baik ke buku besar maupun ke buku tambahan “PIUTANG” dan “UTANG”

Kemudian susun daftar saldo dari masing-masing buku tambahan.

JURNAL PENJUALAN :  Hal.4, dengan lajur-lajur; tanggal, No. Faktur, Perkiraan yang harus didebet, Referensi, Jumlah (Piutang : debet, Penjualan : kredit)

JURNAL PEMBELIAN :  Hal.3, dengan lajur-lajur; tanggal, Perkiraan yang harus dikredit, Referensi, Jumlah (Pembelian : debet, Utang : kredit)    

 

Baik buku besar umum (general ledger) maupun buku tambahan (subsidiary ledger) gunakan perkiraan saldo tunggal (perkiraan tiga kolom).

 

Transaksi-transaksi bulan April, khususnya pembelian dan penjualan barang dagangan adalah sbb :

3 April    Dibeli dengan kredit barang dagang  sebesar Rp 7.500.000,00 dari TOKO HAN’S JAKARTA   syarat pembayaran 2/10 n/30.

5 April    Dijual barang dagang kapada SUTINO, JAKARTA seharga Rp 11.250.000,00 dengan   syarat  pembayaran 2/10 n/30 faktur No. 101

7 April    Dijual dengankredit barang dagangan kepada BUDIONO, BOGOR seharga Rp 17.500.000,00  faktur No.102.

10 April  Dibeli dengan kredit barang dagangan dari TOKO MATAHARI JAKARTA seharga

               Rp 21.000.000,00

14 April           Dibeli dengan kredit dari fa. HANDOKO JAKARTA barang dagangan Rp 8.750.000,00

18 April  Dijual dengan kredit kepada HARYADI JAKARTA barang dagangan seharga Rp   12.000.000,00 faktur No. 103

21 April  Dibeli dengan kredit dari TOKO HAN’S JAKARTA barang dagangan Rp 18.750.000,00

23 April  Dijual dengan kredit kepada BUDION, BOGOR seharga Rp 13.000.000,00 faktur no. 104

26 April  Dibeli dengan kredit dari KARYANTO, JAKARTA seharga Rp 9.000.000,00

28 April           Dijual dengan kredit barang dagangan kepada HARYADI, JAKARTA seharga Rp 11.000.000 faktur no. 105

29 April  Dibeli dengan kredit barang dagangan dari TOKO MATAHARI JAKARTA seharga

               Rp 11.500.000,00

Catatan :   Tanda-tanda posting ditulis simbul untuk : Pembelian     = B dan Penjualan       = J

Soal  4.

  1. Jumlah  utang pada :

–  Buku pembelian sebesar                                                Rp 800.000,00

–  Buku pengeluaran kas sebesar                                      Rp 600.000,00

–  Retur pembelian kredit di jurnal umum sebesar            Rp   50.000,00

–  Saldo awal sebesar                                                        Rp 300.000,00

 

DIMINTA :  Hitung saldo UTANG pada akhir tahun ?

 

  1. Dalam buku penjualan, jumlah piutang sebesar Rp 2.400.000,00 dan dalam buku penerimaan kas jumlah piutang sebesar Rp 1.600.000,00 serta retur penjualan kredit di jurnal umum sebesar Rp 100.000,00

       DIMINTA :  Hitung saldo PIUTANG awal bila diketahui saldo piutang akhir sebesar Rp 700.000,00

 

  1. Dalam buku besar KAS diketahui saldo awal Rp 1.800.000,00 dan saldo akhir Rp 4.300.000,00 dalam buku pengeluaran kas diketahui jumlah kas sebesar Rp 5.500.000,00

DIMINTA :  Hitung jumlah KAS yang diterima selama tahun berjalan ?

 

  1. Jurnal PEMBELIAN pada :

–  Buku pembelian sebesar                        Rp  7.000.000,00

–  Buku pengeluaran kas                           Rp  5.000.000,00

Data lain diketahui :

–  Nota debit selama tahun ini berjumlah Rp 500.000,00

 –  Potongan pembelian yang diperoleh dari buku pengeluaran kas Rp 200.000,00

 DIMINTA :  Hitung jumlah pembelian bersih ?

 

 

 

Pengertian Umum Globalisasi


Nama               : Fidelis Prawindi Sutejo

NPM               : 110.111.449

Mata Kuliah    : Bahasa Indonesia

 

GLOBALISASI

Pengertian Umum Globalisasi

Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.

Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan dan belum dapat di pastikan secara umum. Karena sampai sekarang perdebatan mengenai globalisasi belum menemui satu titik terang, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.

Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya. Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia. Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.

 

Pengaruh Globalisasi

Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi. Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik, dan arena budaya.

Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.

Dari sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak rakyat.

Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.

 

Dampak Negatif Globalisasi

Ada sebagian yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin kuat  untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru atau kita bisa mengatikan kesatuan ko-eksistensi yang nantinya akan menghapus batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Pengertian ini didukung oleh pihak yang mendukung terjadinya sebuah evolusi sosial ekonomi dan budaya. Dari beberapa bayangan tentang pengertian globalisasi diatas, maka disini akan coba ditarik suatu kesimpulan dari pengertian globalisasi. Globalisasi adalah era dimana baik budaya, barang dan laini-lain, secara global memasuki seluruh sekat-sekat geografis dan menyebar ke seluruh sendi-sendi masyarakat sedunia.

 

 

 

Adapun dampak negatif globalisasi, adalah sebagai berikut:

  • Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
  • Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
  • Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
  • Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
  • Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

 

Globalisasi adalah meningkatnya saling keterkaitan di antara berbagai belahan dunia melalui terciptanya proses ekonomi, lingkungan, politik, dan perubahan kebudayaan. Globalisasi merupakan salah satu hal yang harus dihadapi  oleh berbagai bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan menutupi diri dari pergaulan internasional, karena antara negara satu dan negara lainnya pasti terjadi saling ketergantungan.

 

Adapun peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang meningkatkan proses globalisasi antara lain:

  1. Ekspansi negara-negara Eropa ke belahan dunia lain.
  2. Munculnya kolonialisme dan imperialisme.
  3. Revolusi industri yang dapat mendorong pencarian barang hasil produksi.
  4. Pertumbuhan kapitalisme, yaitu sistem dan paham ekonomi yang modalnya  bersumber dari modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.
  5. Meningkatnya telekomunikasi dan transportasi berkat ditemukannya telepon genggam dan pesawat jet pasca Perang Dunia II.

Faktor-faktor pendorong globalisasi antara lain:

  1. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Diterapkannya perdagangan bebas.
  3. Liberalisasi keuangan internasional.
  4. Meningkatnya hubungan antar negara.

Tujuan globalisasi ada tiga macam, yaitu:

  1. Mempercepat penyebaran informasi.
  2. Mempermudah setiap orang memenuhi kebutuhan hidup.
  3. Memberi kenyamanan dalam beraktifitas.

Globalisasi memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia, yaitu kita dapat mengambil manfaat dari globalisasi dan menerapkannya di Indonesia. Manfaat globalisasi antara lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempermudah arus modal dari negara lain, dan meningkatkan perdagangan internasional.

Globalisasi memiliki nilai-nilai positif namun juga memiliki nilai-nilai negatif. Untuk menyaring nilai-nilai negatif maka kita harus berpedoman pada nilai-nilai Pancasila, karena nilai-nilai Pancasila sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia. Jika kita mengambil nilai-nilai negatif globalisasi, maka yang akan terjadi adalah kaburnya jati diri bangsa Indonesia dan masuknya kebiasaan-kebiasaan yang buruk.

PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Nama              : Fidelis Prawindi Sutejo

NPM               : 110.111.449 (Akuntansi)

 

 

PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

 

Investasi di dalam pengembangan sumber daya manusia, merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif dari manusia. Dengan sumber daya manusia yang baik, organisasi bisnis akan memiliki kekuatan kompetitif dan akan menjadi lebih sulit untuk ditiru, sehingga sumber-sumber keberhasilan kompetitif tradisional seperti teknologi proses produksi, proteksi pasar, akses terhadap sumber keuangan dan skala ekonomi seharusnya menjadi lebih berdaya guna.

Di dalam mengorganisasikan sumber daya manusia, manajemen organisasi akan menghadapi 5 tantangan, yaitu asumsi yang keliru tentang sumber daya manusia, permasalahan manajemen, sumber daya manusia ditingkat korporat, kaitannya dengan prestasi dan komitmen para pekerja. Banyak konsep teori manajemen sumber daya manusia yang bertentangan di lapangan dan permasalahan fleksibilitas strategi untuk mengembangkan sumber daya manusia. Manajemen organisasi harus fleksibel dalam menerima gagasan-gagasan baru, meskipun saat ini kurang sesuai dan dapat melakukan beberapa reformasi secara fundamental terhadap praktik serta kebijakan konvensional.

Kita semua telah mengetahui pentingnya melakukan investasi pada peralatan kapital untuk tetap kompetitif dan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi. Membiarkan pabrik dan mesin-mesin menjadi usang  merupakan malapetaka bagi perusahaan atau industri. Tetapi, perangkat kapital tidak dapat beroperasi secara efisien bila para operator tidak kapabel dan terampil. Ini semakin penting untuk ditekankan, bila kita menyadari bahwa perubahan teknologi terjadi sangat cepat, menyebabkan mesin cepat usang.