Ciri-Ciri Remaja di Era Digital (2)


 

 

 

 

Remaja sekarang memang sudah jauh berbeda dengan remaja dulu. Saat ini informasi apapun begitu mudah dicari. Hal ini sangat mempengaruhi karakter remaja. Informasi akan mempengaruhi pikiran dan keyakinan. Akhirnya perbuatan dan penampilan remaja pun akan ikut terpengaruh.

Ciri remaja di era digital yang kedua adalah punya pemikiran terbuka dan bicara blak-blakan. Remaja sekarang lebih terbuka pikirannya untuk menerima informasi. Kebebasan dunia internet yang menyajikan beragam informasi membuat beragam pemikiran bisa masuk ke benak remaja dengan mudah.

Pemikiran yang terbuka memiliki sisi positif dan negatif. Dampak positif dari pemikiran terbuka adalah remaja lebih mudah menerima perubahan, cepat beradaptasi dengan kondisi terkini dan lebih cepat belajar sesuatu yang baru. Contohnya perubahan mode pakaian dan gaya rambut cepat sekali diikuti oleh remaja. Adaptasi remaja terhadap teknologi terkini pun sangat baik. Mereka dengan mudah belajar software, aplikasi atau gadget yang baru.

Dampak negatif terhadap pemikiran terbuka sudah pasti ada. Jika pemikiran yang diterima adalah pemikiran yang sesat serta melanggar norma dan agama akan berbahaya bagi diri remaja itu sendiri. Remaja akan mudah dipengaruhi oleh berbagai aliran pemikiran dan ideologi karena sifat open mindnya. Banyak pihak atau kelompok yang mengincar remaja sebagai target penyebaran pemikiran dan ideologinya. Mulai dari pemikiran barat yang pro sex bebas sampai teroris garis keras.

Kebiasaan remaja bicara blak-blakan terutama di dunia maya perlu jadi perhatian. Dunia maya adalah ruang publik. Jadi segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan jika merugikan atau menyinggung perasaan orang lain bisa berdampak hukum. Hal ini yang jarang diketahui dan disadari oleh remaja. Mereka dengan asyiknya menulis status tanpa memperhatikan dampaknya bagi orang lain. Bicara terus terang dan apa adanya terkadang memang diperlukan tapi harus dipikirkan dulu konsekwensinya.

Untuk itu, remaja perlu lebih berhati-hati dalam menerima informasi. Harus ada filter yang membatasi. Jangan sampai open mind membuat mereka mudah dipengaruhi oleh pemikiran dan ideologi negatif. Remaja perlu lebih banyak diskusi dan sharing dengan orangtua, guru atau mereka yang lebih dewasa ketika menghadapi dilema.

Tinggalkan komentar